Hitstat

05 September 2012

Galatia - Minggu 21 Rabu


Pembacaan Alkitab: Gal. 3:2, 27; 4:5, 19


Dalam Galatia pasal 5 Paulus meminta kita untuk hidup oleh Roh. Dalam ayat 16 ia berkata, “Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” Hidup oleh Roh di sini sebenarnya berarti memperhidupkan Kristus, bergerak, bertindak, serta berperilaku menurut Roh yang berhuni dalam batin itu. Alasan kita untuk tidak marah-marah atau tidak melampiaskan nafsu dalam hiburan-hiburan duniawi seharusnya adalah karena kita hidup menurut Roh itu. Demikian juga, ketika kita tenang atau gembira, maka alasan ketenangan atau kegembiraan kita haruslah karena kita hidup menurut Roh itu.

Jika kita memperhidupkan Kristus sedemikian, dengan spontan, kita akan mempunyai suatu kehidupan yang menghasilkan buah Roh itu (5:22-23). Setelah menyebutkan bermacam-macam aspek buah Roh itu, Paulus berkata bahwa tidak ada hukum yang menentang “hal-hal itu”. Penggunaan ungkapan “hal-hal itu” oleh Paulus menunjukkan bahwa buah Roh itu tidak terbatas pada butir-butir yang disebutkan dalam ayat 22-23 saja. Semua butir yang disebutkan oleh Paulus merupakan pekerti-pekerti Kristus yang terekspresi dalam berbagai aspek. Pekerti-pekerti itu bukan pekerjaan, semuanya itu adalah buah. Kebencian adalah perbuatan daging, sedangkan kasih adalah buah Roh, yang merupakan hasil spontan dari memperhidupkan Kristus. Sebuah pohon menghasilkan buah bukan karena perbuatan. Buah yang dihasilkan oleh sebuah pohon adalah hasil dari hayat yang ada dalam pohon itu. Demikian juga, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, dan semua aspek lain buah Roh itu bukan hasil dari perbuatan atau pekerjaan kita; semua itu adalah berbagai aspek dari buah rohani yang unik yang diproduksi dari Kristus yang berhuni di batin kita dan yang kita perhidupkan keluar.

Hidup oleh Roh membuat setiap aspek dalam kehidupan dan perilaku kita setiap hari bersesuaian dengan Roh itu, mutlak adalah perkara hayat. Ini bukan masalah kebiasaan, adat istiadat, atau penyesuaian terhadap peraturan tertentu. Dari sudut pandang manusia, menyesuaikan diri dengan standar atau praktek tertentu adalah hal yang baik, sebab hal itu akan memperbaiki tingkah laku seseorang. Hal itu akan menjadikan orang yang kasar dan tegar menjadi ramah dan taat. Meskipun perubahan-perubahan lahiriah semacam itu kelihatan baik, namun itu tidak ada sangkut pautnya dengan Kristus atau Roh itu. Yang Allah inginkan bukanlah kita sesuai dengan adat atau kebiasaankebiasaan tertentu, sekalipun penyesuaian itu sangat baik di mata manusia. Allah menghendaki kita memperhidupkan Kristus, Kristus yang telah diwujudkan sebagai Roh itu. Ekonomi Perjanjian Baru Allah sepenuhnya adalah perkara hidup oleh Roh demi memperhidupkan Kristus. Kehidupan dan perilaku oleh Roh jenis yang pertama yang diwahyukan dalam Kitab Galatia adalah suatu kehidupan dan perilaku memperhidupkan Kristus, mengekspresikan pelbagai aspek dari buah Roh itu. Kehidupan sehari-hari kita sebagai orangorang Kristen seharusnya adalah suatu kehidupan yang hidup oleh Roh, untuk memperhidupkan Kristus melalui mengekspresikan Dia berikut segala pekerti-Nya yang unggul.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 41

No comments: