Hitstat

03 October 2011

2 Korintus - Minggu 2 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 1:15-20


Dua Korintus 1:15-22 adalah bagian dari pendahuluan yang panjang bagi kitab ini. Kita telah menunjukkan bahwa Paulus menulis pendahuluan yang demikian panjang untuk menenangkan kaum beriman Korintus dan menyejukkan mereka. Orang-orang Korintus yang rumit ini membicarakan tentang Paulus dan bahkan mengkritik dia. Beberapa orang mungkin berkata, "Paulus memberi tahu kita bahwa ia akan datang ke Korintus, tetapi ia belum juga datang. Paulus kelihatannya berubah-ubah; ia berkata ya pada satu hari, tetapi tidak pada hari berikutnya. Jadi, Paulus itu tidak setia, tidak dapat dipercaya. Biarlah ia mengatakan apa saja yang ia inginkan. Ia selalu mengubah perkataannya." Karena ini adalah situasi dari sedikitnya beberapa orang Korintus, maka Paulus memasukkan 1:15-22 dalam perkataan pendahuluannya.

Ayat 15 mengatakan, "Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu dahulu, supaya kamu boleh menerima anugerah (kasih karunia) untuk kedua kalinya." Berdasarkan "keyakinan ini" Paulus mengacu kepada apa yang baru saja dikatakannya dalam ayat 12 sampai 14: kesaksian dari hati nuraninya bahwa ia dan sekerja-sekerjanya berperilaku dalam ketulusan dan kemurnian Allah, bukan dalam hikmat manusia, melainkan dalam kasih karunia Allah. Dalam keyakinan inilah Paulus bermaksud datang kepada orang Korintus. Maksud dan keputusannya mengunjungi Korintus itu tidak bersifat politis atau berubah-ubah. Paulus dan sekerja-sekerjanya tidak hidup secara begitu. Sebaliknya, mereka hidup dalam ketulusan dan kemurnian Allah. Bila mereka berkata ya itu berarti ya dan bila tidak itu berarti tidak. Mereka tidak mengatakan ya pada satu saat dan tidak pada saat lainnya.

Dalam ayat 18 Paulus menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang bersatu dengan Allah. Paulus tidak bertindak seenaknya, ia tidak mengatakan ya dan kemudian tidak. Sebaliknya, ia sama dengan Allah dalam kesetiaan. Perkataannya terhadap orang-orang Korintus, yaitu perkataan pemberitaannya, bukanlah ya dan tidak. Paulus tidak mengubah nada bicaranya. Sejak kali pertama ia datang ke Korintus sampai ia menulis Surat Kiriman ini, pemberitaannya menyatakan penuturan yang sama. Tidak ada perubahan sama sekali dalam perkataan ministri itu.

Allah adalah setia, tidak pernah berubah, terutama dalam janji-janji-Nya mengenai Kristus. Karena itu, perkataan pemberitaan rasul mengenai Kristus juga mutlak tidak berubah, karena Kristus yang Allah janjikan dalam perkataan-Nya yang setia dan yang mereka beritakan dalam Injil mereka, tidak serentak ya dan tidak. Sebaliknya, di dalam Dia hanya ada ya. Karena Kristus yang mereka beritakan menurut janji-janji Allah tidak serentak ya dan tidak, maka perkataan yang mereka beritakan mengenai Dia juga bukan serentak ya dan tidak. Bukan hanya pemberitaan mereka, bahkan kehidupan mereka pun menurut apa adanya Kristus. Mereka memberitakan Kristus, bahkan memperhidupkan Dia. Mereka bukan orang-orang yang serentak ya dan tidak, tetapi orang-orang yang sama seperti Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 3

No comments: