Hitstat

15 April 2013

Efesus - Minggu 30 Senin


Pembacaan Alkitab: Yoh. 5:39-40; 2 Kor. 3:18


Kristus menguduskan, membersihkan, merawat, dan memelihara kita agar kita dapat dipersembahkan kepada diri-Nya sendiri sebagai gereja yang mulia. Persembahan Kristus atas gereja yang mulia itu mencakup suatu proses yang dimulai dari zaman para rasul dan yang berlangsung dari abad ke abad. Hari ini kita pun sedang berbagian dalam proses yang melaluinya Kristus mempersembahkan gereja yang mulia kepada diri-Nya sendiri. Persembahan itu adalah sasaran pengudusan, pembersihan, perawatan, dan pemeliharaan-Nya.

Kita sudah melihat bahwa kedambaan Allah ialah mendapatkan gereja yang mulia. Hanya Kristus yang menjadi ekspresi kemuliaan Allah yang dapat membuat gereja menjadi mulia, sebab hanya Dia sendirilah api kemuliaan yang membakar kemuliaan-Nya di dalam kita. Musa pernah mengalami hal ini. Setelah Musa berada di hadirat Tuhan di atas gunung selama 40 hari, kulit mukanya menjadi bercahaya karena kemuliaan Allah (Kel. 34:29-35). Kemuliaan Tuhan telah membakar di dalamnya. Itu bukan akibat ajaran agamis, melainkan karena ia memandang kemuliaan Allah secara langsung.

Banyak orang beriman telah tertutup oleh berlapis-lapis selubung, tetapi mereka tidak menyadarinya. Karena itu, Paulus berbeban agar kaum beriman tidak berselubung. Dengan muka yang tidak berselubung barulah kita dapat memandang dan memantulkan kemuliaan Tuhan. Dengan jalan inilah kita baru benar-benar ditransformasi dari satu tingkat kemuliaan ke tingkat kemuliaan yang lain. Transformasi yang sedemikian terjadi melalui Tuhan. Karena itu, kita tidak memandang doktrin dan ajaran, melainkan memandang kemuliaan Tuhan. Lagi pula, kita bukan diajar atau dikoreksi, melainkan ditransformasi menjadi serupa dengan gambar Kristus dari kemuliaan ke kemuliaan.

Dalam ministri Tuhan kita terus berperang untuk menyingkirkan selubung-selubung yang ada pada kaum saleh. Betapa liciknya pengaruh agama! Kelicikannya terlihat dalam hal ia menyelubungi umat Tuhan. Meskipun banyak orang yang mencari Tuhan dengan tulus, namun mereka sama sekali telah diselubungi oleh agama melalui ajaran-ajaran dan konsepsi-konsepsinya. Karena itu, sekali lagi saya katakan, kita di sini bukan untuk doktrin yang harfiah, melainkan untuk pemulihan yang sejati mengenai pengalaman atas Kristus. Kita semua perlu memiliki satu muka yang tidak berselubung untuk memandang Tuhan.

Hari ini berbagai macam perkara bisa menjadi selubung terhadap kita, seperti selubung bagi orang Yahudi. Orang Yahudi terselubung oleh Kitab Suci, hukum Tau-rat, peraturan, dan agama Yahudi sebagai sistem yang agamis. Hari ini orang-orang Kristen terselubung khususnya oleh ajaran-ajaran dan peraturan-peraturan. Saya berbeban agar semua selubung disingkirkan, sehingga kaum beriman dapat memandang kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 60

No comments: