Pembacaan Alkitab: Ef. 1:3; 3:8;
4:13
Pokok Kitab Efesus ialah gereja.
Kitab Efesus membahas tujuh aspek gereja. Aspek pertama ialah gereja sebagai
Tubuh Kristus, kepenuhan-Nya yang memenuhi segala sesuatu di dalam segala
sesuatu. Jika seorang yang hidup ingin menjadi sempurna, ia harus memiliki satu
tubuh sebagai ekspresinya. Tubuh Kristus ialah kepenuhan-Nya, yang memenuhi
segalanya di dalam segalanya.
Kedua, gereja ialah manusia baru
(2:15). Dalam alam semesta hanya ada satu manusia baru; gerejalah manusia baru
itu. Gereja bukan hanya Tubuh Kristus yang memiliki hayat Kristus, gereja juga
manusia baru yang memiliki Kristus sebagai pribadi. Tidak dapat diragukan,
manusia baru ini bersifat korporat, sebab dalam Efesus 2:15 dikatakan bahwa
Kristus menciptakan satu manusia baru dari bangsa Yahudi dan bangsa bukan
Yahudi. Ini berarti kedua golongan orang tersebut telah tercipta menjadi satu
manusia baru. Bila kita nampak gereja hari ini bukan hanya suatu Tubuh, bahkan
suatu manusia yang berpribadi, pengenalan kita tentang hidup gereja akan dipertinggi.
Dalam Efesus 2:19 kita nampak
gereja adalah Kerajaan Allah. Ayat ini mengatakan, “Demikianlah kamu bukan lagi
orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan
anggota-anggota keluarga Allah.” Kata kawan sewarga menandakan Kerajaan Allah,
karena menjadi kawan sewarga berarti menjadi seorang yang memiliki hak warga
negara, dan hak warga negara ini selalu berkaitan dengan suatu bangsa atau
kerajaan. Karena itu, ayat 19 ini mewahyukan bahwa gereja adalah Kerajaan
Allah, dan kita adalah warga negara kerajaan ini, yang memiliki hak-hak warga
negara tertentu. Ketika kita menikmati hak-hak itu, kita juga harus mengambil
bagian atas kewajiban-kewajibannya. Maka sebagai Kerajaan Allah, gereja
memiliki hak berikut kewajiban. Jika kita menginginkan hak, kita pun harus
memikul kewajiban.
Keempat, gereja adalah keluarga
Allah (Ef. 2:19). Keluarga bukan masalah hak warga negara, melainkan masalah
hayat dan kenikmatan. Dalam keluarga Anda tidak banyak membicarakan soal hak,
sebab di sana Anda mempunyai hayat ayah serta kenikmatan atas hayatnya. Jadi,
gereja sebagai keluarga atau rumah tangga Allah berkaitan dengan masalah hayat
dan kenikmatan.
Dalam Efesus 2:21-22 kita nampak
bahwa gereja juga adalah tempat kediaman Allah. Ayat 21 mengatakan, “Di dalam
Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di
dalam Tuhan.” Ini ditujukan kepada pembangunan yang universal. Ayat 22
mengatakan bahwa kaum beriman di Efesus terbangun bersama menjadi suatu tempat
kediaman Allah di dalam roh. Ini adalah pembangunan yang bersifat lokal. Secara
universal, gereja adalah bait dalam Tuhan, sedang secara lokal, gereja ialah
tempat kediaman Allah di dalam roh kita.
Dalam pasal 5 kita nampak bahwa
gereja adalah mempelai perempuan — istri Kristus. Seorang istri ialah untuk
kepuasan suami. Ketika Adam hidup seorang diri, Alkitab mengatakan, “Tidak
baik, kalau manusia itu seorang diri saja” (Kej. 2:18). Perkataan ini
menunjukkan ketika Adam seorang diri, ia tidak memiliki kesenangan atau
kepuasan. Adam memerlukan seorang istri. Setelah Adam mendapat seorang istri,
barulah ia mempunyai perhentian dan kepuasan. Karena itu, menurut Alkitab,
mempelai perempuan, istri, adalah untuk perhentian dan kepuasan. Kepuasan yang
penuh berarti menikmati perhentian yang penuh. Hari pernikahan seorang lelaki
adalah hari kepuasan dan perhentiannya. Karena Kristus mengasihi gereja, gereja
adalah perhentian dan kepuasan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 1
No comments:
Post a Comment