Hitstat

12 August 2013

Efesus - Minggu 47 Senin



Pembacaan Alkitab: Ef. 2:22


Dalam Efesus 4:17 Paulus berkata, “Sebab itu, kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia.” Orang-orang yang tidak mengenal Allah adalah orang-orang yang telah jatuh, yang pikirannya telah menjadi sia-sia (Rm. 1:21). Mereka hidup tanpa Allah dalam pikiran mereka yang sia-sia, dikuasai dan dikendalikan oleh pikiran mereka yang sia-sia. Apa saja yang mereka lakukan menurut pikiran mereka yang telah jatuh adalah sia-sia. Jadi, unsur pokok dalam kehidupan sehari-hari manusia yang telah jatuh ini adalah kesia-siaan pikiran.

Dalam gereja sebagai manusia baru, kita tidak seharusnya hidup menurut kesia-siaan pikiran, melainkan menurut roh pikiran (Ef. 4:23). Inilah kunci kehidupan sehari-hari dari satu manusia baru yang korporat. Dulu pikiran kita penuh dengan kesia-siaan, sekarang pikiran harus dijenuhi dengan roh itu. Kita harus hidup menurut roh yang meluas ke dalam pikiran kita dan memenuhinya. Dengan demikian kehidupan sehari-hari manusia baru ini akan berada dalam roh pikiran. Inilah rahasia hidup gereja.

Roh manusia disinggung dalam tiap pasal Kitab Efesus. Efesus 1:17 mengatakan, “Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar” (Tl.). Roh di sini pastilah roh kelahiran kembali kita yang dihuni oleh Roh Allah. Roh yang demikian diberikan Allah kepada kita agar kita memiliki hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dan ekonomi-Nya.

Mengenai gereja, kita perlu roh hikmat dan wahyu. Sejauh menyangkut masalah gereja, pikiran alamiah yang tajam pun tidak berguna. Sebaliknya, roh itu sangat penting. Seperti kita harus menggunakan organ-organ yang tepat untuk melihat, mendengar, dan mengecap, demikian pula kita harus menggunakan organ yang tepat — roh — dalam menghadapi gereja.

Selain itu, roh kita harus sebagai roh hikmat dan wahyu. Hikmat ada di dalam roh kita supaya kita dapat mengetahui rahasia Allah, dan wahyu berasal dari Roh Allah supaya Dia dapat menunjukkan visi kepada kita dengan membuka selubung. Pertama, kita memiliki hikmat, kemampuan untuk mengerti, yang memungkinkan kita mengerti hal-hal rohani; kemudian Roh Allah mewahyukan hal-hal rohani kepada pengertian rohani kita. Paulus mengenal bahwa roh itu sangat penting dalam kaitannya dengan gereja, maka ia berdoa agar Bapa yang mulia memberikan kepada kita satu roh hikmat dan wahyu yang demikian.

Jika kita ingin mempraktekkan hidup gereja, kita harus berada dalam roh. Pikiran alamiah tidak ada gunanya dalam hidup gereja sebagai manusia baru. Dalam sekolah atau profesi kita, kita perlu memakai pikiran kita, tetapi dalam gereja, kita harus mengandalkan roh, harus memahami bahwa dalam pikiran alamiah tidak ada yang lain kecuali kesia-siaan. Menurut Efesus 2:22, tempat kediaman Allah di antara umat-Nya hari ini adalah dalam roh mereka, bukan dalam pikiran mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 94

No comments: