Hitstat

19 November 2007

Matius Volume 7 - Minggu 3 Selasa

Memanggil Pekerja Kebun Anggur
Matius 20:1-2
Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Tuhan sangat berhikmat dan bersabar terhadap Petrus dan terhadap setiap orang yang berpikiran komersil. Untuk menanggulangi mereka yang demikian, Tuhan memberikan perumpamaan yang panjang untuk menjelaskan apa yang Dia maksudkan ketika Dia berkata bahwa yang pertama akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang pertama. Matius 20:1-2 berkata, “Adapun hal Kerajaan Surga sama seperti seorang pemilik kebun anggur yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.”
Pemilik kebun anggur itu mengacu kepada Kristus. Pagi-pagi benar di sini adalah pukul 06.00, menunjukkan bagian paling awal dari zaman gereja, ketika Kristus datang untuk memanggil murid-murid-Nya ke dalam kerajaan. Pekerja-pekerja mengacu kepada murid-murid dan kebun anggur mengacu kepada kerajaan. Kesepakatan antara pemilik kebun anggur dengan pekerja-pekerja yang pertama adalah sedinar untuk sehari kerja. Mereka harus bekerja dari pukul enam pagi hingga pukul enam petang. Petrus dan murid-murid lain menyetujui kesepakatan ini, mereka meninggalkan pekerjaan lama mereka dan mulai bekerja di kebun anggur Tuhan - di dalam kerajaan.
Perumpamaan ini memberitahu kita bahwa Tuhan berkali-kali memanggil orang (kita) bekerja di kebun anggur-Nya. Sepanjang 2.000 tahun ini, Tuhan di setiap jaman memanggil orang-orang untuk bekerja di kebun anggur-Nya yang melambangkan gereja dengan upah “sedinar sehari”. Bagaimanakah reaksi kita terhadap panggilan ini? Dari sejarah kita tahu bahwa sebagian besar orang menolaknya, namun ada sejumlah kecil orang yang mau bekerja di kebun anggur Tuhan. Sesungguhnya Tuhan tidak saja memanggil kita untuk beroleh keselamatan, melainkan juga untuk bekerja di kebun anggur-Nya.

Mat. 20:1-7; 2 Tim. 4:2; Yoh. 21:15-17; Ef. 6:18

Dalam perumpamaan ini harus kita perhatikan kata “menganggur”. “Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar lagi dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergilah juga kamu ke kebun anggurku. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? ... Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku” (Mat. 20:3-7). Perumpamaan ini memberitahu kita bahwa Allah tidak senang melihat kita menganggur, Ia senang melihat kita bekerja. Tuhan juga memberitahu kita bahwa Allah memiliki satu lingkungan pekerjaan yang telah ditentukan-Nya bagi kita — kebun anggur.
Mungkin kita berkata bahwa kita selalu sibuk bekerja, sedikit pun tidak menganggur. Tetapi di manakah kita sibuk bekerja? Jika kita bukan bekerja di dalam kebun anggur-Nya, tidakkah itu sama dengan kita sedang menganggur? Tak peduli berapa banyak pekerjaan kita, jika semuanya itu tidak berada dalam kehendak Allah, dalam pandangan Allah kita sama seperti menganggur.
Tuan itu berkata kepada orang-orang itu (pada pukul lima petang), “Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?” Kata “sepanjang hari” ditujukan kepada seumur hidup manusia. Bagaimana dengan kita? Kita sedang menganggur atau sedang bekerja di dalam kebun anggur? Mungkin kita telah tiga atau lima tahun lamanya menjadi orang Kristen, tetapi berapa banyak waktu yang benar-benar kita gunakan untuk Allah? Masalahnya di sini tergantung kepada bagaimana hati kita terhadap kehendak Allah. Sejak kita beroleh selamat sampai sekarang, jika kita sedikit pun tidak ada hati untuk Allah, maka kita adalah seorang yang menganggur dalam seumur hidup kita!
Bagaimanakah caranya bekerja di kebun anggur Tuhan? Caranya adalah dengan merebut setiap kesempatan untuk memberitakan Injil (2 Tim. 4:2; Yoh. 15:16), merawat kaum beriman yang baru atau yang lemah (Yoh. 21:15-17), dan berdoa bagi orang-orang kudus (Ef. 6:18). Setiap detik dari waktu yang kita pergunakan di dalam kebun anggur-Nya, pasti diperhitungkan oleh Allah.

Doa:
Tuhan Yesus, Engkau memanggilku bukan hanya untuk menyelamatkanku dari dosa, tetapi terlebih untuk bekerja di kebun anggur-Mu. Ampunilah aku yang sering mengeraskan hati terhadap panggilan-Mu sehingga mengabaikannya. Bukalah mataku agar jelas terhadap panggilan-Mu. Tuhan, kini kupersembahkan diriku bagi keperluan-Mu.

No comments: