Hitstat

24 October 2011

2 Korintus - Minggu 5 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:1


Injil yang diberitakan oleh Paulus adalah Injil kemuliaan, Injil yang penuh dengan terang dan kemuliaan. Kemuliaan ini tidak dapat disampaikan hanya dengan berbicara, atau memberitakan. Kemuliaan ini harus terekspresi melalui pancaran. Selain itu, pancaran ini harus menjadi kehidupan para minister Perjanjian Baru. Kehidupan mereka adalah pancaran dari Injil yang mereka beritakan. Bagi mereka, Injil ini bukan hanya satu doktrin. Doktrin tidak memerlukan pancaran. Tetapi Injil yang mereka beritakan, yaitu Injil kemuliaan, penuh dengan pancaran. Kemuliaan ini adalah Allah itu sendiri, Allah yang terwujud di dalam Injil yang mereka beritakan. Karena itu, Injil yang diberitakan oleh para minister dari perjanjian yang baru ini bukanlah satu teori, satu filsafat, atau doktrin belaka. Injil ini adalah perwujudan Allah Sang mulia. Injil ini tidak dapat dilaksanakan hanya melalui pemberitaan, melainkan harus ada pancaran.

Para minister yang melaksanakan Injil kemuliaan ini adalah benda-benda yang memancarkan cahaya, yakni, orang-orang yang bersinar. Sebagai benda-benda yang memancarkan cahaya, mereka sendiri tidak memiliki cahaya, tetapi mereka memiliki kemampuan untuk memantulkan cahaya yang berasal dari sumber yang lain, seperti bulan memantulkan cahaya matahari.

Injil ini dapat dibandingkan dengan Kristus yang bercahaya seperti matahari, Allah Sang mulia terwujud di dalam pekerjaan penebusan-Nya. Kita semua perlu memahami Injil dengan cara ini. Jangan menganggap Injil sebagai satu filsafat atau pengajaran. Tidak, Injil adalah perwujudan dari Allah Sang mulia. Injil ini memerlukan orang-orang yang bersinar, benda-benda yang memancarkan cahaya, untuk memantulkan cahayanya. Pantulan cahaya dari Injil kemuliaan ini adalah kehidupan semua minister dari perjanjian yang baru. Pantulan ini adalah perilaku para rasul.

Dalam ayat 4 Paulus memakai kata cahaya. Dalam lubuk rohnya, Paulus menganggap dirinya dan sekerja-sekerjanya sebagai benda-benda yang memancarkan cahaya. Hari ini kita juga perlu menjadi benda-benda yang memancarkan cahaya yang memantulkan kemuliaan Injil Kristus. Sasaran, tujuan, dan maksud dari kehidupan para minister Perjanjian Baru ini adalah untuk bercahaya secara demikian. Sasaran perilaku Paulus adalah memancarkan Injil. Ia dan para sekerjanya, yaitu para minister dari perjanjian yang baru, berperilaku untuk memancarkan Injil kemuliaan Kristus.

Dalam 4:1 Paulus berkata, "Oleh rahmat Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu, kami tidak tawar hati." Aspek pertama dari cara para rasul itu berperilaku adalah bahwa mereka tidak tawar hati. Saya dapat bersaksi bahwa karena saya juga mengambil bagian dalam ministri ini, saya tidak tawar hati. Ministri ini adalah satu pendorong dan satu motivasi. Ministri ini menguatkan saya, menopang saya, meneguhkan saya, dan membuat saya tidak tawar hati. Bahkan penentangan adalah satu tanda bahwa ministri ini berada di bawah berkat Tuhan dan bahwa ministri ini berkhasiat. Kita tidak tawar hati, tidak peduli berapa banyak penentangan yang bangkit melawan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 9

No comments: