Hitstat

24 September 2012

Efesus - Minggu 1 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:3; 3:8; 4:13


Pokok Kitab Efesus ialah gereja. Kitab Efesus membahas tujuh aspek gereja. Aspek pertama ialah gereja sebagai Tubuh Kristus, kepenuhan-Nya yang memenuhi segala sesuatu di dalam segala sesuatu. Jika seorang yang hidup ingin menjadi sempurna, ia harus memiliki satu tubuh sebagai ekspresinya. Tubuh Kristus ialah kepenuhan-Nya, yang memenuhi segalanya di dalam segalanya.

Kedua, gereja ialah manusia baru (2:15). Dalam alam semesta hanya ada satu manusia baru; gerejalah manusia baru itu. Gereja bukan hanya Tubuh Kristus yang memiliki hayat Kristus, gereja juga manusia baru yang memiliki Kristus sebagai pribadi. Tidak dapat diragukan, manusia baru ini bersifat korporat, sebab dalam Efesus 2:15 dikatakan bahwa Kristus menciptakan satu manusia baru dari bangsa Yahudi dan bangsa bukan Yahudi. Ini berarti kedua golongan orang tersebut telah tercipta menjadi satu manusia baru. Bila kita nampak gereja hari ini bukan hanya suatu Tubuh, bahkan suatu manusia yang berpribadi, pengenalan kita tentang hidup gereja akan dipertinggi.

Dalam Efesus 2:19 kita nampak gereja adalah Kerajaan Allah. Ayat ini mengatakan, “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.” Kata kawan sewarga menandakan Kerajaan Allah, karena menjadi kawan sewarga berarti menjadi seorang yang memiliki hak warga negara, dan hak warga negara ini selalu berkaitan dengan suatu bangsa atau kerajaan. Karena itu, ayat 19 ini mewahyukan bahwa gereja adalah Kerajaan Allah, dan kita adalah warga negara kerajaan ini, yang memiliki hak-hak warga negara tertentu. Ketika kita menikmati hak-hak itu, kita juga harus mengambil bagian atas kewajiban-kewajibannya. Maka sebagai Kerajaan Allah, gereja memiliki hak berikut kewajiban. Jika kita menginginkan hak, kita pun harus memikul kewajiban.

Keempat, gereja adalah keluarga Allah (Ef. 2:19). Keluarga bukan masalah hak warga negara, melainkan masalah hayat dan kenikmatan. Dalam keluarga Anda tidak banyak membicarakan soal hak, sebab di sana Anda mempunyai hayat ayah serta kenikmatan atas hayatnya. Jadi, gereja sebagai keluarga atau rumah tangga Allah berkaitan dengan masalah hayat dan kenikmatan.

Dalam Efesus 2:21-22 kita nampak bahwa gereja juga adalah tempat kediaman Allah. Ayat 21 mengatakan, “Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.” Ini ditujukan kepada pembangunan yang universal. Ayat 22 mengatakan bahwa kaum beriman di Efesus terbangun bersama menjadi suatu tempat kediaman Allah di dalam roh. Ini adalah pembangunan yang bersifat lokal. Secara universal, gereja adalah bait dalam Tuhan, sedang secara lokal, gereja ialah tempat kediaman Allah di dalam roh kita.

Dalam pasal 5 kita nampak bahwa gereja adalah mempelai perempuan — istri Kristus. Seorang istri ialah untuk kepuasan suami. Ketika Adam hidup seorang diri, Alkitab mengatakan, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja” (Kej. 2:18). Perkataan ini menunjukkan ketika Adam seorang diri, ia tidak memiliki kesenangan atau kepuasan. Adam memerlukan seorang istri. Setelah Adam mendapat seorang istri, barulah ia mempunyai perhentian dan kepuasan. Karena itu, menurut Alkitab, mempelai perempuan, istri, adalah untuk perhentian dan kepuasan. Kepuasan yang penuh berarti menikmati perhentian yang penuh. Hari pernikahan seorang lelaki adalah hari kepuasan dan perhentiannya. Karena Kristus mengasihi gereja, gereja adalah perhentian dan kepuasan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 1

No comments: