Hitstat

13 April 2008

Markus Volume 3 - Minggu 1 Senin

Berpegang Teguh pada Firman Allah
Wahyu 3:10a
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang...

Ayat Bacaan: Mrk. 4:40; Why. 3:10a; Mzm. 119:89; 1 Ptr. 1:25

Bagi Kristus tidak ada ujian apapun yang terlalu besar. Bagi Kristus tidak ada ujian yang dirasakan terlalu sulit. Kalau kita mau berdiri di pihak Allah, berdiri di pihak iman, Iblis pasti tidak bisa berbuat apa-apa. Di dalam Markus Tuhan telah memerintahkan murid-murid-Nya bertolak ke seberang, karena itu seharusnya mereka bisa mencapai seberang. Jika itu perkataan kita maka tidak terhitung apa-apa. Tetapi karena itu adalah perkataan Tuhan maka kita dapat mempercayainya.
Tatkala Kristus yang tinggal di dalam kita membawa kita menghadapi ujian, siapakah sebenarnya yang diuji? Setiap kali ujian datang, itu bukan menguji kita, tetapi menguji Anak Allah yang ada di dalam kita. Ketika iman kita diuji, berarti Anak Allah diuji, kesetiaan Allah diuji. Setiap ujian yang datang kepada kita, sebenarnya untuk menguji apa yang bisa Kristus lakukan dan menguji sampai di mana kesetiaan Allah. Kalau kita di pihak Allah, maka kita akan berdiri di pihak firman Allah, kita berdiri di pihak yang berlawanan dengan situasi. Saudara saudari, inilah yang disebut iman, inilah yang disebut kemenangan.
Kristus adalah kemenangan kita. Tidak peduli Iblis berkata apa, kita selalu berkata bahwa Kristus dapat dipercaya, firman Allah dapat dipercaya. Inilah iman. Haleluya, Kristus telah menang! Haleluya, Allah itu setia! Haleluya, firman Allah dapat dipercaya! Saudara saudari, ingatlah, pengujian iman tidak akan berlangsung lama. Pada saat kita baru menang, pencobaan sangatlah banyak. Namun kalau iman telah diuji, orang lain akan mendapatkan faedah dari kita dan akan mendapatkan bantuan dari kita. Tidak hanya demikian, setelah iman kita diuji, Allah akan mendapat kepuasan, nama Allah pun akan dimuliakan.
Kita mudah sekali percaya pada pengalaman kita. Kita mengira, orang yang lemah seperti kita, yang gagal seperti kita, yang sering marah seperti kita, tidak mungkin bisa menang. Karena kita melihat pengalaman kita demikian, kita mengira firman Allah itu tidak benar. Tetapi saudara saudari, sebenarnya manakah yang lebih dapat dipercaya? Kalau kita berkata bahwa firman Allah dapat dipercaya, maka pastilah terjadi demikian. Firman Allah tetap teguh di surga (Mzm. 119:89), bahkan sampai selama-lamanya (1 Ptr. 1:25).

No comments: