Hitstat

08 October 2011

2 Korintus - Minggu 2 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 2:6-11


Secara harfiah, kata Yunani yang diterjemahkan "hadapan" dalam ayat 10 berarti wajah, seperti dalam 4:6. Ini mengacu kepada bagian sekitar mata; pandangan sebagai penyataan pikiran dan perasaan batin, yang menyatakan dan memanifestasikan keseluruhan diri seseorang. Ini menunjukkan bahwa rasul adalah orang yang yang hidup dan berperilaku di hadirat Allah, menurut petunjuk keseluruhan diri-Nya yang dinyatakan dalam pandangan mata Kristus. Bagian yang pertama, 2 Korintus 1:1 sampai 2:11, merupakan pendahuluan yang panjang dari surat ini, yang menyusul surat rasul yang pertama kepada kaum beriman yang kacau di Korintus. Begitu menerima kabar bahwa mereka telah bertobat (7:6-13) setelah mereka menerima teguran-tegurannya dalam surat yang pertama, rasul terhibur dan terdorong. Karena itu, kemudian dia menulis surat ini untuk menghibur dan mendorong mereka dengan cara yang sangat pribadi, lembut, dan intim, bahkan sedemikian rupa sehingga surat ini sampai taraf tertentu dapat dianggap sebagai otobiografinya. Dalam buku ini kita nampak orang yang memperhidupkan Kristus menurut apa yang ditulisnya mengenai Kristus dalam suratnya yang pertama, dalam kontak terdekat dan terintim dengan-Nya, berperilaku menurut petunjuk mata-Nya; juga nampak orang yang satu dengan Kristus, penuh dengan Kristus, dan dijenuhi dengan Kristus; hayat alamiahnya telah diremukkan dan bahkan telah diakhiri, tekadnya lembut dan luwes, emosinya membara namun terbatasi, pikirannya bijak, jernih, dan terkuasai, rohnya murni polos terhadap kaum beriman bagi faedah mereka, supaya mereka dapat mengalami dan menikmati Kristus seperti dirinya, demi perampungan kehendak Allah dalam membangun Tubuh Kristus.

Kita telah menunjukkan bahwa kata "hadapan" di sini mengacu kepada bagian wajah sekitar mata, bagian yang merupakan pernyataan pikiran dan perasaan batin yang menyatakan keseluruhan diri seseorang. Jika Anda ingin tahu bagaimana perasaan seseorang terhadap Anda, apakah ia senang atau sedih, puas atau tidak puas, jangan memandang wajahnya secara sekilas saja, tetapi pandanglah bagian sekitar mata, yang adalah pernyataan pikiran dan perasaan batin seseorang. Ketika Paulus melupakan saudara yang berdosa itu, ia melakukannya dengan melihat petunjuk dari mata Tuhan Yesus. Jika petunjuk dari mata Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak senang dengan pengampunan Paulus terhadap saudara itu, maka Paulus tidak akan mengampuni dia. Ia akan sadar bahwa Tuhan tidak senang dengan apa yang sedang dilakukannya. Sewaktu Paulus mengampuni saudara itu, ia memandang kepada Tuhan Yesus dan menyadari bahwa Tuhanlah yang mendorongnya. Karena itu, Paulus dapat mengatakan bahwa ia mengampuni di hadapan Kristus. Ini menunjukkan bahwa Paulus adalah seorang yang hidup dan bertindak di hadirat Kristus.

Dalam ayat-ayat ini kita melihat bahwa Paulus itu sangat akrab, rohani, juga sangat hati-hati. Ia memperhatikan orang-orang kudus dengan akrab, ia hidup dalam petunjuk diri Kristus, dan ia berhati-hati terhadap tipu muslihat musuh yang ada di belakang layar dalam kehidupan gereja. Kita semua harus belajar dari Paulus untuk memperhatikan orang-orang kudus, memperhidupkan Kristus, dan berhati-hati terhadap kelicikan si jahat.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 4

No comments: