Hitstat

11 July 2012

Galatia - Minggu 13 Rabu


Pembacaan Alkitab: Gal. 5:5-6, 14


Dalam 5:5 Paulus mengatakan, “Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan pembenaran kebenaran) yang kita harapkan.” Oleh Roh itu (Roh Kudus) berlawanan dengan dalam daging (3:3). Tambahan pula, karena iman berlawanan dengan karena melakukan hukum Taurat (3:2). Kebenaran yang kita harapkan adalah diri Kristus sendiri (1 Kor. 1:30). Kebenaran ini bukan kebenaran dalam daging dari pekerjaan hukum Taurat, tetapi dalam Roh karena iman. Kristus adalah kebenaran yang kita harapkan. Dia adalah kebenaran kita pada hari ini, dan pengharapan kita pada masa yang akan datang. Kita bukan mencari keberhasilan bumiah. Oleh Roh itu dan karena iman kita menantikan Kristus sebagai kebenaran yang kita harapkan.

Dalam 5:6 Paulus melanjutkan, “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.” Di luar Roh itu dan iman, tidak ada hal lain yang berfaedah. Di dalam Kristus Yesus, baik bersunat maupun tidak bersunat tidak ada artinya sama sekali. Yang berfaedah adalah Roh itu, di pihak Allah; dan iman, di pihak kita. Roh itu adalah tanah permai almuhit bagi kenikmatan kita, dan iman adalah organ kita untuk mengambil bagian dalam tanah kaya tersebut dan menikmatinya. Karena Roh itu dan iman berfaedah, maka kita harus memustikakannya.

Dalam 5:6 Paulus juga mengatakan bahwa iman bekerja melalui kasih. Iman yang hidup itu aktif; bekerja oleh kasih untuk menggenapkan hukum Taurat (5:14). Sunat hanyalah ketentuan di luar, tidak memiliki kuasa hayat. Karena itu, sunat tidak mempunyai arti, tidak memiliki tenaga, tidak memiliki kekuatan yang riil. Namun, iman menerima Roh hayat (3:2), karena itu, penuh dengan kuasa. Iman bekerja melalui kasih, tidak hanya untuk menggenapkan hukum Taurat, tetapi juga untuk tujuan Allah, yaitu untuk melengkapi keputraan Allah bagi ekspresi korporat-Nya — Tubuh Kristus.

Kasih berhubungan dengan penghargaan kita terhadap Kristus. Tanpa penghargaan yang sedemikian, iman tidak dapat bekerja. Ketika kita memiliki pendengaran tentang iman, pendengaran tentang iman ini menggugah penghargaan kasih kita, dan penghargaan ini menyebabkan iman itu bekerja. Iman bekerja karena ia mengambil bagian dalam kekayaan-kekayaan Roh pemberi-hayat. Semakin kita memiliki pendengaran tentang iman, kita akan semakin memiliki penghargaan dan kasih. Semakin kita mengasihi Tuhan, semakin banyak iman bekerja untuk membawa kita ke dalam kekayaan, faedah dari Roh yang almuhit. Dengan demikian, kita tidak kehilangan faedah dalam Kristus, sebaliknya diperkaya secara berkelimpahan. Kita tidak akan terpisah dari Kristus, melainkan diperkuat dengan suplai yang limpah lengkap dari Roh yang almuhit.

Iman menerima Roh hayat (3:2) dan bekerja melalui kasih untuk memenuhui hukum Taurat (5:13). Iman bekerja melalui kasih sehingga melengkapi keputraan Allah bagi ekspresi-Nya yang korporat. Iman ini merupakan kamera yang memotret pemandangan anugerah, yakni anugerah yang adalah Kristus yang almuhit sebagai Roh pemberi-hayat bagi kenikmatan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 25

No comments: