Hitstat

01 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 1 Sabtu

Kasih Karunia, Kebenaran dan Meraja dalam Hayat
Roma 5:17
Mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.

Ayat Bacaan: Rm. 5:20

Hasil dari kita menikmati kasih karunia adalah hayat. Semakin banyak kita menanggung berbagai kesulitan dengan kasih karunia ini, kita akan semakin dipenuhi dengan hayat. “Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah” (Rm. 5:20). Meskipun dosa sangat berkuasa, namun kasih karunia lebih berkuasa lagi. Kasih karunia lebih kuat daripada dosa. Kristus adalah sumber kasih karunia dan kasih karunia itu sendiri, yang mampu membuat kita menempuh hidup orang Kristen yang menang atas semua situasi. Para pemenang dalam Perjanjian Baru adalah raja-raja yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan karunia dari kebenaran untuk meraja di dalam hayat. Haleluya, Allah telah memberikan diri-Nya sendiri kepada kita sebagai kebenaran dan kasih karunia yang berlimpah. Kedua hal inilah yang akan menghasilkan suatu hayat bagi kita untuk memerintah sebagai raja.
Kita dapat menjadi raja-raja yang memerintah dalam hayat ilahi atas segala hal yang negatif. Contohnya, mungkin sulit untuk menguasai temperamen kita. Banyak kaum saleh tidak dapat menguasai temperamen mereka karena tidak menikmati hayat kekal. Mereka mungkin tidak kekurangan doktrin atau pengetahuan Alkitab, tetapi mereka kurang menyeru nama Tuhan dan makan Firman. Jika kita mendoa-bacakan Firman sambil menyeru nama Tuhan, kita akan menikmati Tuhan. Kerohanian kita bukan hanya terpelihara, terlebih lagi Tuhan akan menjadi Seorang yang memerintah atas segala hal di dalam kita. Bila kita mengalami pemerintahan hayat kekal di dalam kita, temperamen kita akan diletakkan pada kematian. Inilah cara yang tepat untuk memerintah di dalam hayat atas temperamen kita. Untuk itu kita perlu membuka diri kita dan memperbesar kapasitas kita untuk menerima kelimpahan kasih karunia demi kasih karunia.
Di dalam “kelimpahan kasih karunia”, kita akan dipenuhi hayat yang menguduskan, memerdekakan, mengubah dan menyerupakan kita dengan gambar Putra-Nya. Akhirnya, hayat ini akan menjadi hayat yang memuliakan kita semulia Dia. Inilah hasil dari menikmati Kristus sebagai kasih karunia.

Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia. (Yoh. 1:16)

No comments: