Pembacaan
Alkitab: Gal. 6:15-18
Dalam berita ini kita akan membahas tanda-tanda Yesus (6:17) dan
anugerah Kristus (6:18). Memang agak aneh, pada akhir Surat Kiriman ini, Paulus
menyisipkan perkataan tentang tanda-tanda Yesus di antara damai sejahtera dan anugerah.
Dalam ayat 16 ia berkata, “Bagi semua orang yang memberi dirinya dipimpin
oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas
Israel milik Allah.” Tetapi, Paulus tidak langsung
melanjutkan perkataan ini dengan perkataan tentang anugerah, melainkan
menyinggung bahwa pada tubuhnya ada tanda-tanda milik Yesus. Kemudian ia
berkata, “Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu,
Saudara-saudara! Amin” (ayat 18).
Kita perlu mengetahui alasan Paulus menyisipkan perkataan
tentang tanda-tanda Yesus di antara perkataannya tentang damai sejahtera dan anugerah.
Ketika kita menulis sebuah surat, kita menyatakan konsepsi, perasaan, atau
maksud yang ada dalam batin kita. Demikian pula, ketika Paulus menyurati
orang-orang Galatia, ia mengekspresikan konsepsi dan perasaan yang terkandung
dalam batinnya. Ketika ia menulis tentang damai sejahtera dan anugerah, dalam batinnya
ia menyadari bahwa ia menikmati damai sejahtera karena ia membawa tanda-tanda
Yesus. Tanda-tanda Yesuslah yang memelihara dia dalam suatu kondisi
yang penuh damai sejahtera. Melalui menikmati anugerah, Paulus dibawa ke dalam suatu
keadaan yang penuh damai sejahtera. Ia tetap bertahan di dalam damai sejahtera
ini melalui membawa tanda-tanda Yesus tersebut.
Untuk memahami kata penutup Paulus, kita perlu memiliki sejumlah
pengalaman rohani. Ketika ia menulis Surat Kiriman ini hingga akhirnya, ia menyalami
para pembaca dengan damai sejahtera dan anugerah. Ketika ia menyampaikan salam ini
kepada mereka, dengan spontan ia menyadari bahwa ia dapat menikmati damai
sejahtera karena ia membawa tanda-tanda Yesus. Seolah-olah Paulus berkata,
“Saudara-saudara, aku merasa damai. Aku memelihara keadaan damai sejahtera ini karena
aku membawa tanda-tanda Yesus. Jangan ada orang menyusahkan aku.” Jangan
menyusahkan seorang berarti jangan mengganggunya dan jangan merampasnya dari damai
sejahtera. Kata menyusahkan dalam ayat 17 berlawanan dengan kata damai
sejahtera dalam ayat 16. Setelah mengatakan turunlah damai sejahtera atas semua
orang yang menuruti patokan ini, Paulus meminta agar tidak ada orang yang menyusahkan
dia, sebab ia mengemban tanda-tanda Yesus. Ini menunjukkan bahwa damai
sejahtera Paulus dipertahankan oleh tanda-tanda Yesus yang diembannya pada tubuhnya.
Karena itu, Paulus berkata, “Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan
aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.” Paulus tahu bahwa
para penganut agama Yahudi dan para penganiaya tidak dapat merebut damai
sejahteranya. Bahkan seluruh sistem Iblis pun tidak dapat menyusahkan dia, sebab
dia mengemban tanda-tanda Yesus. Akan tetapi, jika dia menanggalkan tanda-tanda
ini, tidak mau mengembannya lagi, maka dia akan segera kehilangan damai
sejahtera. Kalau begitu dia mungkin akan disusahkan oleh apa atau siapa saja. Namun,
karena dia menikmati damai sejahtera melalui mengemban tanda-tanda Yesus, maka
dapatlah dia berkata, “Janganlah ada orang yang menyusahkan aku.”
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 31
No comments:
Post a Comment