Hitstat

20 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 4 Kamis

Meletakkan Pikiran di Atas Daging adalah Perseteruan dengan Allah
Roma 8:7
Sebab meletakkan pikiran di atas daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya (Tl.).

Ayat Bacaan: Rm. 8:7; Kej. 6:3

Ayat di atas menekankan bahwa daging kita berada dalam suatu keadaan yang tanpa harapan. Jika kita meletakkan pikiran kita di atas daging, maka pikiran itu akan tanpa harapan. Jangan mengira bahwa daging bisa dikuduskan, itu mustahil. Daging adalah daging, ia sama sekali tidak bisa diperbaiki. Allah telah menghukum manusia pada zaman Nuh dengan air bah, sebab manusia pada zaman itu telah menjadi daging (Kej. 6:3). Ketika manusia pada zaman itu menjadi daging, Allah menganggap mereka sudah tidak ada harapan lagi. Allah menganggap mereka tidak bisa diselamatkan, dipulihkan, atau diperbaiki. Rasul Paulus mengatakan, “Meletakkan pikiran di atas daging adalah perseteruan dengan Allah” (Rm. 8:7). Daging adalah seteru Allah, maka meletakkan pikiran di atas daging berarti berseteru dengan Allah. Pikiran yang diletakkan di atas daging tidak dapat mematuhi hukum Allah. Memang pikiran yang demikian tidak mungkin takluk kepada hukum Allah, sekalipun ia ingin patuh.
Godaan Iblis selalu menyuruh kita melakukan sesuatu. Selama tiga bulan pertama peperangan dengan Jepang, China kehilangan banyak tank, sehingga tidak berdaya menghadapi tank-tank Jepang. Akhirnya terlintaslah suatu taktik. Seorang gerilyawan China akan menembak satu kali dari tempat persembunyiannya ke arah tank Jepang. Beberapa saat kemudian, menyusul tembakan yang kedua; berhenti sejangka waktu lalu tembakan yang ketiga. Begitu seterusnya, sampai pengemudi tank itu ingin tahu sumber gangguan tersebut, mengeluarkan kepalanya sambil memandang sekelilingnya. Saat itulah tembakan berikutnya, yang dilepaskan dengan cepat dan tepat, mengakhiri hidup pengemudi tank itu. Selama dia tinggal di dalam tutup tank itu, dia benar-benar aman, tetapi ketika dia terpancing menonjolkan kepalanya, celakalah dirinya. Demikian pula, godaan Iblis mula-mula bukanlah bertujuan mendorong kita melakukan hal-hal dosa, melainkan mendorong kita bertindak dengan kekuatan kita sendiri. Sebab itu, jalan kemenangan yang Allah sediakan ialah tidak mengizinkan kita melakukan sesuatu di luar Kristus. Jalan kemenangan kita adalah dengan selalu meletakkan pikiran kita di atas roh.

Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan... (Gal. 5:17)

No comments: