Pembacaan Alkitab: Gal. 6:15-18
Kita yang percaya kepada Kristus Yesus juga memiliki status
ganda. Di satu pihak, kita adalah anak-anak Allah, anggota keluarga ilahi. Di
pihak lain, kita adalah calon-calon raja, yang telah ditetapkan menjadi raja-raja.
Jabatan Israel berkaitan dengan Israel milik Allah. Kita tidak boleh hanya
menjadi anak-anak Allah, tetapi juga menjadi Israel milik Allah. Untuk menjadi
anak-anak Allah yang wajar cukuplah kita memiliki buah Roh itu, yaitu
pekerti-pekerti yang tercantum dalam 5:22-23. Tetapi untuk menjadi raja-raja, Israel
milik Allah, kita perlu suatu kehidupan yang lain, yaitu jenis kehidupan yang
khusus oleh Roh itu. Kita perlu kehidupan anak-anak Allah dan kehidupan Israel
milik Allah.
Kebanyakan orang Kristen tidak memiliki kehidupan jenis pertama
oleh Roh itu, lebih-lebih jenis kedua. Kita bersyukur kepada Tuhan, oleh
rahmat-Nya, banyak orang dalam kehidupan gereja hari ini yang memiliki
kehidupan oleh Roh yang pertama untuk memperhidupkan Kristus. Namun, Tuhan
sekarang sedang memanggil kita untuk maju terus guna memiliki kehidupan oleh
Roh jenis yang kedua, yakni kehidupan jenis kedua. Kehidupan ini bukan hanya
kehidupan anak-anak dalam keluarga ilahi, tetapi juga kehidupan
orang-orang yang akan menjadi raja-raja dalam Kerajaan Allah. Semoga mata kita
tercelik dan nampak bahwa kita adalah raja-raja dalam keluarga kerajaan! Nasib
kita tidak hanya menjadi anak-anak Allah, tetapi juga menjadi raja-raja yang
memerintah dalam Kerajaan Allah kelak.
Kebanyakan orang Kristen yang benar-benar ingin maju bersama
Tuhan biasanya hanya memperhatikan kehidupan jenis pertama, mereka hanya damba
menjadi orang-orang rohani, kudus, dan menang. Tetapi kita harus juga
memperhatikan kehidupan jenis kedua, khususnya kita perlu memperhatikan
kehidupan gereja. Akan tetapi, kebanyakan orang Kristen yang “rohani” atau
“suci” sema sekali tidak memperhatikan kehidupan gereja. Orang-orang Kristen
ini sangat gemar berdoa, mempelajari Alkitab, memberitakan Injil, atau
memperbaiki kelakuan mereka. Menurut konsepsi mereka, hal-hal itulah yang
paling dibutuhkan. Tetapi, karena mereka tidak hidup menurut prinsip ciptaan
baru, maka mustahillah mereka menjadi Israel milik Allah.
Ciptaan baru bersinonim dengan gereja. Istilah Israel milik
Allah juga bersinonim dengan gereja. Kalau demikian, mengapa Paulus tidak
memakai istilah gereja dalam Galatia 6? Jawabannya, karena maksud Paulus ialah
menunjukkan gereja adalah ciptaan baru, susunan baru. Hari ini kita sangat
perlu menyadari bahwa gereja adalah satu susunan baru. Bila kita memakai
istilah “gereja”, banyak orang yang mengira itu adalah suatu bangunan yang
beratap lancip atau suatu organisasi agama tertentu. Namun, berdasarkan
Alkitab, gereja adalah satu ciptaan baru. Karena manusia batiniah kita telah
disusun oleh sifat ilahi, maka kita telah menjadi satu ciptaan baru.
Ungkapan “ciptaan baru” menunjukkan sifat, susunan organik yang
batini di dalam gereja. Gereja merupakan suatu organisme yang memiliki susunan
batini. Susunan ini ialah ciptaan baru. Paulus berkata, bahwa bersunat atau
tidak bersunat tidak ada artinya, agamis atau tidak agamis tidak ada artinya,
hanya ciptaan barulah yang ada artinya. Dengan ini ia mengartikan bahwa di alam
semesta, satu-satunya yang berarti adalah susunan organik dan batini yang
mengandung perbauran Allah dengan manusia. Kita tidak saja harus hidup dan
berperilaku dengan pekerti-pekerti tertentu yang mengekspresikan Kristus, kita
pun harus hidup dan berperilaku menurut prinsip, kaidah dan ciptaan baru yang
demikian.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 43
No comments:
Post a Comment