Hitstat

06 December 2013

Filipi - Minggu 15 Jumat



Pembacaan Alkitab: Flp. 4:10, 14-20


Meskipun orang-orang Filipi telah membuka rekening dengan Paulus, dan ketika Paulus di Tesalonika, mereka telah “satu dua kali” mengirimkan kebutuhannya, tetapi pernah ada sejangka waktu tidak ada “komunikasi” di antara mereka. Karena itu, Paulus menyinggung pemberian kaum beriman pada masa lampau itu. Ia berharap “komunikasi” tersebut tidak terhenti, tetapi perihal memberi dan menerima ini berlangsung terus. Seperti yang Paulus katakan dalam ayat 17, ia bukan menuntut pemberian, melainkan buahnya yang bertambah-tambah pada rekening kaum beriman. Ini ditujukan kepada bertambahnya angka kredit mereka. Dalam ayat-ayat ini Paulus mendorong kaum beriman untuk mengaktifkan terus rekening mereka, supaya tidak ada kekosongan dalam hal memberi dan menerima; dan dengan demikian buah rekening kaum beriman akan bertambah-bertambah.

Dalam ayat 18 Paulus melanjutkan, “Kini aku telah menerima semua yang perlu dari kamu, malahan lebih daripada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu kurban yang disukai dan berkenan kepada Allah.” Setelah menerima pemberian itu, Paulus dapat berkata bahwa ia telah tersuplai penuh. Ia menganggap pemberian yang dikirim kepadanya sebagai “persembahan yang harum, suatu kurban yang disukai dan berkenan kepada Allah”. Ini adalah suatu bau-bauan yang harum dari kurban yang dipersembahkan kepada Allah (Kej. 8:21). Pemberian materi dari orang-orang Filipi untuk menyuplai kebutuhan rasul, oleh rasul dianggap sebagai suatu kurban persembahan kepada Allah yang disukai dan diperkenan Allah (Ibr. 13:16). Dalam apresiasinya, Paulus menunjukkan bahwa yang orang-orang Filipi lakukan terhadapnya berarti mereka lakukan terhadap diri Allah. Ini menyiratkan dia memiliki kepastian bahwa dirinya bersatu dengan Allah, dan bahwa pekerjaannya dilakukan oleh Allah dan untuk Allah.

Dalam ayat 19 Paulus berkata bahwa Allahnya akan membalas kaum beriman dengan berlimpah. Dalam pengalamannya Paulus memiliki keyakinan dan kepastian bahwa dia bersatu dengan Allah dan bahwa Allah adalah Allahnya. Ia dapat berkata, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu.” Allah adalah Allah Paulus sebab Paulus bersatu dengan-Nya. Karena itu Paulus menganggap pemberian materi orang-orang Filipi kepadanya sebagai suatu kurban persembahan terhadap Allah. Lagi pula, dia percaya dengan pasti bahwa Allah, yang bersatu dengan dia dan yang adalah Allahnya, akan membalas mereka dengan berlimpah. Di sini kita nampak setiap kali kita menerima suatu pemberian, kita harus berkeyakinan bahwa pemberian itu tidak saja diberikan kepada kita, tetapi juga kepada Allah. Lalu kita harus percaya bahwa Allah akan membalas orang yang memberikan pemberian itu. Balasan Allah akan memenuhi setiap keperluan si pemberi; Allah akan menyuplainya dengan berlimpah-limpah dan memuaskannya.

Paulus mengatakan kepada orang-orang Filipi bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan mereka menurut kekayaan-Nya dalam kemuliaan dalam Kristus Yesus (Tl.). Karena orang-orang Filipi memperhatikan utusan Allah, maka Allah pun memperhatikan setiap kebutuhan mereka. Tambahan pula, Paulus berkata bahwa Allah menyuplai kebutuhan kita menurut kekayaan-Nya; bukan menurut kebutuhan kita. Kekayaan-Nya jauh melampaui kebutuhan kita. Frase “dalam kemuliaan” dalam ayat 19 perlu diperhatikan dengan seksama. Frase ini menerangkan kata “memenuhi”, bukan kata “kekayaan”. Kemuliaan adalah ekspresi Allah, yaitu Allah terekspresi dalam kesemarakan-Nya. Suplai limpah Allah kepada kaum beriman yang adalah anakanak-Nya, menyatakan Allah dan mengemban kemuliaan Allah. Rasul menjamin orang-orang Filipi bahwa Allah akan menyuplai dengan berlimpah segala keperluan mereka dengan suatu cara yang akan membawa mereka ke dalam kemuliaan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 30

No comments: