Pembacaan Alkitab: Gal. 4:19-21; Ef.
3:17
Kalau kita ingin mengerti makna
terbentuknya Kristus di dalam kita, kita perlu tidak saja membahas Kitab
Galatia, tetapi juga Kitab Efesus, Filipi, dan Kolose. Kitab Galatia menunjukkan
bahwa Allah menghendaki Kristus tergarap ke dalam umat pilihan Allah, sehingga
mereka boleh menjadi anak-anak Allah. Untuk menjadi anak-anak Allah, perlulah
kita diresapi dan dijenuhi oleh Kristus. Kristus harus menduduki seluruh diri
kita. Namun, orang-orang Galatiatelah diselewengkan dari Kristus kepada hukum
Taurat.Karena itu Paulus berulang-ulang mengatakan kepadamereka bahwa
meninggalkan Kristus dan berbalik lagi kepada hukum Taurat adalah perbuatan
yang sama sekali keliru. Kaum beriman harus kembali kepada Kristus, yang adalah
keturunan yang menggenapi janji Allah kepada Abraham, juga adalah tanah permai
itu, yakni Roh almuhit yang menjadi kenikmatan kita. Sebagai kaum beriman, kita
perlu kenikmatan penuh atas berkat ini, yaitu kenikmatan penuh atas Roh
pemberi-hayat. Kita perlu dijenuhi, diresapi,dimiliki, dan diambil alih
sepenuhnya oleh dan dengan Roh ini. Berdasarkan konteks Kitab Galatia,
membiarkan rupa Kristus terbentuk di dalam kita berarti membiarkan Dia meresapi
diri kita dan menjenuhi bagian-bagian batiniah kita. Ketika Kristus telah
menduduki insan batiniah kita sedemikian rupa, tentu rupa-Nya terbentuk di
dalam kita.
Untuk membiarkan rupa Kristus terbentuk di
dalam kita, perlulah kita membuang setiap perkara yang di luar Kristus, tak peduli
bagaimana baiknya perkara-perkara itu. Bahkan perkara-perkara yang berasal dari
Allah dan yang Alkitabiah pun boleh jadi bukan Kristus itu sendiri. Walaupun
diberikan oleh Allah, hukum Taurat harus kita kesampingkan, agar semua
kedudukan dalam diri kita boleh kita berikan kepada Kristus. Kita perlu
membiarkan-Nya meresapi setiap bagian insan batiniah kita. Ia harus menduduki kita
dan menjenuhi pikiran, emosi, dan tekad kita. Membiarkan Kristus memiliki
seluruh diri kita berarti membiarkan rupa-Nya terbentuk di dalam kita.
Membiarkan rupa Kristus terbentuk di dalam
kita berarti membiarkan Roh almuhit itu menduduki setiap bagian insan batiniah
kita. Hukum Taurat tidak seharusnya diberi ruang apa pun dalam pikiran, emosi,
atau tekad kita. Seluruh ruang dalam batin kita harus menjadi milik Kristus.
Kita harus membiarkan Kristus menduduki kita sepenuhnya. Ia tidak boleh hanya
tersebar ke dalam pikiran, emosi, dan tekad kita saja, tetapi Ia harus
benar-benar menjadi pikiran, emosi, dan tekad kita. Biarlah Kristus menjadi
pikiran, keputusan, dan kasih Anda. Biarlah Ia menjadi segala sesuatu Anda.
Inilah artinya membiarkan rupa Kristus terbentuk di dalam Anda. Segala sesuatu
yang di luar Kristus harus dikurangi, dan Kristus harus menjadi segala sesuatu
kita dalam pengalaman kita.
Hari ini Kristus adalah Roh Pemberi-hayat
sebagai berkat Injil, berkat yang telah dijanjikan oleh Allah. Memiliki
kenikmatan penuh atas berkat ini berarti membiarkan rupaKristus terbentuk di
dalam kita. Ini berarti jika kita ingin memiliki kenikmatan penuh atas berkat
Injil, kita perlumembiarkan rupa Kristus terbentuk sepenuhnya di dalam kita.
Kalau rupa Kristus belum terbentuk sepenuhnya di dalam kita, kenikmatan kita
atas berkat Perjanjian Baru juga belum penuh. Walaupun kita telah menikmati
berkat itu sebagian, tetapi kita harus maju untuk membiarkanKristus menduduki
kita sepenuhnya, mengambil alih serta meresapi tiap bagian insan kita dengan
diri-Nya sendiri.Berbuat demikian berarti menikmati berkat Injil sampai
sepenuh-penuhnya. Inilah sasaran Paulus menulis suratnyakepada kaum beriman
Galatia. Tatkala ia memohon kasih mesra mereka dalam 4:8-20, Paulus memiliki
tujuan ini dengan jelas dalam benaknya. Ia memohon kasih dari kaumberiman, agar
rupa Kristus boleh terbentuk di dalam mereka demi penggenapan sasaran Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 24
No comments:
Post a Comment