Hitstat

07 February 2014

Filipi - Minggu 24 Jumat



Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19


Kita perlu melihat apakah yang terkandung dalam suplai yang limpah lengkap dari Roh itu. Pertama, suplai yang limpah lengkap ini meliputi persona ilahi berikut hayat dan sifat ilahi. Jadi, suplai yang limpah lengkap ini meliputi keilahian, dan keilahian mengandung hayat, sifat, apa adanya, dan persona ilahi. Dengan perkataan lain meliputi Allah itu sendiri. Dalam suplai yang limpah lengkap ini kita memiliki Allah berikut hayat, sifat, apa adanya, dan personaNya.

Suplai yang limpah lengkap ini juga meliputi sifat insani yang ditinggikan, satu sifat insani yang mengandung hayat, kehidupan, sifat, dan persona yang tepat. Tuhan Yesus adalah Allah juga manusia. Di dalam Dia ada sifat ilahi dan sifat insani. Karena itu, ketika Dia berada di bumi, Dia hidup sebagai Allah, juga sebagai manusia. Seluruh kehidupan yang dialami Tuhan di bumi selama tiga puluh tiga setengah tahun berada di dalam Roh yang almuhit ini. Karena itu, keilahian dan keinsanian, termasuk kehidupan insani Tuhan Yesus, kini berada di dalam suplai yang limpah lengkap dari Roh yang almuhit.

Tuhan Yesus telah mati secara ajaib di atas salib. Kematian Kristus yang almuhit telah menanggulangi setiap perkara yang negatif dalam alam semesta. Melalui kematian-Nya, semua perkara yang mengandung dosa telah diakhiri. Kematian yang ajaib ini juga tercakup dalam suplai limpah lengkap dari Roh itu, demikian pula kebangkitan dan kenaikan Kristus. Sekarang dalam suplai yang limpah lengkap dari Roh inilah kita memiliki sifat ilahi, sifat insani, penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Kristus.

Suplai yang limpah lengkap Roh itu juga mengandung atribut-atribut ilahi dan kebajikan-kebajikan insani. Allah itu kasih dan terang, dan Dia itu kudus dan adil. Semua itu adalah bagian dari atribut-atribut Allah. Selain itu, sebagai manusia, Kristus juga memiliki semua pekerti manusia. Baik atribut-atribut ilahi maupun kebajikan-kebajikan insani semuanya terkandung di dalam Roh Yesus Kristus yang almuhit. Kepatuhan dan kasih yang kita perlukan setiap hari juga terdapat dalam suplai yang limpah lengkap dari Roh itu. Meskipun Alkitab memerintahkan seorang istri agar tunduk kepada suaminya dan seorang suami harus mengasihi istrinya, tetapi sebenarnya di dalam diri kita sendiri tidak ada kepatuhan dan kasih yang sejati. Kita tidak memiliki kepatuhan, melainkan pembangkangan; kita tidak memiliki kasih yang tepat, yang ada hanya kasih yang tidak seimbang dan berbelit-belit. Kepatuhan dan kasih sejati hanya terdapat dalam suplai yang limpah lengkap dari Roh itu.

Ketika kita menikmati suplai yang limpah lengkap dari Roh itu, kita akan mengambil bagian dalam unsur-unsur suplai ini tanpa kita sadari. Sebagai contoh, mungkin kita mengasihi orang lain tetapi tanpa menyadari fakta bahwa kita sedang mengasihinya. Demikian pula, mungkin kita mematuhi seseorang tetapi kita tidak menyadari bahwa kita sedang mematuhinya. Namun, kalau kita dengan sengaja ingin menyatakan kasih atau kepatuhan, kasih dan kepatuhan kita bukanlah yang sejati. Kasih sejati dan kepatuhan yang sejati selalu terjadi dengan spontan, bukan sesuatu yang kita sadari. Seorang istri yang benar-benar mematuhi suaminya tidaklah merasa bahwa dirinya sedang mematuhi suaminya; sebab kepatuhannya berasal dari suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus.

Sumber kebajikan-kebajikan yang sejati adalah suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus. Ketika Paulus bersukacita dalam penjara di Roma, ia bukan dengan sengaja berusaha untuk bersukacita. Sukacitanya bukan hasil usahanya sendiri, dan sama sekali bukan sandiwara. Karena Paulus mengasihi Allah Tritunggal, membuka dirinya kepada Allah Tritunggal, dan berkomunikasi dengan Allah Tritunggal, maka Allah Tritunggal beroleh jalan yang bebas untuk menginfuskan segala apa adanya Dia ke dalam Paulus. Akibatnya, Paulus dapat mengetahui bahwa pada Allah Tritunggal ini ada suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus. Karena ia mengalami suplai ini, ia dapat bersukacita dalam Tuhan sekalipun ia berada di dalam penjara dan diborgol.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 48

No comments: