Hitstat

30 July 2012

Galatia - Minggu 16 Senin


Pembacaan Alkitab: Gal. 6:15-18


Dalam berita ini kita akan membahas tanda-tanda Yesus (6:17) dan anugerah Kristus (6:18). Memang agak aneh, pada akhir Surat Kiriman ini, Paulus menyisipkan perkataan tentang tanda-tanda Yesus di antara damai sejahtera dan anugerah. Dalam ayat 16 ia berkata, “Bagi semua orang yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.” Tetapi, Paulus tidak langsung melanjutkan perkataan ini dengan perkataan tentang anugerah, melainkan menyinggung bahwa pada tubuhnya ada tanda-tanda milik Yesus. Kemudian ia berkata, “Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, Saudara-saudara! Amin” (ayat 18).

Kita perlu mengetahui alasan Paulus menyisipkan perkataan tentang tanda-tanda Yesus di antara perkataannya tentang damai sejahtera dan anugerah. Ketika kita menulis sebuah surat, kita menyatakan konsepsi, perasaan, atau maksud yang ada dalam batin kita. Demikian pula, ketika Paulus menyurati orang-orang Galatia, ia mengekspresikan konsepsi dan perasaan yang terkandung dalam batinnya. Ketika ia menulis tentang damai sejahtera dan anugerah, dalam batinnya ia menyadari bahwa ia menikmati damai sejahtera karena ia membawa tanda-tanda Yesus. Tanda-tanda Yesuslah yang memelihara dia dalam suatu kondisi yang penuh damai sejahtera. Melalui menikmati anugerah, Paulus dibawa ke dalam suatu keadaan yang penuh damai sejahtera. Ia tetap bertahan di dalam damai sejahtera ini melalui membawa tanda-tanda Yesus tersebut.

Untuk memahami kata penutup Paulus, kita perlu memiliki sejumlah pengalaman rohani. Ketika ia menulis Surat Kiriman ini hingga akhirnya, ia menyalami para pembaca dengan damai sejahtera dan anugerah. Ketika ia menyampaikan salam ini kepada mereka, dengan spontan ia menyadari bahwa ia dapat menikmati damai sejahtera karena ia membawa tanda-tanda Yesus. Seolah-olah Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku merasa damai. Aku memelihara keadaan damai sejahtera ini karena aku membawa tanda-tanda Yesus. Jangan ada orang menyusahkan aku.” Jangan menyusahkan seorang berarti jangan mengganggunya dan jangan merampasnya dari damai sejahtera. Kata menyusahkan dalam ayat 17 berlawanan dengan kata damai sejahtera dalam ayat 16. Setelah mengatakan turunlah damai sejahtera atas semua orang yang menuruti patokan ini, Paulus meminta agar tidak ada orang yang menyusahkan dia, sebab ia mengemban tanda-tanda Yesus. Ini menunjukkan bahwa damai sejahtera Paulus dipertahankan oleh tanda-tanda Yesus yang diembannya pada tubuhnya. Karena itu, Paulus berkata, “Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.” Paulus tahu bahwa para penganut agama Yahudi dan para penganiaya tidak dapat merebut damai sejahteranya. Bahkan seluruh sistem Iblis pun tidak dapat menyusahkan dia, sebab dia mengemban tanda-tanda Yesus. Akan tetapi, jika dia menanggalkan tanda-tanda ini, tidak mau mengembannya lagi, maka dia akan segera kehilangan damai sejahtera. Kalau begitu dia mungkin akan disusahkan oleh apa atau siapa saja. Namun, karena dia menikmati damai sejahtera melalui mengemban tanda-tanda Yesus, maka dapatlah dia berkata, “Janganlah ada orang yang menyusahkan aku.”


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 31

No comments: