Hitstat

04 February 2014

Filipi - Minggu 24 Selasa



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:12, 14-16


Tiap aspek dalam keselamatan Allah, selalu mengeluarkan kita dari hal-hal negatif, dan memasukkan kita ke dalam hal-hal yang positif. Di aspek negatifnya Paulus telah diselamatkan dari aib, dan di aspek positifnya Kristus telah diperbesar dalam dirinya. Alangkah ajaibnya keselamatan ini!

Dalam Filipi 2:12 Paulus berkata kepada kaum saleh di Filipi, “Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.” Keselamatan konstan dalam 1:19 adalah untuk orang khusus dalam situasi khusus, sedangkan keselamatan konstan dalam 2:12 adalah untuk semua orang beriman dalam situasi umum atau biasa. Kita telah nampak bahwa keselamatan dalam 1:19 telah menyelamatkan Paulus dalam situasi khusus dari pemenjaraannya sedemikian rupa sehingga ia tidak beroleh malu, melainkan dapat memperbesar Kristus. Sekarang kita perlu melihat, menurut konteks 2:12, keselamatan yang konstan ini pun adalah untuk semua orang beriman agar mereka diselamatkan dari halhal umum dalam kehidupan sehari-hari.

Dari ayat 14 dan 15 kita tahu bahwa hal-hal umum tersebut meliputi sungut-sungut, perbantahan, aib, cela, noda, jahat (bengkok), sesat, dan gelap. Semuanya itu merupakan ciri-ciri umum dari kondisi manusia yang jatuh yang kita jumpai di mana-mana. Tidak peduli di mana saja kita berada, di situ pasti ada sungut-sungut, perbantahan, aib, cela, noda, bengkok, sesat, dan gelap. Semua itu tidak saja terdapat dalam masyarakat pada umumnya, tetapi juga dalam kehidupan keluarga kaum beriman. Para istri terbiasa bersungut-sungut, dan para suami terbiasa berbantah-bantahan. Seorang istri mungkin menggerutu karena sesuatu, dan suaminya mungkin membela dirinya sendiri. Karenanya, baik istri maupun suami, kedua-duanya beraib dan bercela. Sering kali, pasangan suami istri saling memperlakukan pihak lain dengan bengkok dan sesat. Siapakah yang dapat mengatakan dirinya tidak pernah bengkok dalam berhubungan dengan orang lain? Anak-anak bahkan mungkin memperlakukan orang tua mereka dengan bengkok. Walaupun kita telah menerima keselamatan Allah yang kekal, tetapi kita sedikit banyak masih tetap bengkok, dalam halhal tertentu belum sepenuhnya jujur dan lurus. Karenanya kita perlu satu keselamatan yang konstan dalam hal-hal negatif yang tercantum dalam ayat 14 dan 15.

Namun, sebagaimana keselamatan dalam 1:19 mempunyai aspek negatif dan positif, maka keselamatan dalam 2:12 juga mempunyai dua aspek. Aspek negatifnya terdapat dalam ayat 14 dan 15; dan aspek positifnya terdapat dalam ayat 16, di mana Paulus berkata tentang “menyatakan firman hayat”. Istilah “menyatakan” dalam bahasa aslinya berarti menerapkan, menyajikan, atau mempersembahkan. Jadi menyatakan firman hayat berarti menyajikan atau mempersembahkannya kepada orang lain, dan menerapkannya kepada orang dalam situasi mereka. Kita harus menyatakan firman hayat ini di mana pun kita berada; kita harus menyajikan firman hayat ini kepada orang lain. Apa yang kita sajikan kepada orang-orang di sekitar kita tidak seharusnya perkataan-perkataan sungut-sungut atau perbantahan, atau perkataan-perkataan yang bersangkutan dengan kebengkokan dan kesesatan. Kita tidak boleh mempersembahkan perkataan lainnya kecuali firman hayat.

Menyatakan firman hayat adalah hal yang sama memperhidupkan Kristus. Kapan kita memperhidupkan Kristus, ketika itu pula kita menyatakan firman hayat. Sekali lagi kita nampak bahwa Kitab Filipi adalah sejilid kitab mengenai pengalaman akan Kristus dan sebuah kitab mengenai memperhidupkan Kristus. Semua yang ditulis Paulus dalam Surat Kiriman ini berkaitan dengan pengalaman akan Kristus dan memperhidupkan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 47

No comments: