Pembacaan
Alkitab: Gal. 5:1-4
Jika sebuah ranting dari pohon yang bermutu rendah diokulasikan
ke dalam pohon yang bermutu tinggi, ia akan menikmati segala kebaikan sebagai
bagian pohon yang bermutu tinggi itu. Namun, misalkan ranting yang diokulasikan
itu kemudian dipisahkan dari pohon itu, dapatlah kita katakan bahwa ia
dinihilkan dari pohon yang bermutu tinggi itu, sebab dengan dipisahkannya dari pohon
itu, ia melepaskan segala kebaikan dari okulasinya. Karenanya, ia akan
dikurangi hingga tidak memiliki apa-apa dari pohon yang bermutu tinggi itu, khususnya
dari kenikmatan atas kekayaan pohon itu. Ini melukiskan maksud Paulus dalam 5:4.
Dengan percaya ke dalam Kristus dan dibaptis ke dalam Dia, kita telah
diokulasikan ke dalam Dia sebagai pohon yang kaya. Sebagai ranting-ranting yang
diokulasikan ke dalam Dia, kita dapat menikmati kekayaan-Nya yang tidak terduga.
Selama kita tetap terokulasi di dalam Dia, kita boleh menikmati segala
kekayaan-Nya. Tetapi, jika kita terlepas dari Kristus, yaitu membiarkan Dia lepas
atau meninggalkan kita dalam pengalaman kita secara riil, kita akan dinihilkan
dari Kristus yang kaya tak terduga itu.
Berbagai macam orang Kristen sedikit atau banyak telah terpisah
dari Kristus. Orang-orang Kristen di mana-mana telah terpisah dari Kristus, ini
adalah satu fakta yang menyedihkan. Kita harus berdoa, “Tuhan, belas
kasihanilah kami dan berilah kami anugerah, agar kami tidak terpisah dari-Mu.
Kami mau tinggal di dalam-Mu sebagai persona almuhit untuk menikmati
kekayaan-Mu.” Kita bersyukur kepada Tuhan, karena belas kasihan dan anugerah-Nya,
Ia telah melindungi kita dalam diri-Nya sendiri untuk menikmati kekayaan-Nya.
Dalam ayat di mana Paulus membicarakan tentang terpisah dari Kristus,
Paulus juga membicarakan tentang “jatuh dari anugerah”. Terpisah dari Kristus
berarti jatuh dari anugerah. Ini menyiratkan Kristus sendiri adalah anugerah
yang di dalamnya kita berada. Dalam 5:2 Paulus berkata, “Sesungguhnya, aku, Paulus,
berkata kepadamu: Jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan
berguna bagimu.” Para penganut agama Yahudi membuat sunat menjadi suatu
syarat keselamatan (2:3-5; Kis. 15:1). Jika kaum beriman Galatia menerima sunat
dan membuatnya menjadi syarat keselamatan, Kristus tidak akan berguna bagi mereka.
Karena dengan kembali kepada hukum Taurat, mereka dengan spontan melepaskan
Kristus. Untuk memahami pemikiran Paulus dalam 5:2-4, kita perlu mengetahui
latar belakang ditulisnya ayat-ayat ini. Latar belakangnya berhubungan dengan
janji yang Allah buat dengan Abraham tentang diberkatinya segala bangsa.
Kira-kira dua ribu tahun sesudah janji ini diberikan, Kristus datang sebagai
penggenapannya. Selaku keturunan itu, Ia menggenapkan janji, supaya Ia menjadi
anugerah bagi kenikmatan kita. Setelah menggenapi janji itu, Kristus menjadi
Roh pemberi-hayat yang almuhit, dan Dialah berkat yang dijanjikan itu. Seperti
yang ditunjukkan dalam 3:14, kita telah menerima janji Roh itu sebagai berkat
Injil. Dengan menikmati Roh pemberi-hayat inilah kita menjadi anak-anak menurut
Roh itu, yakni ahli-ahli waris dari berkat yang dijanjikan. Inilah status kita,
kedudukan kita, dan kenikmatan kita. Karena alasan inilah, dalam 5:1 Paulus
menasihati kita untuk berdiri teguh dalam kemerdekaan dan kenikmatan yang kita
miliki di dalam Kristus. Namun, jika kita kembali lagi kepada hukum Taurat dan bersunat,
kita akan terpisah dari Kristus, kehilangan segala manfaat dari Kristus. Selanjutnya
Kristus akan tidak berguna apaapa bagi kita dalam pengalaman kita. Terpisah
dari Kristus sedemikian ini berarti jatuh dari anugerah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia,
Buku 2, Berita 25
No comments:
Post a Comment