Hitstat

12 February 2014

Filipi - Minggu 25 Rabu



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:5-16


Dalam ayat 15 Paulus berkata bahwa kita “bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.” Kata “bintang-bintang” ditujukan kepada benda-benda terang yang memantulkan cahaya matahari. Sebagai anak-anak Allah yang memiliki hayat dan sifat ilahi, kita memiliki satu fungsi yang istimewa, yakni memancarkan cahaya. Karena kita memiliki hayat dan sifat ilahi, maka kita telah menjadi bintang-bintang yang memantulkan Kristus sebagai matahari yang sejati. Kapan saja kita bekerja sama dengan Allah yang beroperasi di batin kita menurut hayat dan sifat ilahi, kita akan memantulkan terang Kristus. Inilah aspek keempat dari persediaan yang ilahi dan kaya bagi keselamatan konstan.

Aspek kelima tercantum dalam frase “menyatakan firman hayat” (ayat 16 Tl.). Dalam 1:19 kita memiliki suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus, dan dalam 2:16 kita memiliki firman hayat. Di antara semuanya ini kita memiliki teladan keselamatan berikut standarnya, Allah yang beroperasi, hayat dan sifat ilahi, dan fungsi pemantulan terang Kristus. Betapa hebatnya persediaan ini! Dengan adanya persediaan yang sekaya ini, kita dapat diselamatkan secara konstan.

Kita bersyukur kepada Tuhan karena kedua hadiah yang besar ini — Roh dan firman, Alkitab. Setiap anak Allah harus belajar bagaimana masuk ke dalam firman Allah melalui hayat dan sifat ilahi. Ini berarti kita berkontak dengan Alkitab melalui melatih roh kita untuk menjamah Allah yang tinggal di batin. Kontak yang berdasarkan hayat dan sifat ilahi semacam ini sangat berbeda dengan membaca Alkitab yang hanya memakai pikiran. Ada beberapa orang Kristen yang menganalisis Alkitab dengan otak semata, dan ada lagi yang menekankan penghafalan ayat-ayat Alkitab; yang lainnya, khususnya mereka yang terlatih dalam seminari, menafsirkan firman secara doktrinal. Jika kita mengontak Alkitab hanya dengan cara-cara demikian, kita tidak akan menjamah firman hayat ini. Sebaliknya, Alkitab bagi kita akan menjadi kitab pengetahuan, doktrin, ajaran, dan teologi. Karena kita telah dilahirkan kembali dari Roh itu, kita memiliki hayat ilahi, sifat ilahi, bahkan memiliki persona ilahi yaitu Allah sendiri yang tinggal di dalam roh kita. Sekarang kita perlu memakai roh kita ketika kita membaca firman. Jika kita berbuat demikian, setiap baris, frase, dan kata dalam Alkitab akan menjadi hayat bagi kita.

Karena setiap hal yang berkaitan dengan Allah itu hidup, maka firman Allah harus menjadi firman yang hidup, firman hayat. Jika kita membaca Alkitab dengan roh yang hidup, dengan spontan kita akan menikmati firman hayat. Dengan demikian kita akan disuplai, dikuatkan, dihidupkan, diterangi, disegarkan, dipelihara, dan dibasuh.

Dalam berita ini kita telah membahas lima aspek dari persediaan yang ilahi dan kaya bagi keselamatan konstan kita; teladan berikut standarnya, operasi batini Allah, anakanak Allah, bintang-bintang, dan firman hayat. Jika kita menikmati semua aspek ini, kita akan mengalami keselamatan yang konstan. Persona yang menetapkan teladan dan yang diri-Nya sendiri adalah teladan ini sekarang beroperasi di dalam kita sebagai Allah yang tinggal di dalam kita. Melalui kelahiran kembali kita telah menjadi anak-anak Allah yang memiliki hayat dan sifat ilahi. Hal ini membuat kita menjadi bintang-bintang yang berfungsi memantulkan Kristus. Lagi pula, kita memiliki firman hayat, dan kita boleh masuk ke dalam firman ini, menikmati kekayaannya, dan mengumumkannya kepada orang-orang di sekitar kita. Dengan cara demikianlah maka semua hal negatif akan tertaklukkan, dan kita akan menikmati kemenangan keselamatan yang konstan ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 3, Berita 49

No comments: