Hitstat

26 October 2011

2 Korintus - Minggu 5 Rabu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:6-7


Para rasul memberitakan Kristus sebagai Tuhan dan mereka sendiri sebagai hamba kaum beriman karena Allah yang berfirman "dari dalam gelap akan terbit terang" telah bercahaya dalam hati mereka (ay. 6). Pencahayaan-Nya dalam alam semesta menghasilkan ciptaan lama; kini Allah bercahaya di dalam hati mereka, menjadikan mereka ciptaan baru. Karena itu, mereka dapat meninggikan Kristus sebagai Tuhan di dalam pemberitaan mereka, dan merendahkan diri sendiri sebagai hamba kaum beriman dalam ministri mereka. Apa yang mereka lakukan bagi Kristus dan apa adanya mereka bagi kaum beriman adalah hasil pencahayaan Allah. Pencahayaan Allah menghasilkan para minister dari perjanjian yang baru dan ministri mereka.

Pencahayaan Allah di dalam hati kita menghasilkan terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus, yaitu penerangan yang membuat kita mengenal kemuliaan Injil Kristus. Cahaya, penerangan yang membuat kemuliaan Injil Kristus dikenal oleh kita berasal dari pencahayaan Allah di dalam hati kita.

Bila kita memiliki kontak yang demikian langsung, pribadi, dan intim dengan Tuhan, barulah kita memiliki pencahayaan yang batini. Ini berlaku bagi kita, juga bagi orang yang tidak percaya yang datang kepada Tuhan untuk kali pertama. Jika kita ingin mendapatkan pencahayaan Tuhan lagi, kita perlu memiliki kontak yang intim dengan Tuhan. Kapan saja kita berseru kepada Tuhan dengan mesra dan intim, kita berada di hadapan wajah-Nya, dan pencahayaan Allah ada di dalam hati kita. Dengan cara inilah para rasul menerima pencahayaan batini. Kemudian mereka memancarkan apa yang telah mereka terima. Inilah cara mereka berperilaku untuk memancarkan kemuliaan Injil Kristus. Kekuatan pencahayaan ini adalah yang dibicarakan dalam ayat 7.

Dalam ayat 7 Paulus berkata, "Tetapi harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami." Pencahayaan Allah dalam hati kita membawakan harta ke dalam kita, yaitu Kristus yang mulia sebagai perwujudan Allah, untuk menjadi hayat dan segala kita. Tetapi kita yang berisikan harta ini adalah bejana-bejana tanah liat yang tidak berharga dan getas. Harta tak ternilai ini tersimpan dalam bejana-bejana tak berharga! Ini membuat bejana-bejana tak berharga itu menjadi para minister dari perjanjian yang baru dengan ministri yang tak ternilai. Ini digenapkan oleh kekuatan ilahi di dalam kebangkitan. Kekuatan yang berlimpah-limpah ini pasti berasal dari Allah, bukan dari diri kita.

Harta ini, Kristus yang berhuni di dalam kita, bejana-bejana tanah liat, adalah sumber suplai ilahi bagi kehidupan kristiani. Berdasarkan kekuatan unggul dari harta inilah para rasul sebagai para minister dari perjanjian yang baru mampu menempuh kehidupan tersalib, supaya hayat kebangkitan Kristus yang mereka suplaikan dapat terwujud. Demikianlah mereka menyatakan kebenaran sehingga Injil dapat terpancar.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 9

No comments: