Hitstat

05 August 2015

Ibrani - Minggu 11 Rabu



Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:9-14


Marilah kita melihat masalah pahala dan hukuman dari sudut pandang yang alkitabiah. Karena kita telah dipilih selamanya oleh Allah, begitu kita beroleh selamat, dilahirkan kembali, dan beroleh hidup kekal, kita selamanya tidak akan binasa. Hidup yang kekal itu akan menjaga kita. Tangan Tuhan dan tangan Bapa yang berkuasa, akan menopang kita, sehingga kita tidak akan binasa selama-lamanya (Yoh. 10:28-29). Akan tetapi, hal ini tidak berarti kita boleh berbuat dosa seenaknya, sebab dosa apa pun yang kita lakukan akan mendatangkan ganjaran atau hukuman baik pada zaman kini maupun pada zaman yang akan datang. Allah itu adil. Bila anak-anak-Nya berbuat dosa terus tanpa memperhatikan kehendak-Nya, mereka pasti akan mendapat ganjaran atau hukuman. Jika Anda pada zaman kini tidak mempedulikan kehendak-Nya, Anda akan kehilangan pahala untuk menjadi raja dalam kerajaan pada zaman yang datang. Karena itu kita harus memperhatikan peringatan-peringatan ini.

Dalam kerajaan yang akan datang, yakni perhentian penuaian ada kenikmatan yang luar biasa! Yang pasti itu lebih baik daripada perhentian pertumbuhan masa kini. Perhentian pertumbuhan dalam hidup gereja hari ini akan membawa kita memasuki perhentian penuaian dalam kerajaan yang akan datang. Jika kita mengabaikan perhentian hari ini dalam hidup, gereja, kita akan kehilangan perhentian berikutnya dalam kerajaan yang akan datang. Jika kita ceroboh dan berbuat dosa, kita akan menerima hukuman Allah. Namun itu tidak berarti kita akan binasa lagi.

Marilah kita membaca sejenak 1 Korintus 3:12-14, "Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan tampak, karena hari Tuhan akan menyatakannya. Sebab hari itu akan tampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang, akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah (pahala)." Kaum beriman adalah ladang Allah (1 Kor. 3:9). Kalau yang kita tumbuhkan itu kayu, rumput kering, atau jerami, pasti akan terbakar. Tetapi jika pekerjaan kita itu emas, perak, dan batu permata, kita akan menerima upah, yakni pahala. Jika pekerjaan seseorang terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi bukan berarti ia binasa. Ayat berikutnya mengatakan, "Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian; ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api." Ayat ini jelas sekali menerangkan bahwa seorang yang telah beroleh selamat masih ada kemungkinan menderita kerugian, namun tidak kehilangan keselamatannya; ia sendiri akan diselamatkan, "tetapi seperti melalui api" Maukah Anda menjadi orang yang diselamatkan, "tetapi seperti melalui api"? Jika Anda bertanya kepada saya apakah api yang dikatakan di sini, saya hanya dapat mengatakan bahwa saya tidak tahu. Apa pun arti api yang dikatakan di situ, pastilah tidak enak rasanya, saya tidak mau mengalaminya! Karena kita sudah memiliki perkataan dalam 1 Korintus 3 tadi, kita tidak seharusnya mengatakan bahwa asal kita diselamatkan, tidak akan ada masalah lagi. Belum tentu demikian. Pekerjaan kita ada kemungkinan terbakar, dan kita sendiri mungkin diselamatkan, "tetapi seperti melalui api".

Jadi, selain keselamatan anugerah Allah, terdapat pula masalah menerima pahala atau menderita kerugian. Hanya mereka yang menerima pahala baru berbagian dalam perhentian penuaian yang akan datang. Mereka yang mendapatkan pahala akan menikmati perhentian yang lebih indah dalam Kerajaan Seribu Tahun dan mereka yang beroleh selamat seperti melalui api, akan menderita rugi dan kehilangan perhentian itu. Karena itu, hendaklah kita dengan tekun berlari-lari ke depan menuju sasaran, agar kita beroleh pahala yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus dan maju dengan positif. Selain keselamatan, masih ada pahala yaitu panggilan surgawi, yakni perhentian penuaian dalam kerajaan yang akan datang. Inilah sasaran kita. Jika kita ingin mencapai sasaran ini, perlulah kita mengalami hidup gereja, sebab hidup gereja adalah jalan kita untuk mencapai sasaran Ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 21

No comments: