Hitstat

31 March 2011

1 Korintus - Minggu 3 Kamis

Pembacaan Alkitab: Ef. 1:9, 11

Pada salib Kristus kita nampak kekuatan Allah. Untuk mengalahkan Iblis, dunia, dosa, manusia yang telah jatuh, daging, hayat alamiah, ciptaan lama, dan peraturan-peraturan, diperlukan kekuatan Allah. Kekuatan mana lagi yang lebih hebat daripada Kristus yang disalibkan sebagai kekuatan Allah? Kekuatan mana lagi yang dapat menghancurkan Iblis atau mengalahkan dunia? Hanya Allah yang memiliki kekuatan untuk menggenapkan perkara-perkara tersebut. Kekuatan ini bukan kekuatan mengerjakan sesuatu dengan berkata, seperti halnya kekuatan Allah yang digunakan dalam penciptaan. Sebaliknya, itulah kekuatan penyaliban, kekuatan kematian Kristus yang ajaib. Ini berarti penyaliban Kristus menjadi kekuatan Allah. Kematian Kristus telah menjadi kekuatan Allah untuk menghancurkan Iblis, memecahkan problem dunia, menghapus dosa, dan mengakhiri manusia yang telah jatuh, daging, hayat alamiah, dan ciptaan lama. Dengan kekuatan ini Allah dapat pula memecahkan problem peraturan-peraturan. Melalui satu kematian, kematian Kristus, semua problem dalam alam semesta telah dibereskan. Jadi, Kristus yang disalibkan adalah kekuatan Allah untuk menghapus perkara negatif dan melaksanakan rencana-Nya.

Kristus yang disalibkan ini juga adalah hikmat Allah. Untuk menggenapkan perkara apa pun, kita perlu kekuatan dan hikmat. Kita telah menunjukkan bahwa hikmat adalah untuk perencanaan dan ketetapan, sedang kekuatan adalah untuk pelaksanaan, merampungkan apa yang telah direncanakan. Dalam ekonomi Allah, Kristus yang disalibkan adalah kekuatan dan hikmat Allah. Boleh jadi kita memiliki kekuatan tanpa memiliki hikmat atau jalan. Jika kita mempunyai kekuatan tanpa hikmat, kita akan menggunakan kekuatan kita secara bodoh. Sebab itu, kita perlu Kristus sebagai kekuatan dan hikmat kita.

Tatkala kita mengalami Kristus yang disalibkan itu, kita akan diakhiri. Segala hakiki kita, segala milik kita, dan segala sesuatu yang dapat kita lakukan, semuanya akan diakhiri sama sekali. Untuk diakhiri, Anda tidak perlu menyalibkan diri sendiri. Bahkan Anda pun tidak perlu menghitung diri Anda sudah mati. Anda telah diakhiri hanya dengan mengalami Kristus yang disalibkan. Sebenarnya, memang mustahil seseorang menyalibkan dirinya sendiri. Tetapi ketika kita berseru kepada nama Tuhan Yesus, pada saat kita menikmati Dia dan mengalami Dia, penyaliban-Nya akan mengakhiri kita. Segala hakiki kita akan diakhiri oleh Kristus yang disalibkan ini.

Penyaliban adalah jalan kita untuk dibebaskan dari daging, hayat alamiah, dan ciptaan lama. Kristus yang disalibkan ini bukan saja kekuatan, Ia pun jalan. Bagi orang-orang Yahudi, Kristus yang demikian adalah suatu batu sandungan, dan bagi orang-orang Yunani Ia adalah kebodohan. Tetapi bagi kita yang telah dipanggil, Kristus yang disalibkan ini adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah agar kita dibebaskan dari semua perkara negatif. Kita bersyukur kepada-Nya dan memuji Dia karena kita sekarang berada dalam proses diselamatkan. Semakin kita diselamatkan melalui mengalami Kristus yang disalibkan, kita akan semakin menikmati Dia.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 8.

No comments: