Hitstat

11 October 2011

2 Korintus - Minggu 3 Selasa

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 2:12-14


Paulus memperkenalkan ministri ini dengan cara yang sangat pribadi dan intim, sedikit pun tidak doktrinal. Dalam 2:12 berkata, "Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati bahwa Tuhan telah membuka pintu untuk pekerjaan di sana. Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudara seimanku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia" (2:12-13). Walaupun di Troas, pintu telah dibukakan baginya, dan dibuka oleh Tuhan, tetapi dia tidak memiliki perhentian di dalam rohnya ketika dia tidak menemukan Titus, yang diharap-harapkannya untuk bertemu guna mendapatkan kabar tentang hasil suratnya yang pertama di antara orang-orang Korintus. Kemudian dia meninggalkan Troas dan pergi ke Makedonia (ayat 13), dengan harapan bertemu dengan Titus untuk mendapatkan berita. Ini menunjukkan kasihnya yang besar terhadap orang-orang Korintus. Perhatiannya terhadap gereja lebih besar daripada perhatiannya terhadap pemberitaan Injil.

Paulus adalah orang yang hidup dan bertindak di dalam rohnya, seperti yang ditunjukkan dalam 1 Korintus 16:18. Pintu telah dibuka baginya oleh Tuhan. Paulus dengan penuh pertimbangan menyisipkan frase "dalam Tuhan" (Tl.), untuk menunjukkan bahwa ia tidak membuka pintu melalui kemampuan atau pergerakan alamiah apa pun. Pintu ini dibuka oleh Tuhan bukan dengan usaha manusia. Tetapi sekalipun pintu telah dibuka oleh Tuhan, Paulus masih tidak memiliki perhentian dalam rohnya. Alasan Paulus tidak memiliki perhentian adalah karena ia belum menemukan Titus. Perhatiannya terutama bukan untuk pemberitaan Injil, melainkan bertemu dengan Titus untuk mengetahui situasi di antara orang-orang Korintus. Paulus menunggu Titus memberikan laporan kepadanya mengenai bagaimana reaksi kaum beriman di Korintus terhadap Surat Kirimannya. Karena itu, Paulus pergi ke Makedonia. Surat Kiriman ini ditulis di Makedonia setelah ia tinggal di Efesus pada perjalanan ministrinya kali ketiga (8:1; Kis. 20:1).

Kita telah melihat bahwa Tuhan membuka pintu, tetapi Paulus meninggalkan pintu yang terbuka itu. Kelihatannya ia tidak memperhatikan bagaimana Tuhan membuka pintu itu, melainkan memperhatikan apa yang memberikan perhentian bagi rohnya. Di sini kita menemukan jawaban untuk pertanyaan mengenai pintu yang terbuka dan perhentian dalam roh. Ketika Anda memiliki sesuatu yang telah dilakukan oleh Tuhan secara luaran, tetapi secara batini roh Anda tidak tenang, manakah yang akan Anda ikuti, situasi yang di luar atau perasaan dalam roh Anda? Paulus mengikuti perasaan dalam rohnya. Kadang-kadang Tuhan akan melakukan dua hal sekaligus: Dia akan membuka sesuatu secara luaran, tetapi secara batini Dia tidak akan memberikan perasaan yang damai kepada Anda. Hal ini membiarkan Anda berada dalam posisi perlu memilih di antara keadaan yang di luar dan perasaan yang batini. Jika dalam situasi semacam ini Anda melatih roh Anda untuk memperhatikan roh Anda, maka Anda benar-benar rohani. Ini berarti jika Anda menaati perasaan yang di dalam dan tidak memperhatikan situasi di luar yang telah terbuka, maka Anda benar-benar seorang yang rohani. Inilah kasus yang dihadapi Paulus dalam ayat-ayat ini. Ia memperhatikan apa yang memberikan perhentian bagi rohnya, berangkat ke Makedonia untuk mendapatkan informasi dari Titus mengenai kaum beriman di Korintus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 5

No comments: