Hitstat

12 November 2007

Matius Volume 7 - Minggu 2 Selasa

Memberitahu Gereja
Matius 18:17
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

Matius 18:17 mengatakan, “Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat.” Kalau kita seorang diri tidak mampu menanggulangi saudara yang berbuat dosa, bawalah seorang atau dua orang; jika ia tetap tidak mau mendengarkan, barulah sampaikan persoalannya kepada gereja. Ini bukan berarti kita mengadukan persoalan itu di hadapan semua orang dalam ibadah gereja, melainkan menyampaikan persoalannya kepada para penatua gereja. Jika hati nurani gereja pun menganggap saudara itu bersalah, sesungguhnya ia memang bersalah.
Bagaimana jika ia tidak mau juga mendengarkan gereja? Matius 18:17b mengatakan, “Jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.” Perkataan ini sangat serius. Dengan kata lain, jika ia tidak mau juga mendengarkan gereja, maka semua kaum beriman dalam gereja tidak bergaul dengan dia. Karena ia tidak mau membereskan masalahnya itu, maka gereja memandangnya seperti orang yang tidak mengenal Allah atau pemungut cukai, dan tidak bersekutu dengannya.
Matius 18:18 mengatakan, “Apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Jika gereja menganggapnya bersalah, dan ia tidak mau mendengarkan gereja, maka gereja akan memandangnya sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau pemungut cukai; hal ini diakui pula oleh Tuhan di surga. Karena gereja adalah realitas dari Kerajaan Surga hari ini, maka hubungan kita dengan saudara dan dengan gereja sangat bersangkut paut dengan keberadaan kita dalam kehidupan kerajaan. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya mengampuni dan memulihkan saudara yang berbuat dosa terhadap sesamanya.

Mat. 18:17-20

Di dalam Matius 18:19-20, Tuhan berkata, “ Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Di dalam persekutuan-Nya mengenai bagaimana memulihkan seorang saudara yang berdosa, Tuhan membuka jendela bagi kita untuk melihat bagaimana kaum beriman di dalam suatu gereja seharusnya berkumpul.
Tuhan mengambil inisiatif untuk mengumpulkan kita bersama-sama ke dalam nama-Nya, yakni masuk ke dalam persona Tuhan yang ajaib. Dia ada di tengah-tengah kaum beriman yang berkumpul ke dalam nama-Nya. Karena kita telah ditolong dan dibawa ke dalam nama Tuhan, maka Dia menyertai kita. Sekarang ketika kita dikumpulkan ke dalam nama-Nya, kita menikmati penyertaan-Nya secara praktis. Penyertaan-Nya membawakan penerangan, kasih karunia, suplai, dan semua jenis berkat kepada kita.
Dalam menghimpunkan kita bersama dalam nama-Nya, Tuhan menolong kita dari segala jenis gangguan dan penjajahan duniawi dan bumiah. Kita mungkin diduduki, ditawan, dibelenggu, dan sampai demikian dipenjarakan oleh banyak hal. Karena itu kita perlu Sang kuat itu menolong kita dari semua penjajahan dan penawanan. Kita tidak dapat berhimpun ke dalam nama Tuhan jika kita tetap tinggal dalam ego. Kita perlu keluar dari segala sesuatu di luar Dia, dan berhimpun bersama ke dalam nama-Nya.
Menurut Matius 20:19-20, berhimpunnya kaum beriman adalah untuk berdoa, bukan untuk berdosa. Seringkali ketika kaum beriman berhimpun, malah membicarakan hal-hal yang tidak seharusnya, bukannya berdoa, malah membicarakan kesalahan orang lain, bergosip, atau mengkritik program-program gereja. Bukankah hal-hal ini adalah dosa? Setiap kali kita berhimpun ke dalam nama Tuhan, kita harus berdoa, khususnya bagi saudara yang lemah agar dipulihkan, bagi kaum beriman yang sakit, bagi teman-teman Injil, dan juga bagi para pelayan Tuhan. Inilah tujuan kita berhimpun ke dalam nama-Nya.

Doa:
Ya Bapa, ajarlah aku agar tidak hanya memperhatikan diri sendiri tetapi kepentingan orang lain juga, karena gereja adalah satu keluarga Allah. Berilah aku hikmat dan roh yang tepat dalam memulihkan saudara yang lebih lemah dan ajarlah aku berdoa bagi orang lain agar kuasa-Mu dapat diterapkan di dalam gereja.

No comments: