Hitstat

22 February 2014

Filipi - Minggu 26 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Rm. 1:4, 20; 8:11


Ketika kita mengambil bagian dalam penderitaan Kristus bagi Tubuh, kita akan diserupakan dengan kematian-Nya. Ketika Tuhan berada di bumi, Ia mati terhadap setiap perkara yang di luar Allah, termasuk keluarga dan kerabat-Nya. Tuhan menempuh kehidupan yang tersalib. Ia terus-menerus mematikan hayat alamiah-Nya. Dengan menempuh kehidupan yang tersalib sedemikian, Ia hidup terhadap Allah dan memperhidupkan Allah.

Bila kita rela menderita bagi Kristus dan Tubuh-Nya, kita pun akan mati terhadap setiap perkara yang di luar Allah, dan kita hanya hidup terhadap Dia. Dengan demikian kita akan benar-benar menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, sebab kita akan mengambil bagian dalam kematian-Nya. Setiap hari kita akan mengalami kuasa kebangkitan-Nya. Inilah cara untuk mengenal Kristus dalam pengalaman kita. Dengan mengenal Kristus sedemikian, mengalami Dia dalam kuasa kebangkitan-Nya, kita akan mendapatkan Dia.

Realitas kuasa kebangkitan Kristus ialah Roh itu. Roma 1:4 membuktikan fakta ini; ayat ini mengatakan bahwa Kristus “Menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati bahwa Dialah Anak Allah yang berkuasa.” Selain itu, Roma 8:11 mengatakan, “Jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, tinggal di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam kamu.” Kedua ayat ini menunjukkan bahwa Roh itu adalah realitas kuasa kebangkitan Kristus. Sebenarnya, Kristus sendiri adalah kuasa kebangkitan-Nya, dan Roh itu adalah Kristus di dalam kebangkitan. Kita harus mengalami kuasa ini agar kita bisa mendapatkan Kristus.

Kuasa kebangkitan Kristus berbeda dengan kuasa-Nya yang dinyatakan dalam penciptaan. Penciptaan mempersaksikan bahwa Allah itu penuh kuasa, “Sebab sifat-sifat-Nya yang tidak tampak, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat tampak dan dipahami dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih” (Rm. 1:20). Namun, apa yang kita alami untuk Tubuh bukanlah kuasa penciptaan Allah, melainkan kuasa kebangkitan Kristus. Kuasa kebangkitan bukan suatu kekuatan jasmani yang di luar, melainkan kekuatan batini yang di dalam. Kuasa ini adalah kuasa hayat. Jika kita ingin mendapatkan Kristus, haruslah kita mengalami kekuatan yang batini ini. Semakin kita mengalami kuasa kebangkitan Kristus, kita akan semakin mendapatkan Dia. Jadi, kita mendapatkan Dia melalui mengalami kuasa kebangkitan-Nya.

Untuk menampilkan kuasa kebangkitan-Nya yang batini, pertama-tama Dia menjadi seorang manusia, kemudian mati dan mengunjungi alam maut, yaitu alam lingkungan orang mati. Melalui kebangkitan-Nya, kekuatan batini di dalam-Nya itu dimanifestasikan. Para malaikat tidak dapat mengalami kuasa ini. Tetapi kita, umat manusia yang berdarah daging, dapat mengalaminya, bila kita mengambil bagian dalam penderitaan Kristus dan diserupakan dengan kematian-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 52

No comments: