Hitstat

10 July 2012

Galatia - Minggu 13 Selasa


Pembacaan Alkitab: Gal. 5:1-4


Jika sebuah ranting dari pohon yang bermutu rendah diokulasikan ke dalam pohon yang bermutu tinggi, ia akan menikmati segala kebaikan sebagai bagian pohon yang bermutu tinggi itu. Namun, misalkan ranting yang diokulasikan itu kemudian dipisahkan dari pohon itu, dapatlah kita katakan bahwa ia dinihilkan dari pohon yang bermutu tinggi itu, sebab dengan dipisahkannya dari pohon itu, ia melepaskan segala kebaikan dari okulasinya. Karenanya, ia akan dikurangi hingga tidak memiliki apa-apa dari pohon yang bermutu tinggi itu, khususnya dari kenikmatan atas kekayaan pohon itu. Ini melukiskan maksud Paulus dalam 5:4. Dengan percaya ke dalam Kristus dan dibaptis ke dalam Dia, kita telah diokulasikan ke dalam Dia sebagai pohon yang kaya. Sebagai ranting-ranting yang diokulasikan ke dalam Dia, kita dapat menikmati kekayaan-Nya yang tidak terduga. Selama kita tetap terokulasi di dalam Dia, kita boleh menikmati segala kekayaan-Nya. Tetapi, jika kita terlepas dari Kristus, yaitu membiarkan Dia lepas atau meninggalkan kita dalam pengalaman kita secara riil, kita akan dinihilkan dari Kristus yang kaya tak terduga itu.

Berbagai macam orang Kristen sedikit atau banyak telah terpisah dari Kristus. Orang-orang Kristen di mana-mana telah terpisah dari Kristus, ini adalah satu fakta yang menyedihkan. Kita harus berdoa, “Tuhan, belas kasihanilah kami dan berilah kami anugerah, agar kami tidak terpisah dari-Mu. Kami mau tinggal di dalam-Mu sebagai persona almuhit untuk menikmati kekayaan-Mu.” Kita bersyukur kepada Tuhan, karena belas kasihan dan anugerah-Nya, Ia telah melindungi kita dalam diri-Nya sendiri untuk menikmati kekayaan-Nya.

Dalam ayat di mana Paulus membicarakan tentang terpisah dari Kristus, Paulus juga membicarakan tentang “jatuh dari anugerah”. Terpisah dari Kristus berarti jatuh dari anugerah. Ini menyiratkan Kristus sendiri adalah anugerah yang di dalamnya kita berada. Dalam 5:2 Paulus berkata, “Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: Jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.” Para penganut agama Yahudi membuat sunat menjadi suatu syarat keselamatan (2:3-5; Kis. 15:1). Jika kaum beriman Galatia menerima sunat dan membuatnya menjadi syarat keselamatan, Kristus tidak akan berguna bagi mereka. Karena dengan kembali kepada hukum Taurat, mereka dengan spontan melepaskan Kristus. Untuk memahami pemikiran Paulus dalam 5:2-4, kita perlu mengetahui latar belakang ditulisnya ayat-ayat ini. Latar belakangnya berhubungan dengan janji yang Allah buat dengan Abraham tentang diberkatinya segala bangsa. Kira-kira dua ribu tahun sesudah janji ini diberikan, Kristus datang sebagai penggenapannya. Selaku keturunan itu, Ia menggenapkan janji, supaya Ia menjadi anugerah bagi kenikmatan kita. Setelah menggenapi janji itu, Kristus menjadi Roh pemberi-hayat yang almuhit, dan Dialah berkat yang dijanjikan itu. Seperti yang ditunjukkan dalam 3:14, kita telah menerima janji Roh itu sebagai berkat Injil. Dengan menikmati Roh pemberi-hayat inilah kita menjadi anak-anak menurut Roh itu, yakni ahli-ahli waris dari berkat yang dijanjikan. Inilah status kita, kedudukan kita, dan kenikmatan kita. Karena alasan inilah, dalam 5:1 Paulus menasihati kita untuk berdiri teguh dalam kemerdekaan dan kenikmatan yang kita miliki di dalam Kristus. Namun, jika kita kembali lagi kepada hukum Taurat dan bersunat, kita akan terpisah dari Kristus, kehilangan segala manfaat dari Kristus. Selanjutnya Kristus akan tidak berguna apaapa bagi kita dalam pengalaman kita. Terpisah dari Kristus sedemikian ini berarti jatuh dari anugerah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 25

No comments: