Hitstat

06 November 2007

Matius Volume 7 - Minggu 1 Rabu

Doa dan Iman untuk Mengusir Kuasa Kegelapan
Matius 17:20
... Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, —maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Dalam Matius 17:1-18, kepada kita ditunjukkan sebuah miniatur dari manisfestasi penuh kerajaan. Di satu pihak, terdapat wahtu tentang kerajaan di puncak gunung, dan di pihak yang lain terdapat banyak setan-setan di lembah gunung. Matius 17:14-16 mencatat, “Datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya: ‘Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.’” Ini adalah gambaran dari situasi hari ini. Kadang-kadang dalam suatu perhimpunan ibadah, kita seakan sedang berada di puncak gunung menikmati transfigurasi Tuhan. Tetapi dunia dan masyarakat hari ini penuh dengan setan-setan.
Bagaimanakah reaksi Tuhan terhadap orang-orang yang datang kepada-Nya itu? Yesus berkata, “’Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!’ Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga” (Mat. 17:17:18). Ketika murid-murid-Nya bertanya mengapa mereka tidak dapat mengusir setan itu, Tuhan mengatakan karena mereka kurang percaya (Mat. 17:19-20).
Kita perlu melatih iman kita dan berdoa, bahkan dengan berpuasa, untuk mengusir setan-setan. Tuhan Yesus memberi kita alasannya: bahwa angkatan ini adalah angkatan yang tidak percaya dan sesat (Mat. 17:17). Terhadap Allah angkatan ini tidak percaya; terhadap diri sendiri mereka sesat. Karena keadaan yang merosot inilah maka setan-setan memiliki kesempatan untuk merasuki orang-orang. Kita perlu menyadari dua sisi keadaan ini.

Mat. 17:20; 1 Kor. 13:2; Mzm. 37:5

Tuhan Yesus berkata, “Sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu” (Mat. 17:20). Dalam 1 Korintus 13:2 dikatakan, “Sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung...” Iman dapat memindahkan gunung, iman dapat membereskan kesulitan. Asal kita memiliki iman, kita tidak takut segala macam kesulitan, asal kita memiliki iman, juga tidak ada perkara yang tidak mungkin.
Apakah iman? Iman adalah hanya memandang kepada Tuhan dan percaya sepenuhnya atas perkataan-Nya. George Muller adalah seorang yang sangat beriman. Karena iman dia telah melakukan banyak perkara bagi Allah. Mendirikan panti asuhan anak yatim, menerima anak-anak yatim piatu, pada mulanya hanya 20-30 orang, kemudian mengelola lima tempat panti asuhan yang sangat besar. Jumlah anak yatim yang ditampung bahkan pernah mencapai lebih dari 2.000 orang. Dengan turun tangan sendiri, selama hidupnya ia telah merawat dan mendidik anak-anak yatim lebih dari 10.000 orang. Selama kurang lebih 65 tahun, ia telah mengeluarkan lebih dari 30 juta Poundsterling. Pada masa tuanya, sekali lagi ia membangun beberapa panti asuhan yatim piatu di suatu daerah yang menampung lebih dari 2.000 orang.
George Muller juga membuka lebih dari 100 unit sekolah gratis yang dapat menampung 9.000 murid. Setiap tahun ia mencetak dan menyebarkan lebih dari 4 juta lembar traktat Injil, ribuan jilid Alkitab. Ia pun memberi tunjangan kepada lebih dari 100 penginjil yang menginjil ke daerah-daerah terpencil. Ia tidak pernah minta sumbangan, tidak pernah berhutang, tidak ada gerakan pengumpulan dana, dan tidak ada orang lain yang menjadi donatur di belakangnya. Dia melayani hanya berdasarkan iman, menengadah kepada Allah. Dia berkata, “Aku telah rela mempersembahkan jiwa raga dan segalaku, untuk membuktikan bahwa berdasarkan iman memohon kepada Allah, pasti dapat menggenapkan perkara besar apapun.” Semua iman yang merampungkan pekerjaan, sama seperti iman sebesar biji sesawi. Iman yang seperti biji sesawi sanggup memindahkan semua gunung kesulitan (Mat. 17:20).

Doa:
Tuhan Yesus, belaskasihanilah aku agar dalam segala hal belajar percaya sepenuhnya kepada-Mu. Aku menyadari bahwa aku banyak kelemahan, banyak keterbatasan. Karena itu, aku mau belajar berdoa dengan iman menyerahkan segala permasalahanku kepada-Mu. Tuhan, tambahkanlah imanku, aku damba mengalami kuasa Allah yang hidup.

No comments: