Hitstat

13 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 3 Kamis

Syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus, Tuhan kita
Roma 7:25
Syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus, Tuhan kita!

Ayat Bacaan: Rm. 7:6, 15-20

Syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus Tuhan kita, kita telah dilepaskan dari tubuh maut. Dalam Roma 7:25 ini Paulus memberi tahu kita bahwa dengan akal budinya, oleh dirinya sendiri dia melayani hukum Allah, dan dengan dagingnya dia melayani hukum dosa. Manusia telah bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa (ay.14). Dalam daging kita tidak ada satu pun yang baik (ay.18), dan kita tak mampu menang atas dosa-dosa (Rm. 7:15-20). Dalam situasi semacam ini, jika manusia mencoba memenuhi hukum Allah seperti yang Paulus lakukan, hasilnya pasti adalah kegagalan belaka. Siapa saja yang berusaha menang atas dosa niscaya menemui kegagalan demi kegagalan, karena manusia yang jatuh mengandung hukum dosa di dalam dagingnya; tidak bisa ditolong lagi; dan tidak berpengharapan. Setelah diselamatkan, kita tidak seharusnya berusaha memenuhi hukum Allah atau berbuat baik untuk menyukakan Allah. Bila kita mencobanya, kita pasti akan menjadi orang yang celaka. Namun syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus, Tuhan kita! (ay. 25 Tl.). Ayat ini memberi jawaban atas pertanyaan dalam ayat sebelumnya. Menurut ayat 25, kelepasan dari tubuh maut adalah melalui Tuhan kita, Yesus Kristus.
Sebelum kita dilahirkan kembali, hati kita condong kepada dosa, mengasihi dunia dan mendambakan hal-hal yang berhubungan dengan hawa nafsu, dan sebaliknya, hati kita dingin dan keras terhadap Allah, terhadap hal-hal rohani tidak ada minat sedikitpun. Karena itu, ketika Allah melahirkan kita kembali Dia memperbaharui hati kita dan menjadikannya hati yang baru, yang memiliki kecenderungan baru, kasih sayang baru, kesenangan baru dan hasrat baru. Jadi begitu kita dilahirkan kembali dan diselamatkan, hati kita condong kepada Allah, mengasihi dan menginginkan Allah. Terhadap perkara-perkara rohani hati kita mempunyai kedambaan dan selera. Setiap kali hal-hal ini disebutkan, hati kita penuh sukacita, tanggap dan penuh semangat.
Saudara saudari, sudahkah Anda melihat hal ini? Allah memperbarui hati kita, memberi kita hati yang baru pada saat kita dilahirkan kembali, karena Ia ingin kita condong kepada-Nya dan sepenuhnya mengandalkan Dia.

Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, ... sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh ... (Rm. 7:6)

No comments: