Pembacaan
Alkitab: Gal. 5:5-6, 14
Dalam 5:5 Paulus mengatakan, “Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan pembenaran kebenaran) yang kita
harapkan.” Oleh Roh itu (Roh Kudus) berlawanan dengan dalam daging (3:3). Tambahan
pula, karena iman berlawanan dengan karena melakukan hukum Taurat (3:2).
Kebenaran yang kita harapkan adalah diri Kristus sendiri (1 Kor. 1:30). Kebenaran
ini bukan kebenaran dalam daging dari pekerjaan hukum Taurat, tetapi dalam Roh karena
iman. Kristus adalah kebenaran yang kita harapkan. Dia adalah kebenaran kita pada
hari ini, dan pengharapan kita pada masa yang akan datang. Kita bukan mencari
keberhasilan bumiah. Oleh Roh itu dan karena iman kita menantikan Kristus
sebagai kebenaran yang kita harapkan.
Dalam 5:6 Paulus melanjutkan, “Sebab bagi orang-orang yang ada
di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai arti, hanya
iman yang bekerja oleh kasih.” Di luar Roh itu dan iman, tidak ada hal lain
yang berfaedah. Di dalam Kristus Yesus, baik bersunat maupun tidak bersunat tidak
ada artinya sama sekali. Yang berfaedah adalah Roh itu, di pihak Allah; dan iman,
di pihak kita. Roh itu adalah tanah permai almuhit bagi kenikmatan kita,
dan iman adalah organ kita untuk mengambil bagian dalam tanah kaya tersebut dan
menikmatinya. Karena Roh itu dan iman berfaedah, maka kita harus
memustikakannya.
Dalam 5:6 Paulus juga mengatakan bahwa iman bekerja melalui
kasih. Iman yang hidup itu aktif; bekerja oleh kasih untuk menggenapkan hukum
Taurat (5:14). Sunat hanyalah ketentuan di luar, tidak memiliki kuasa hayat.
Karena itu, sunat tidak mempunyai arti, tidak memiliki tenaga, tidak memiliki
kekuatan yang riil. Namun, iman menerima Roh hayat (3:2), karena itu, penuh
dengan kuasa. Iman bekerja melalui kasih, tidak hanya untuk menggenapkan hukum
Taurat, tetapi juga untuk tujuan Allah, yaitu untuk melengkapi keputraan Allah bagi
ekspresi korporat-Nya — Tubuh Kristus.
Kasih berhubungan dengan penghargaan kita terhadap Kristus.
Tanpa penghargaan yang sedemikian, iman tidak dapat bekerja. Ketika kita memiliki
pendengaran tentang iman, pendengaran tentang iman ini menggugah penghargaan
kasih kita, dan penghargaan ini menyebabkan iman itu bekerja. Iman bekerja
karena ia mengambil bagian dalam kekayaan-kekayaan Roh pemberi-hayat. Semakin
kita memiliki pendengaran tentang iman, kita akan semakin memiliki penghargaan
dan kasih. Semakin kita mengasihi Tuhan, semakin banyak iman bekerja untuk
membawa kita ke dalam kekayaan, faedah dari Roh yang almuhit. Dengan demikian,
kita tidak kehilangan faedah dalam Kristus, sebaliknya diperkaya secara
berkelimpahan. Kita tidak akan terpisah dari Kristus, melainkan diperkuat
dengan suplai yang limpah lengkap dari Roh yang almuhit.
Iman menerima Roh hayat (3:2) dan bekerja melalui kasih untuk memenuhui
hukum Taurat (5:13). Iman bekerja melalui kasih sehingga melengkapi keputraan
Allah bagi ekspresi-Nya yang korporat. Iman ini merupakan kamera yang memotret
pemandangan anugerah, yakni anugerah yang adalah Kristus yang almuhit sebagai Roh
pemberi-hayat bagi kenikmatan kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia,
Buku 2, Berita 25
No comments:
Post a Comment