Hitstat

02 July 2012

Galatia - Minggu 12 Senin

Pembacaan Alkitab: Gal. 4:8-14


Galatia 4:8-20 menunjukkan betapa rasul Paulus berada dalam situasi yang sulit sehubungan dengan kaum beriman di Galatia. Mereka telah dibawa kepada Tuhan melalui pemberitaan Injil Paulus; Paulus dengan segenap hati memperhatikan mereka. Beban Paulus bukan ingin melaksanakan pekerjaan kekristenan, melainkan melayankan Kristus kepada kaum beriman; ia bersusah payah agar Kristus dapat terbentuk di dalam mereka (ayat 19). Mungkin saja seseorang bekerja bagi Tuhan dan membantu kaum saleh, namun tanpa berbeban untuk melayankan Kristun kepada mereka. Boleh jadi kita sangat gairah bekerja bagi Kristus, tetapi tanpa beban melihat Kristus terbentuk di dalam orang saleh. Karena itu, penting Sekali kita nampak bahwa beban Paulus yang dinyatakan dalam ayat-ayat ini sama sekali berbeda dengan beban kebanyakan pekerja Kristen. Boleh jadi kita berbeban untuk mendirikan gereja lokal dan memperkuat gereja-gereja. Namun, mungkin pula kita tidak berbeban melayankan Kristus ke dalam kaum saleh. Memberitakan Injil dan mendirikan gereja adalah satu hal, memikul beban untuk melayankan Kristus ke dalam kaum saleh adalah hal lain. Beban Paulus bukan untuk suatu pekerjaan, melainkan untuk melayankan Kristus ke dalam kaum beriman. Inilah sebabnya dalam 4:8-20 Paulus menggunakan ungkapan-ungkapan intim, yaitu ungkapan-ungkapan yang memperlihatkan keakraban hubungannya dengan kaum beriman Galatia serta kasih sayangnya terhadap mereka.

Ayat 12 mengatakan, "Aku minta kepadamu, Saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab aku pun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari kamu." Paulus lepas dari ikatan adat istiadat orang Yahudi. Ia memohon orang-orang Galatia agar menjadi seperti dia. Paulus dulu menjadi orang bukan Yahudi demi kebenaran Injil. Setelah berupaya dengan sekuat tenaga untuk sama seperti orang-orang Galatia, maka sekarang ia menganjuri mereka untuk menjadi sama seperti dirinya. Ia seolah-olah berkata, "Aku mengasihi kalian dan menjadi sama seperti kalian. Sekarang aku minta kepada kalian, jadilah sama seperti aku. Aku tidak lagi untuk hari-hari, bulan-bulan, masa-masa yang tetap, dan tahun-tahun. Aku untuk Kristus. Karena itu, aku minta kepada kalian, jadilah sama seperti aku."

Ayat 14 mengatakan, "Sungguh pun demikian, keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, tidak kamu anggap sebagai sesuatu yang hina dan menjijikkan. Tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri." Di sini Paulus menyinggung kasih mereka melalui mengingatkan mereka betapa mereka telah menerima dia sama seperti seorang malaikat Allah, dan tidak meremehkan dia karena penyakitnya.

Ketika Paulus berada di antara mereka, orang-orang Galatia merayakan kegembiraan mereka seorang kepada yang lain dan saling mengucapkan selamat atas kesempatan kehadiran seorang ministri Kristus di tengah-tengah mereka. Tatkala Paulus memberitakan Injil di Galatia, yakni melayankan Kristus kepada mereka, mereka sangat gembira dan menganggap kehadiran Paulus suatu berkat vang besar. Kegembiraan, keberkatan, kebahagiaan ini adalah makna yang terkandung dalam istilah Yunani yang dipakai di sini.

Orang-orang Galatia menghargai pemberitaan Paulus dan mencintainya sampai mereka ingin mencungkil mata mereka dan memberikannya kepada Paulus. Ini bisa menunjukkan bahwa kelemahan tubuh Paulus (ayat 13) ada di matanya. Ini mungkin dapat diperkuat oleh penggunaan huruf besar dalam tulisannya kepada mereka (6:11). Kelemahan ini mungkin juga duri dalam dagingnya, kelemahan fisik yang ia doakan agar dapat diangkat darinya (2 Kor. 12:7-9).


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 23

No comments: