Hitstat

29 November 2007

Matius Volume 7 - Minggu 4 Jumat

Hak Kesulungan Bangsa Israel Dialihkan
Matius 21:31b-32a
“... sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya.”

Setelah Tuhan Yesus menghadapi imam-imam kepala dan tua-tua secara bijaksana, Ia memberi mereka perumpamaan tentang seorang yang mempunyai dua orang anak (Mat. 21:28-32). Orang itu memberitahu anak yang pertama agar bekerja di kebun anggur. Pada mulanya anak itu menolak, tetapi kemudian ia menyesalinya dan pergi. Orang itu memberitahu anak yang kedua berbuat hal yang sama. Tetapi setelah mengatakan bahwa ia mau, akhirnya ia tidak pergi. Lalu Tuhan Yesus bertanya kepada para pendengar-Nya, yang mana di antara kedua itu yang melakukan kehendak Bapa mereka. Ketika mereka mengatakan yang pertama, Tuhan berkata kepada mereka “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mat. 21:31).
Dalam Lukas 15:1-2 dan ayat 11-32 Tuhan mengibaratkan kaum pemimpin agama Yahudi dengan anak yang dilahirkan pertama, dan pemungut cukai serta orang berdosa kepada anak yang kedua, tetapi di sini Tuhan mengibaratkan mereka secara berlawanan. Ini menunjukkan bahwa orang Yahudi ialah anak Allah kelahiran sulung (Kel. 4:22), yang memiliki hak kesulungan, tetapi oleh karena ketidakpercayaan mereka, maka hak kesulungan itu telah dipindahkan kepada gereja, yang menjadi kelahiran sulung bagi Allah (Ibr. 12:23). Jadi firman Tuhan di sini mengisyaratkan pemindahan hak kesulungan. Dalam rencana Allah, hak kesulungan telah dialihkan dari orang Israel kepada orang-orang lain, orang-orang yang terdiri atas orang berdosa dan pemungut cukai yang telah diselamatkan. Ini berarti bahwa hak kesulungan bagi Allah telah dialihkan dari Israel kepada gereja. Hak kesulungan telah dialihkan dari Israel kepada orang berdosa yang telah beroleh selamat, bertobat, dan diampuni yang menyusun gereja.

Mat. 21:28-41; Luk. 15:1-2, 11-32; Kel. 4:22; Ibr. 12:23

Dalam Matius 21:33-46, Tuhan melanjutkan pengajaran nubuat-Nya dengan perumpamaan lain tentang penyerahan Kerajaan Allah. Ayat 33 berkata, “Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.” Tuan tanah itu ialah Allah, kebun anggur ialah kota Yerusalem (Yes. 5:1) dan penggarap-penggarap adalah pemimpin-pemimpin orang Israel (Mat. 21:45).
Ketika tuan tanah mengutus hamba-hamba-Nya kepada penggarap-penggarap untuk menerima hasilnya, penggarap-penggarap itu memukul dan membunuh mereka (Mat. 21:34:46). Hamba-hamba ini ialah nabi-nabi yang diutus oleh Allah (2 Taw. 24:19; 36:15). Pemukulan, pembunuhan, dan pelemparan batu yang disebutkan dalam Matius 21:35 ialah aniaya yang diderita oleh nabi-nabi Perjanjian Lama (Yer. 37:15; Neh. 9:26; 2 Taw. 24:21).
Kemudian, tuan tanah mengutus anaknya. Sudah barang tentu anak itu adalah Kristus. Ketika para penggarap nampak anak itu, mereka berkata, “Inilah ahli warisnya, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita” (Mat. 21:38). Perkataan ini menunjukkan bahwa pemimpin Yahudi iri hati terhadap kebenaran Kristus dan ingin mempertahankan kedudukan mereka yang keliru. Sebab itu, “mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya” (Mat. 21:39). Ini menunjukkan bahwa Kristus dibunuh di luar Kota Yerusalem (Ibr. 13:12).
Matius 21:40-41 berkata, “Apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata mereka kepada-Nya, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.” Ayat 41 tergenapi ketika Titus, Pangeran Roma dan pasukannya membinasakan Yerusalem pada tahun 70 sebelum masehi. Sejak saat itu, “kebun anggur” Tuhan diberikan kepada penggarap lain, yakni para rasul Perjanjian Baru.

Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur karena kedaulatan-Mu telah membuat aku yang tidak terbilang apa-apa ini boleh berbagian dalam hak kesulungan yang sekarang telah Kaualihkan kepada gereja. Terhadap kasih karunia ini biarlah aku tidak menyia-nyiakannya, tetapi semakin giat dalam melakukan kehendak-Mu.

No comments: