Hitstat

29 April 2008

Markus Volume 3 - Minggu 3 Rabu

Hati Kita Perlu Dijaga
Amsal 4:23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Ayat Bacaan : Mrk. 7:21-23; Yeh. 36:26; Rm. 10:9-10; 1:9; Mat. 5:8; 1 Kor. 4:5; Mzm. 51:12

Pada mulanya, hati kita tidak lurus, baik terhadap Allah maupun terhadap manusia (Mrk. 7:21-23). Namun ketika kita dilahirkan kembali, Allah mengaruniakan hati dan roh yang baru kepada kita (Yeh. 36:26). Allah menghidupkan dan memulihkan daya guna roh kita yang telah mati agar kembali berfungsi di hadapan-Nya, supaya dengan demikian kita dapat berkomunikasi dengan Dia. Allah juga memberi kita satu hati yang baru supaya kita dapat menempuh satu kehidupan yang baru.
Hati adalah faktor yang sangat penting dalam hidup kita. Kita berkata bahwa kita sudah beroleh selamat, tetapi bagaimana kita beroleh selamat? Yaitu karena kita percaya dalam hati (Rm. 10:9-10). Bagaimana kita melayani Allah sekarang? Kita harus melayani dengan sepenuh hati (Rm. 1:9). Siapakah yang diberkati Allah? Mereka yang murni hatinya (Mat. 5:8). Apakah yang akan dihakimi pada masa yang akan datang? Allah akan menghakimi perkara-perkara yang tersembunyi dalam hati manusia (1 Kor. 4:5). Oleh sebab itulah kita harus mempunyai hati yang lurus (tepat) ketika datang menghadap Tuhan.
Menurut fakta Alkitab, pembaruan hati adalah sekali untuk selamanya, yakni pada waktu kita dilahirkan kembali. Namun dalam pengalaman, hati kita perlu dijaga senantiasa dengan penuh kewaspadaan (Ams. 4:23), perlu terus menerus dipalingkan kepada Allah. Boleh jadi saat kita diselamatkan, hati kita berpaling dengan kuat kepada Allah. Tetapi setelah sejangka waktu, hati kita mungkin terarah hal-hal selain Allah, seperti mobil, rumah, pakaian, atau dunia hiburan. Namun oleh belas kasihan Allah, melalui kita membaca firman Tuhan, terang-Nya menyinari hati kita. Pada saat demikian, janganlah mengeraskan hati kita, sebaliknya kita perlu segera memalingkan hati kita kepada Tuhan, melekatkan hati kita kepada-Nya. Perpalingan yang demikian akan memberi Tuhan kesempatan untuk memperbarui manusia batiniah kita (2 Kor. 3:16-18).
Saudara saudari, sebelum atau sesudah kita melakukan kegiatan rutin kita setiap hari, kita perlu berdoa seperti pemazmur, “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” (Mzm. 51:12). Doa yang demikian akan menjaga hati kita tetap terarah kepada Allah.

No comments: