Hitstat

05 July 2012

Galatia - Minggu 12 Kamis


Pembacaan Alkitab: Gal. 4:19-21; Ef. 3:17


Kalau kita ingin mengerti makna terbentuknya Kristus di dalam kita, kita perlu tidak saja membahas Kitab Galatia, tetapi juga Kitab Efesus, Filipi, dan Kolose. Kitab Galatia menunjukkan bahwa Allah menghendaki Kristus tergarap ke dalam umat pilihan Allah, sehingga mereka boleh menjadi anak-anak Allah. Untuk menjadi anak-anak Allah, perlulah kita diresapi dan dijenuhi oleh Kristus. Kristus harus menduduki seluruh diri kita. Namun, orang-orang Galatiatelah diselewengkan dari Kristus kepada hukum Taurat.Karena itu Paulus berulang-ulang mengatakan kepadamereka bahwa meninggalkan Kristus dan berbalik lagi kepada hukum Taurat adalah perbuatan yang sama sekali keliru. Kaum beriman harus kembali kepada Kristus, yang adalah keturunan yang menggenapi janji Allah kepada Abraham, juga adalah tanah permai itu, yakni Roh almuhit yang menjadi kenikmatan kita. Sebagai kaum beriman, kita perlu kenikmatan penuh atas berkat ini, yaitu kenikmatan penuh atas Roh pemberi-hayat. Kita perlu dijenuhi, diresapi,dimiliki, dan diambil alih sepenuhnya oleh dan dengan Roh ini. Berdasarkan konteks Kitab Galatia, membiarkan rupa Kristus terbentuk di dalam kita berarti membiarkan Dia meresapi diri kita dan menjenuhi bagian-bagian batiniah kita. Ketika Kristus telah menduduki insan batiniah kita sedemikian rupa, tentu rupa-Nya terbentuk di dalam kita.

Untuk membiarkan rupa Kristus terbentuk di dalam kita, perlulah kita membuang setiap perkara yang di luar Kristus, tak peduli bagaimana baiknya perkara-perkara itu. Bahkan perkara-perkara yang berasal dari Allah dan yang Alkitabiah pun boleh jadi bukan Kristus itu sendiri. Walaupun diberikan oleh Allah, hukum Taurat harus kita kesampingkan, agar semua kedudukan dalam diri kita boleh kita berikan kepada Kristus. Kita perlu membiarkan-Nya meresapi setiap bagian insan batiniah kita. Ia harus menduduki kita dan menjenuhi pikiran, emosi, dan tekad kita. Membiarkan Kristus memiliki seluruh diri kita berarti membiarkan rupa-Nya terbentuk di dalam kita.

Membiarkan rupa Kristus terbentuk di dalam kita berarti membiarkan Roh almuhit itu menduduki setiap bagian insan batiniah kita. Hukum Taurat tidak seharusnya diberi ruang apa pun dalam pikiran, emosi, atau tekad kita. Seluruh ruang dalam batin kita harus menjadi milik Kristus. Kita harus membiarkan Kristus menduduki kita sepenuhnya. Ia tidak boleh hanya tersebar ke dalam pikiran, emosi, dan tekad kita saja, tetapi Ia harus benar-benar menjadi pikiran, emosi, dan tekad kita. Biarlah Kristus menjadi pikiran, keputusan, dan kasih Anda. Biarlah Ia menjadi segala sesuatu Anda. Inilah artinya membiarkan rupa Kristus terbentuk di dalam Anda. Segala sesuatu yang di luar Kristus harus dikurangi, dan Kristus harus menjadi segala sesuatu kita dalam pengalaman kita.

Hari ini Kristus adalah Roh Pemberi-hayat sebagai berkat Injil, berkat yang telah dijanjikan oleh Allah. Memiliki kenikmatan penuh atas berkat ini berarti membiarkan rupaKristus terbentuk di dalam kita. Ini berarti jika kita ingin memiliki kenikmatan penuh atas berkat Injil, kita perlumembiarkan rupa Kristus terbentuk sepenuhnya di dalam kita. Kalau rupa Kristus belum terbentuk sepenuhnya di dalam kita, kenikmatan kita atas berkat Perjanjian Baru juga belum penuh. Walaupun kita telah menikmati berkat itu sebagian, tetapi kita harus maju untuk membiarkanKristus menduduki kita sepenuhnya, mengambil alih serta meresapi tiap bagian insan kita dengan diri-Nya sendiri.Berbuat demikian berarti menikmati berkat Injil sampai sepenuh-penuhnya. Inilah sasaran Paulus menulis suratnyakepada kaum beriman Galatia. Tatkala ia memohon kasih mesra mereka dalam 4:8-20, Paulus memiliki tujuan ini dengan jelas dalam benaknya. Ia memohon kasih dari kaumberiman, agar rupa Kristus boleh terbentuk di dalam mereka demi penggenapan sasaran Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 24

No comments: