Hitstat

12 December 2013

Filipi - Minggu 16 Kamis



Pembacaan Alkitab: Flp. 1:7, 19-21


Menurut Alkitab, keselamatan tidak hanya satu jenis. Keselamatan Allah menyelamatkan kita dari hukuman-Nya. Sebagai orang berdosa, kita dihukum oleh Allah yang adil menurut hukum Taurat-Nya yang benar. Karena itu, kita perlu keselamatan. Puji Tuhan, kita telah diselamatkan dari hukuman Allah melalui penebusan Kristus! Lagi pula, sebagai orang berdosa, kita tadinya berada di bawah tangan perampas Iblis, berada di bawah kuasa maut, dan ditentukan untuk masuk neraka. Karena itu, kita perlu satu keselamatan yang dapat menyelamatkan kita dari neraka. Tetapi, selain diselamatkan dari hukuman Allah dan neraka, kita pun perlu keselamatan jenis lain. Sebagai contoh, kita perlu diselamatkan dari watak atau temperamen kita. Kaum muda dan kaum tua sama-sama perlu dilepaskan dari temperamen buruk. Selain itu, para suami dan istri perlu mengalami keselamatan dalam kehidupan pernikahan mereka. Para istri perlu sejenis keselamatan, dan para suami perlu sejenis keselamatan lain, sebab masing-masing menghadapi kesukaran dan problem yang berbeda. Dengan contoh-contoh ini kita dapat mengetahui adanya lebih dari satu jenis keselamatan yang tercantum dalam Alkitab. Ketika Paulus menulis kepada orang Filipi, ia memerlukan sejenis keselamatan tertentu.

Jenis keselamatan yang kita perlukan tergantung pada situasi kita. Jika kita berada di bawah hukuman Allah, kita perlu keselamatan yang menyelamatkan kita dari hukuman. Jika kita berada di bawah tangan Iblis, kita perlu keselamatan yang sesuai dengan keadaan itu. Begitu pula, jika kita dirongrong oleh temperamen kita atau menghadapi kesukaran dalam kehidupan pernikahan kita, kita perlu keselamatan macam lain. Karena Paulus sebagai tawanan, ia perlu satu keselamatan yang berguna bagi situasinya dalam penjara. Paulus, seorang Yahudi, bukan ditawan dalam penjara biasa, melainkan ditawan dalam penjara pengawal kerajaan Kaisar. Kasus perkara Paulus adalah kasus luar biasa. Ia tidak pernah melakukan kejahatan apa pun. Ia dipenjara karena ia memberitakan Kristus. Karena memberitakan Kristus, Paulus ditangkap, dan akhirnya dijebloskan ke dalam penjara. Setidak-tidaknya ada sejangka waktu dalam sehari ia diborgol bersama seorang sipir. Sudah tentu Paulus sangat menderita di dalam penjara itu. Ia pasti diremehkan dan menerima perlakuan yang pahit, karena itu ia benar-benar memerlukan keselamatan yang khusus. Saya tidak mengatakan ia memerlukan pembebasan dari penjara. Tidak, ia perlu mengalami keselamatan di dalam penjara.

Dalam ayat 20 ia mengatakan, “Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan (diperbesar) di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.” Di sini kita nampak bahwa kerinduan Paulus ialah agar dirinya tidak dipermalukan. Andaikata Paulus menangisi situasinya, bukankah itu memalukan? Jika ia menangis, itu menunjukkan ia sudah kalah dan sudah kehilangan iman, pegangan, dan sandaran pada Tuhan. Atau kalau Paulus memarahi sipir-sipir itu dan berbantahan dengan mereka, itu pun satu hal yang memalukan. Akan tetapi, jika Paulus dapat bersukacita, tidak peduli bagaimana dirinya diperlakukan, itu adalah kemuliaan. Untuk mempertahankan kedudukan yang menang sebagai rasul Kristus, Paulus perlu keselamatan yang istimewa.

Dalam ayat 20 kita nampak dua aspek keselamatan yang dibutuhkan Paulus. Aspek pertama ialah dalam segala hal Paulus tidak dipermalukan; kedua, Kristus akan selalu diperbesar di dalam tubuh Paulus. Paulus berharap agar situasinya menjadi keselamatannya, supaya dalam segala hal ia tidak dipermalukan, melainkan Kristus selalu diperbesar di dalam tubuhnya. Di sini Paulus seolah-olah berkata, “Aku perlu keselamatan supaya aku tidak dipermalukan karena penderitaan-penderitaan atau aniaya-aniaya ini; sebaliknya, Kristus Tuhanku akan diperbesar di dalam tubuhku.”


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 2, Berita 32

No comments: