Hitstat

08 September 2012

Galatia - Minggu 21 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Gal. 6:15-16


Sebagai orang Kristen, jika kita cuma hidup menurut hukum Taurat atau menurut standar etika, kita akan hidup tanpa Allah. Dalam kehidupan kita, Allah tidak akan berbaur dengan kita atau meresapi kita. Kendatipun kita bisa mengasihi orang lain, kasih itu adalah kasih yang berada dalam ciptaan lama. Tetapi, jika kita telah menerima terang, kita akan nampak bahwa sebagai orang Kristen kita harus hidup dan bertindak oleh prinsip dasar ciptaan baru. Prinsip dasar ini adalah berbaurnya Allah dengan kita. Jika kita mengasihi orang lain menurut prinsip ini, bukan hanya menurut etika, maka Allah akan mengasihi dalam kasih kita. Kita akan mengasihi orang lain bersama Allah.

Hidup dengan prinsip ciptaan baru adalah satu perkara yang rahasia, dan tidak banyak orang Kristen yang sudah melihatnya; sebab hal ini merupakan suatu perkara organik yang mutlak berkaitan dengan hayat. Hayat itu rahasia dan abstrak. Kita dapat melihat kulit seseorang, tetapi tidak dapat melihat hayatnya.

Dalam hidup dengan prinsip ciptaan baru, kita mengalami Kristus jauh lebih banyak daripada dalam kehidupan jenis pertama. Ketika kita memiliki kehidupan ini, kita tidak saja sebagai ciptaan baru dalam posisi dan sifatnya, tetapi juga dalam praktek sehari-harinya. Ciptaan baru akan menjadi sangat riil dalam kehidupan sehari-hari kita.

Seperti telah kita tunjukkan, prinsip dasar ciptaan baru ialah seorang manusia yang menempuh kehidupan ilahi. Kehidupan dan perilaku kita sehari-hari wajib diatur oleh prinsip ini, yakni prinsip hidup dengan hayat ilahi. Semakin kita hidup dengan prinsip ini, kita akan semakin menjadi ciptaan baru secara riil. Kemudian orang lain akan menyadari bahwa dalam kehidupan kita ada sesuatu yang lebih luhur daripada etika. Mereka sukar merumuskan unsur yang rahasia itu, sebab sebenarnya itu adalah Persona Kristus yang ajaib, yang hidup di dalam kita. Semua orang yang mengasihi Tuhan Yesus haruslah menjadi rahasia dalam pandangan orang lain. Orang tua yang belum beroleh selamat harus dapat berkata tentang anak perempuan mereka demikian: “Betapa ajaibnya dia! Tetapi kami tidak dapat menggambarkan dengan tepat orang macam apakah dia. Ia dapat menanggung apa yang tidak dapat kami tanggung, dan menempuh kehidupan yang tidak dapat kami tempuh.” Itulah ciptaan baru. Orang-orang yang tidak percaya tidak memiliki konsepsi ciptaan baru, tetapi sebagai kaum beriman, kita perlu memperhidupkan ciptaan baru ini.

Jika kita memperhidupkan ciptaan baru, kita akan menjadi Israel milik Allah. Menurut Kitab Kejadian, Yakub, si pemegang tumit, si pemeras, telah diubah menjadi Israel, pangeran Allah dan pemenang. Selaku pangeran dan pemenang, ia dapat mengalahkan semua perkara yang negatif. Hari ini kita perlu menjadi Israel semacam ini, yakni pangeran yang menjalankan pemerintahan Allah di bumi. Jika kita memiliki kehidupan jenis kedua oleh Roh itu, satu kehidupan yang teratur menurut maksud kekal Allah, kita akan menjadi satu ciptaan baru secara riil, dan kita juga akan menjadi Israel milik Allah yang mewakili Allah, yang melaksanakan kekuasaan-Nya, dan melaksanakan pemerintahan-Nya di bumi bagi penggenapan kehendak-Nya. Akhirnya, Israel milik Allah ini akan menjadi Yerusalem Baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 42

No comments: