Hitstat

06 July 2012

Galatia - Minggu 12 Jumat


Pembacaan Alkitab: Gal. 4:22, 31


Berbicara tentang dua perempuan dalam ayat 22, dalam ayat 24 Paulus berkata, "Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar - Hagar ialah Gunung Sinai di tanah Arab - dan ia sama dengan Yerusalem yangsekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya." Dari kedua perjanjian yang disebut pada ayat 24, yang satu adalah perjanjian dari janji yangdiberikan kepada Abraham, yang berhubungan dengan Wasiat yang Baru, perjanjian anugerah; dan yang lainnya adalah perjanjian dari hukum Taurat yang diberikan kepada Musa, yang tidak berhubungan dengan Wasiat yang Baru. Sara, perempuan merdeka itu, melambangkan perjanjian dari janji, dan Hagar, hamba perempuan,melambangkan perjanjian dari hukum Taurat.

Gunung Sinai adalah tempat hukum Taurat diberikan (Kol.19:20). Perhambaan yang dikatakan dalam ayat 24adalah perhambaan di bawah hukum Taurat. Hagar, gundik Abraham, melambangkan hukum Taurat. Karena itu,posisi hukum Taurat seperti seorang gundik. Sara, istri Abraham, melambangkan anugerah Allah (Yoh. 1:17), yang mempunyai posisi yang benar dalam ekonomi Allah. Seperti Hagar, hukum Taurat melahirkan anak-anak ke dalamperhambaan, seperti penganut agama Yahudi. Seperti Sara,anugerah melahirkan anak-anak ke dalam keputraan; inilah kaum beriman Perjanjian Baru. Mereka tidak lagi berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah anugerah (Rm. 6:14). Mereka harus berdiri di dalam anugerah ini (Rm. 5:2) dan tidak hidup di luar anugerah (Gal. 5:4).

Dalam ayat 25 Paulus menyinggung, "Yerusalem yangsekarang." Yerusalem, sebagai pilihan Allah (1 Raj.14:21; Mzm.48:3, 9), tentu adalah milik perjanjian dari janji, yang dilambangkan oleh Sara. Namun, karena Yerusalem membawa umat pilihan Allah ke dalam ikatan hukum,Yerusalem itu dihubungkan dengan Gunung Sinai, yang menjadi milik perjanjian dari hukum Taurat, yang dilambangkan oleh Hagar. Pada zaman Paulus, Yerusalem dan anak-anaknya adalah hamba di bawah hukum Taurat.

Ayat 26 mengatakan, "Tetapi Yerusalem surgawi adalahperempuan yang merdeka dan dialah ibu kita." Ibu penganut-penganut agama Yahudi adalah Yerusalem yang duniawi, tetapi ibu kaum beriman adalah Yerusalem surgawi. Yerusalem surgawi akhirnya akan menjadi Yerusalem Baru dalam langit baru dan bumi baru (Why. 21:12), yang berhubungan dengan perjanjian dari janji. Yerusalem surgawi adalah ibu kaum beriman Perjanjian Baru, yang bukan hamba di bawah hukum Taurat, melainkan anak-anak di bawah anugerah. Kita, kaum beriman Perjanjian Baru,semuanya dilahirkan dari Yerusalem surgawi dan akan berada di Yerusalem Baru dalam langit baru dan bumi baru.

Ayat 29 mengatakan, "Tetapi sebagaimana dahulu, dia yang dilahirkan seperti biasanya, menganiaya yang di lahirkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini." Dua macam anak yang dilahirkan oleh kedua perjanjian itu memiliki sifat yang berbeda. Anak yang dilahirkan oleh perjanjian dari hukum Taurat dilahirkan menurut daging; anak yang dilahirkan oleh perjanjian Allah dilahirkanmenurut Roh. Anak-anak yang dilahirkan menurut dagingtidak berhak berbagian dalam berkat yang dijanjikan Allah, tetapi anak-anak yang dilahirkan menurut Roh memiliki hak penuh. Penganut agama Yahudi adalah anak-anak macam pertama; kaum beriman dalam Kristus adalahanak-anak macam terakhir. Anak-anak janji (ayat 28) dilahirkan menurut Roh, Roh hayat Allah, yang adalah berkat Allah yang dijanjikan kepada Abraham (3:14).


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 24

No comments: