Hitstat

07 April 2008

Markus Volume 2 - Minggu 4 Selasa

Yang Mempunyai, Kepadanya akan Diberi
Markus 4:25
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Ayat Bacaan: Mrk. 4:24-25; Mat. 13:15; 5:3

Bagi manusia pada umumnya, perkataan yang Tuhan Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya maupun kepada orang banyak merupakan suatu yang rahasia. Dia membicarakan mengenai perkara kerajaan dalam berbagai perumpamaan, namun banyak yang tidak memahaminya (Mrk. 4:12). Sejak Tuhan datang menaburkan benih firman-Nya sampai Ia datang kembali untuk menuai tuaian, segala sesuatu mengenai kerajaan merupakan misteri bagi pikiran alamiah. Hanya pikiran yang sudah diterangi dari hati yang patuhlah yang dapat memahami rahasia-rahasia tersebut.
Mengapa kita sulit memahami perkataan Tuhan? Matius 13:15 berkata, “Sebab hati bangsa itu telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka”. Apabila hati kita telah menebal, sulit sekali bagi kita untuk dapat memahami perkataan Tuhan. Hati yang menebal menunjukkan bahwa kita memiliki suatu kebanggaan atas sesuatu. Orang yang memiliki sesuatu untuk dibanggakan, cenderung menjadi keras kepala dan sombong. Inilah situasi yang sebenarnya pada orang-orang Farisi, juga situasi kebanyakan orang hari ini. Kita mungkin melihat pekerjaan Allah, namun tidak nampak; kita mendengar firman Allah, namun tidak mengerti. Akibatnya, hal-hal rohani menjadi tidak berarti bagi kita karena kesombongan kita.
Kesombongan dapat menyebabkan kita tidak nampak dan tidak mengerti. Kita harus mempelajari pelajaran pertama yang diberikan dalam konstitusi Kerajaan Surga: “Berbahagialah mereka yang miskin di dalam roh” (Mat. 5:3). Kapankala kita miskin di dalam roh, hati kita tidak akan sombong. Kita tidak akan menyombongkan apa pun. Sebaliknya hati kita akan dikosongkan dan siap untuk menerima sesuatu yang baru dari Tuhan. Kalau kita demikian, maka Tuhan akan dengan limpah mewahyukan perkara-perkara rohani kepada kita. Jadi, apakah kita dapat memahami firman Tuhan dan melakukannya, itu sangat bergantung pada bagaimana sikap kita dalam menerima firman tersebut.

No comments: