Hitstat

29 April 2013

Efesus - Minggu 32 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 6:14; Flp. 1:21


Bagian pertama dari 6:14 mengatakan, “Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran.” Mengikat pinggang berarti memperkuat seluruh diri kita. Seluruh diri kita perlu diperkuat dengan kebenaran. Penguatan ini bukan untuk duduk, melainkan untuk berdiri.

Menurut cara penggunaan kata “kebenaran” dalam pasal 4 (ayat 15, 21, 24, 25), di sini mengacu kepada Allah dalam Kristus sebagai realitas dalam hidup kita, yaitu Allah menjadi realitas dan pengalaman kita dalam hidup kita. Ini sebenarnya Kristus sendiri diperhidupkan oleh kita (Yoh. 14:6). Kebenaran atau realitas demikian adalah ikat pinggang yang menguatkan seluruh diri kita untuk peperangan rohani. Kehidupan kita harus mempunyai prinsip dan standar. Ini tidak lain berarti Allah sendiri diekspresikan secara riil dalam kehidupan kita. Ketika ada realitas yang mengikat pinggang kita, kita akan perkasa untuk berdiri.

Akan tetapi, misalnya kehidupan Anda sehari-hari jauh di bawah standar realitas seperti yang nyata dalam Yesus. Anda tidak saja akan tidak dapat berdiri dan bertahan pada hari yang jahat, malah akan melarikan diri. Jika dalam hidup sehari-hari Anda tidak ada kesaksian dan ekspresi Allah, Anda tidak akan memiliki kekuatan untuk berdiri melawan tipu muslihat Iblis. Kalau kehidupan sehari-hari kita kendur, mustahillah kita berdiri melawan kuasa kegelapan. Kalau kita ingin berdiri, kehidupan sehari-hari kita haruslah sesuai dengan prinsip realitas dan mencapai standar realitas. Seperti telah kita tunjukkan, realitas adalah Allah sendiri terekspresi sebagai prinsip hidup sehari-hari kita, sebagai standar kehidupan sehari-hari kita, serta sebagai model kehidupan kita.

Orang-orang yang memiliki kehidupan demikian pasti mengenakan ikat pinggang realitas. Orang-orang ini dapat menghadapi serangan dan tentangan. Karena mereka berikatpinggangkan realitas, mereka dapat berdiri di hadapan penentang-penentang itu. Tetapi jika Allah tidak terekspresi dalam kehidupan dan perilaku kita sehari-hari, kita akan kehilangan ikat pinggang, dan kita tidak akan memiliki kekuatan untuk berdiri melawan musuh. Kita akan tidak berdaya menghadapi penentangan atau perselisihan.

Realitas yang kita pakai sebagai ikat pinggang untuk peperangan rohani sebenarnya ialah Kristus yang kita alami itu. Dalam Filipi 1:21 Paulus berkata, “Karena bagiku hidup adalah Kristus”. Kristus yang diperhidupkan Paulus adalah ikat pinggang realitasnya. Kristus ini adalah Allah yang diekspresikan dan diwahyukan dalam hidup sehari-hari Paulus. Karena kehidupan sehari-hari Paulus telah diserupakan dengan model Kristus, maka ia memiliki kekuatan untuk menghadapi segala penentangan dan keadaan-keadaan yang bermusuhan. Karena Paulus telah berikatpinggangkan realitas, ia memiliki kekuatan untuk berdiri.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 64

No comments: