Hitstat

21 November 2007

Matius Volume 7 - Minggu 3 Kamis

Meninggalkan Segala Sesuatu untuk Menikmati Anugerah
Filipi 3:8
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.

Diselamatkan berarti menerima anugerah dan memperoleh pahala berarti menikmati anugerah yang telah kita terima. Ketika kita percaya dalam Tuhan, kita menerima anugerah dan diselamatkan. Setelah menerima anugerah kita harus belajar menikmati anugerah. Meninggalkan segala sesuatu di belakang kita dan mengikuti Tuhan sebenarnya bukanlah membayar harga, melainkan menikmati anugerah yang telah kita terima. Jangan mengira bahwa kita telah mengorbankan semuanya. Apa yang kita korbankan hanyalah sampah, sia-sia di atas kesia-siaan. Segala sesuatu yang berada di bawah matahari adalah sia-sia. Pendidikan, kedudukan, dan masa depan kita, bila dibandingkan dengan Tuhan, semuanya sia-sia. Sampah tidak dapat dianggap sebagai sesuatu yang berharga.
Meninggalkan segala sesuatu di belakang kita berarti melepaskan pikulan berat dan dibebaskan. Kita dibebani oleh kedudukan, kekayaan, dan kekhawatiran akan masa depan kita. Sebab itu kita perlu dibebaskan dari pikulan berat kita dengan cara menikmati anugerah. Anugerah akan melucuti pikulan berat kita. Dibebaskan dari memikul pikulan berat adalah menikmati anugerah, bukan membayar harga.
Apabila hari ini kita demi Tuhan rela meninggalkan segala sesuatu, janganlah menghitungnya sebagai membayar harga, melainkan harus menganggapnya sebagai menikmati anugerah. Mengapa? Karena meninggalkan segala sesuatu bagi Tuhan justru melepaskan kita dari beban berat. Pada suatu hari, kita akan menerima upah yang sama banyaknya seperti Petrus dan kita akan menerimanya lebih dulu. Upah Petrus sedinar dan kita pun sama-sama mendapat upah sedinar. Dinar ini menunjukkan kenikmatan penuh atas hayat ilahi dalam kemuliaan manifestasi kerajaan. Inilah pahala kita.

Mat. 20:17-23; Kis. 14:22

Untuk menerima pahala kerajaan, kita perlu mengalami penyaliban dan kebangkitan. Sekalipun kita mungkin mengetahui segala sesuatu tentang kerajaan, kita masih harus mempunyai pengertian yang memadai tentang penyaliban dan kebangkitan Tuhan. Tanpa mengalami penyaliban Tuhan dan kebangkitan Tuhan mustahil mengalami hayat Tuhan sebagai pahala kerajaan. Dalam Filipi pasal tiga, Paulus berkata bahwa karena Kristus, ia menganggap semuanya itu sampah. Kemudian ia mengatakan bahwa ia damba untuk mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya agar ia menjadi serupa dengan Dia dalam kematian Kristus.
Beberapa orang Kristen mungkin berkata, “Aku telah meninggalkan segala sesuatu bagi gereja. Aku sudah banyak menderita dan kini aku tidak memiliki apa pun.” Pernahkah kita mengeluh demikian? Orang yang berkata demikian tidak akan menerima apa pun dari Tuhan, karena tindakannya tidak ia lakukan dengan roh yang tepat. Jika kita meninggalkan segala sesuatu dengan roh yang tepat, maka kita akan bersyukur, bergembira, dan memuji Tuhan bahwa kita tidak lagi menanggung pikulan berat. Jika kita telah melepaskan segala sesuatu bagi Tuhan dalam roh yang tepat, kita akan berkata, “Oh Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu bahwa aku tidak menanggung pikulan berat yang berupa kedudukan, ambisi, atau kekhawatiran akan masa depan.” Semua orang yang suka akan keduniawian berada di bawah pikulan berat. Tetapi syukur kepada Tuhan karena Ia telah melepaskan dan membebaskan kita dari perkara tersebut. Sekali lagi, kita bukan membayar harga untuk membeli kerajaan, melainkan kita dilepaskan dan dibebaskan dari masalah.
Kita kemungkinan besar adalah pekerja dalam kelompok yang terakhir, yang dipekerjakan pada pukul lima petang. Tetapi kita akan lebih dulu diberi pahala, walau kita tidak bekerja lama seperti Petrus, Yakobus, Yohanes, dan Paulus. Mereka telah bekerja sehari suntuk, menanggung panas terik matahari. Tetapi kita hanya bekerja dalam waktu yang pendek, paling banyak beberapa tahun. Karena itu, peganglah setiap kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita hari ini untuk dengan setia melayani Dia,bekerja di kebun anggur-Nya.

Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas terang-Mu yang menampakkan kepadaku bahwa apa yang selama ini kukasihi justru adalah pikulan berat. Apa yang dulu kegemari sesungguhnya adalah sampah. Tuhan, aku mau melepaskan semua pikulan beratku dan membuang semua sampah, agar aku dapat mengikuti Engkau dan menikmati anugerah.

No comments: