Hitstat

13 April 2013

Efesus - Minggu 29 Sabtu


Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 3:18; 4:6


Sasaran ekonomi Allah ialah agar kita semua memancarkan kemuliaan-Nya. Ketika kita berada di bawah pancaran yang demikian, kita pun menikmati kemanisan Kristus yang hidup di dalam kita sebagai hayat dan persona kita. Hal ini bukan melalui ajaran, melainkan melalui Kristus menjenuhi diri kita dengan diri-Nya sendiri sesuai dengan ekonomi Allah. Kaum saleh yang menerima jalan ekonomi Allah adalah mereka yang dibangun dengan kemuliaan Allah.

Dalam 2 Korintus 4:6 Paulus juga membicarakan perihal kemuliaan: “Sebab Allah yang telah berfirman, ‘Dari dalam gelap akan terbit terang!’, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang tampak pada wajah (Yesus) Kristus.” Kata wajah di sini ditujukan kepada raut muka Tuhan, yaitu penyertaan-Nya. Betapa perlunya kita memiliki penyertaan Tuhan Yesus di batin kita! Penyertaan-Nya adalah kemuliaan Allah sendiri, sebab kemuliaan Allah berada pada wajah Kristus. Kalau Kristus hanya Kristus yang obyektif di surga, tidak mungkin kita memiliki pancaran wajah-Nya di batin kita, kita pun tidak dapat memiliki pengalaman atas kemuliaan-Nya yang berhuni di batin. Kita sudah menunjukkan bahwa kemuliaan adalah manifestasi Allah. Sekarang, menurut ayat ini, kita melihat lebih lanjut bahwa kemuliaan adalah wajah Yesus Kristus. Ketika kita memiliki wajah-Nya, kita pun memiliki kemuliaan. Ketika kita berada dalam penyertaan Kristus dan berada di hadapan wajah-Nya, kita berada dalam kemuliaan.

Dalam 2 Korintus 3:18 Paulus berkata, “Kita semua memancarkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita sedang diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” Keperluan kita hari ini ialah memandang dan mencerminkan kemuliaan Tuhan. Ketika kita nampak kemuliaan-Nya, kita akan diubah (ditransformasi). Perhatikan, Paulus tidak berkata bahwa kita akan dibetulkan, diperbaiki, atau bahkan dikoreksi, melainkan ia menunjukkan bahwa kita akan ditransformasi menjadi serupa dengan gambar Kristus. Kita bukan ditransformasi dari satu perbuatan ke perbuatan lain, atau dari satu kerohanian ke kerohanian lain, juga bukan ditransformasi dari satu kemenangan ke kemenangan lain.

Haleluya, kita ditransformasi dari kemuliaan ke kemuliaan! Sumber dari transformasi ini bukanlah suatu doktrin yang harfiah, melainkan Tuhan Roh itu. Semakin kita memandang kemuliaan Tuhan dan ditransformasi oleh Tuhan Roh itu dari kemuliaan ke kemuliaan, semakinlah Tuhan memperoleh gereja yang mulia yang menjadi kedambaan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 59

No comments: