Hitstat

22 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 4 Sabtu

Menghidupkan Tubuh Fana oleh Roh-Nya yang Tinggal di dalam Kita
Roma 8:11
Dan jika Roh Dia,..diam di dalam kamu, maka Ia,..akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Ayat Bacaan: Rm. 8:6, 10 -11; 1 Kor. 15:45; 2 Kor. 3:17

Dalam Roma 8:11 ini, yang dimaksud dengan Roh ialah Roh kebangkitan. Kita telah nampak bahwa roh kita ialah hayat (ayat 10), dan pikiran kita pun hayat (ayat 6). Kini kita tiba pada bagian terakhir diri kita, tubuh yang fana. Tubuh kita sedang mati. Namun hayat pun dikaruniakan kepada tubuh kita yang fana dan sedang mati. Demi Roh-Nya yang tinggal di dalam kita, tubuh kita dapat mengambil bagian dalam hayat ini; ditunjang dengan hayat ini dan disuplai oleh hayat ini. Tak perlu diragukan, Roh yang tinggal di dalam kita adalah Kristus yang telah bangkit (1 Kor. 15:45; 2 Kor. 3:17). Kristus sebagai Roh yang tinggal di dalam senantiasa mengaruniakan hayat ke setiap bagian dari diri kita.
Satu perumpamaan yang sangat baik mengenai hal ini ialah listrik. Meskipun suatu instalasi listrik telah dipasang di sebuah bangunan, namun arus listriknya bisa saja tertutup. Kristus sebagai Roh Pemberi Hayat telah terpasang di dalam diri kita, seperti listrik surgawi. Akan tetapi dalam manusia kita hanya terdapat tempat yang kecil yang dapat dilalui-Nya dengan bebas, sedang sebagian besar tempat lainnya malah sebaliknya, merintangi-Nya.
Misalkan emosi kita, mungkin sekali menjadi suatu rintangan bagi Kristus. Sebab itu Kristus sukar menyalurkan diri-Nya sebagai hayat ke dalam emosi kita. Kita perlu berdoa demikian, “Tuhan, tanggulangilah emosiku. Hancurkan emosiku agar Dikau dapat menyalurkan diri-Mu sebagai hayat ke dalamku.” Kita perlu pengalaman demikian. Jangan menganggap hal ini sebagai teori atau ajaran. Ini harus dipraktekkan. Jika kita mempraktekkannya, kita pasti mengalami betapa sekarang Kristus di dalam roh kita ialah hayat, sedang menunggu kesempatan untuk memperluaskan diri-Nya hingga mencapai setiap bagian dan pelosok diri kita. Dia sedang menanti untuk meresapi bagian-bagian batin kita yang tersembunyi. Bila kita terbuka kepada-Nya, Ia bahkan akan mengaruniakan diri-Nya sebagai hayat ke dalam tubuh kita yang fana, supaya kita menjadi orang yang dipenuhi dengan segala kelimpahan hayat-Nya. Di dalam kita, Ia akan menjadi hayat yang menghidupkan roh, pikiran, dan tubuh kita.

Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. (2 Kor. 3:17)

No comments: