Pembacaan Alkitab: Gal. 3:2, 27; 4:5, 19
Dalam Galatia pasal 5 Paulus meminta kita untuk hidup
oleh Roh. Dalam ayat 16 ia berkata, “Hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging.” Hidup oleh Roh di sini sebenarnya berarti memperhidupkan
Kristus, bergerak, bertindak, serta berperilaku menurut Roh yang berhuni dalam
batin itu. Alasan kita untuk tidak marah-marah atau tidak
melampiaskan nafsu dalam hiburan-hiburan duniawi seharusnya adalah karena kita hidup
menurut Roh itu. Demikian juga, ketika kita tenang atau gembira, maka alasan
ketenangan atau kegembiraan kita haruslah karena kita hidup menurut Roh itu.
Jika kita memperhidupkan Kristus sedemikian, dengan spontan,
kita akan mempunyai suatu kehidupan yang menghasilkan buah Roh itu (5:22-23).
Setelah menyebutkan bermacam-macam aspek buah Roh itu, Paulus berkata bahwa
tidak ada hukum yang menentang “hal-hal itu”. Penggunaan ungkapan “hal-hal itu”
oleh Paulus menunjukkan bahwa buah Roh itu tidak terbatas pada butir-butir yang
disebutkan dalam ayat 22-23 saja. Semua butir yang disebutkan oleh Paulus
merupakan pekerti-pekerti Kristus yang terekspresi dalam berbagai aspek.
Pekerti-pekerti itu bukan pekerjaan, semuanya itu adalah buah. Kebencian adalah
perbuatan daging, sedangkan kasih adalah buah Roh, yang merupakan hasil spontan
dari memperhidupkan Kristus. Sebuah pohon menghasilkan buah bukan karena
perbuatan. Buah yang dihasilkan oleh sebuah pohon adalah hasil dari hayat yang
ada dalam pohon itu. Demikian juga, kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kebaikan, dan semua aspek lain buah Roh itu bukan hasil dari
perbuatan atau pekerjaan kita; semua itu adalah berbagai aspek dari buah rohani
yang unik yang diproduksi dari Kristus yang berhuni di batin kita dan yang kita
perhidupkan keluar.
Hidup oleh Roh membuat setiap aspek dalam kehidupan dan perilaku
kita setiap hari bersesuaian dengan Roh itu, mutlak adalah perkara hayat. Ini
bukan masalah kebiasaan, adat istiadat, atau penyesuaian terhadap peraturan
tertentu. Dari sudut pandang manusia, menyesuaikan diri dengan standar atau
praktek tertentu adalah hal yang baik, sebab hal itu akan memperbaiki tingkah
laku seseorang. Hal itu akan menjadikan orang yang kasar dan tegar menjadi
ramah dan taat. Meskipun perubahan-perubahan lahiriah semacam itu kelihatan
baik, namun itu tidak ada sangkut pautnya dengan Kristus atau Roh itu. Yang
Allah inginkan bukanlah kita sesuai dengan adat atau kebiasaankebiasaan
tertentu, sekalipun penyesuaian itu sangat baik di mata manusia.
Allah menghendaki kita memperhidupkan Kristus, Kristus yang telah diwujudkan
sebagai Roh itu. Ekonomi Perjanjian Baru Allah sepenuhnya adalah perkara hidup
oleh Roh demi memperhidupkan Kristus. Kehidupan dan perilaku oleh Roh jenis
yang pertama yang diwahyukan dalam Kitab Galatia adalah suatu kehidupan dan
perilaku memperhidupkan Kristus, mengekspresikan pelbagai aspek dari buah Roh
itu. Kehidupan sehari-hari kita sebagai orangorang Kristen seharusnya adalah
suatu kehidupan yang hidup oleh Roh, untuk memperhidupkan Kristus melalui
mengekspresikan Dia berikut segala pekerti-Nya yang unggul.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 41
No comments:
Post a Comment