Hitstat

15 February 2014

Filipi - Minggu 25 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Flp. 1:25; 3:17


Memiliki kenikmatan atas Kristus berarti memiliki sukacita iman. Dalam Filipi 1:25 Paulus menyinggung sukacita iman, “Dengan yakin aku tahu tentang hal ini: Aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman.” Paulus didesak oleh dua perkara: keinginan untuk pergi dan bersama-sama dengan Kristus dan perlunya tinggal di dunia demi kaum saleh (ayat 23-24). Akhirnya ia berkesimpulan untuk tinggal dan bersama-sama terus dengan kaum saleh bagi kemajuan dan kenikmatan iman mereka. Paulus berharap dapat menyuplaikan Kristus lebih banyak kepada kaum saleh, supaya mereka dapat lebih banyak mengalami-Nya. Lewat ministri Paulus, mereka dapat menerima infus lebih banyak, dan hasilnya ialah beroleh iman lebih banyak. Iman ini kemudian akan membawakan kenikmatan yang lebih besar atas Kristus. Dengan cara inilah mereka akan memiliki kemajuan dan sukacita iman.

Kenikmatan atas iman itu akan menyusun kita menjadi suatu kurban. Kurban ini adalah Kristus sendiri yang kita alami dan nikmati. Melalui kenikmatan atas Kristus, kita mengalami Kristus, memperoleh Kristus, dan memiliki Kristus. Bahkan segenap diri kita disusun dengan Kristus. Dengan cara inilah iman kita menjadi suatu kurban yang dapat dipersembahkan kepada Allah.

Iman yang terdapat dalam 2:17 mewakili kenikmatan atas Kristus, pengalaman atas Kristus, dan perolehan atas Kristus. Kenikmatan, pengalaman, dan perolehan kita atas Kristus akan menjadi suatu kurban yang manis yang dapat dipersembahkan kepada Allah. Dengan demikian kita baru dapat mempersembahkan kurban ini kepada Allah dengan sukacita, dan pada saat yang sama mencurahkan dirinya sendiri ke atasnya sebagai kurban curahan.

Filipi 2:16-17 seharusnya digabungkan. Menurut tata bahasa, ayat-ayat ini dirangkai dengan sebuah kata penghubung “tetapi”. Ini menunjukkan bahwa iman dalam ayat 17 berkaitan dengan menyatakan firman hayat dalam ayat 16. Dengan perkataan lain, menyatakan firman hayat dalam pengalamannya berkaitan dengan kurban iman. Konsepsi Paulus dalam kedua ayat ini ialah: jika kaum beriman menyatakan firman hayat, maka ia akan memiliki sesuatu yang dapat dimegahkan pada hari Kristus. Zaman sekarang adalah “hari manusia” (1 Kor. 4:3), dan zaman yang akan datang adalah “hari Kristus”. Orang yang memiliki hari adalah orang yang memegang kuasa. Karena sekarang adalah hari manusia, maka manusialah yang berkuasa di bumi. Tetapi pada hari Kristus, Dialah yang berkuasa. Jika pada hari manusia kaum beriman menyatakan firman hayat, Paulus akan dapat bermegah karena mereka pada hari Kristus bahwa ia tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Setelah membicarakan perihal kaum beriman menyatakan firman hayat dan dapatnya ia bermegah pada hari Kristus, Paulus meneruskan dan berkata dalam ayat 17, “Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada kurban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.” Bahkan pada hari manusia sekarang ini, Paulus dapat dicurahkan sebagai kurban curahan ke atas kurban yang dihasilkan kaum beriman melalui menyatakan firman hayat. Ini berarti, ketika kaum beriman menyatakan firman hayat, Paulus akan mempunyai kurban pokok yang ke atasnya ia dapat mencurahkan dirinya sebagai kurban curahan.

Dalam ayat 16 Paulus membicarakan tentang bermegah, dan dalam ayat 17 ia menyebut sukacita. Dalam kedua ayat ini istilah bermegah dan bersukacita boleh dianggap sinonim. Paulus dapat bermegah karena kaum saleh menyatakan firman hayat dan bersukacita dalam kurban iman mereka. Dalam ayat 16 kita nampak bermegah berkaitan dengan menyatakan firman hayat, dan dalam ayat 17 kita nampak bersukacita berkaitan dengan kurban iman kaum beriman. Bersukacita dalam ayat 17 sinonim dengan bermegah dalam ayat 16, seperti halnya kurban iman adalah hal yang sama dengan menyatakan firman hayat. Di sini sekali lagi kita nampak bahwa iman merupakan totalitas pengalaman, dan perolehan kita atas Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 50

No comments: