Hitstat

29 August 2015

Ibrani - Minggu 14 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Ibr. 4:14, 16; 5:6-10


Keselamatan kekal yang kita peroleh di dalam Kristus (5:9) adalah berdasar pada penebusan kekal yang digenapkan‑Nya bagi kita (9:12), yang jauh lebih indah daripada penebusan sementara yang dilakukan imam‑imam menurut aturan Harun. Penebusan sementara itu hanya dapat menutupi dosa, tidak dapat menghapusnya; sedangkan penebusan kekal Kristus telah menghapus dosa, membereskan masalah dosa untuk selama‑lamanya. Tidak hanya demikian, keselamatan kekal Kristus bukan hanya suatu penebusan yang obyektif untuk membereskan masalah dosa kita di pihak negatifnya, tetapi juga keselamatan subyektif yang menyelamatkan kita ke dalam kesempurnaan dan pemuliaan-Nya di pihak positifnya. Keselamatan kekal yang demikian tidak saja tidak terbatas oleh waktu dan ruang, bahkan merangkum seluruh unsur dan sifat ilahi. Unsur maupun sifat ilahi Kristus itulah yang menjadi unsur pokok keselamatan kekal‑Nya, yang tidak saja dapat menyelamatkan kita dari hal‑hal yang paling negatif, juga menyelamatkan kita ke dalam segala hal yang paling positif, yaitu ke dalam Allah sendiri. Inilah keselamatan yang merangkum segala‑galanya, tidak terbatas oleh waktu maupun ruang.

Pribadi Kristus, yang menjadi Imam Besar kita menurut aturan Melkisedek, adalah pangkal keselamatan kekal kita (5:6‑10). Asalkan Ia menyertai kita, tidak mungkin kita menjadi lemah. Dialah pangkal keselamatan kekal, maka Ia telah. membuat pengaruh, faedah, dan hasil yang dicapai keselamatan tersebut menjadi kekal, jauh melampaui batasan waktu maupun ruang. Beberapa saudara berkata kepada saya bahwa mereka tidak berani pulang sebab istri mereka pemberang. Ada pula saudari yang mengatakan bahwa suami mereka juga demikian, bahkan mengatakan mereka sampai tidak tahan tinggal di rumah. Seolah‑olah keselamatan mereka tidak kekal, dan tidak dapat menjangkau lingkungan keluarga mereka. Ada juga beberapa saudara yang mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak mau kembali ke kota asal mereka, dengan alasan keadaan gereja di kota itu terlalu rumit. Saya lalu berkata, "Bila keselamatan kalian tidak berfaedah di kota kalian, itu berarti keselamatan kalian bukan keselamatan yang kekal." Di mana saja dan kapan saja, kita selalu memiliki pangkal keselamatan yang kekal. Itulah sebabnya saya selalu menganjuri saudara saudari yang kecewa pulang ke rumah masing‑masing. Saya pernah berkata kepada seorang saudari, "Pulanglah ke rumahmu! Buat apa takut kepada suamimu? Dia bukan seekor harimau. Dengan hayat Kristus, telan saja dia." Saya dapat bersaksi kepada kalian, beberapa saudari setelah pulang, mereka dapat bersandar hayat Kristus menelan suami mereka, bahkan ada yang menawan suaminya ke dalam gereja. Maka janganlah takut kepada suami atau istri Anda, sebab sebagai Imam Besar, Kristus adalah pangkal keselamatan kekal kita.

Walaupun kita mempunyai Kristus sebagai Pemimpin keselamatan dalam Ibrani 2, namun sebelum kita datang kepada Kristus sebagai Imam Besar yang menurut aturan Melkisedek dalam Ibrani 5, kita belum memiliki pangkal keselamatan kekal. Kristus bukan hanya Yosua kita hari ini, tetapi juga Melkisedek kita yang kekal. Sebagai Yosua, Pemimpin keselamatan kita, Dia memimpin kita maju ke depan, dan kita mengikuti Dia. Sebagai Melkisedek, pangkal keselamatan kekal kita, Dia menyuplaikan diri‑Nya sebagai roti dan anggur kepada kita, agar kita makan dan minum Dia. Ketika Melkisedek kita datang kepada kita, Ia bukan meminta apa‑apa dari kita, melainkan datang dengan membawa roti dan anggur untuk kita. Anda merasa letih lesu? Dialah roti Anda. Anda merasa haus? Dialah anggur Anda. Makanlah Dia, minumlah Dia, dan nikmatilah Dia sebagai suplai kita. Tiap kali kita datang ke perjamuan Tuhan, kita mengumumkan kepada alam semesta bahwa hidup kita adalah demi memakan roti ilahi dan demi meminum anggur ilahi sebagai suplai kita sehari‑hari. Inilah cara hidup kita. Tidak banyak orang yang menyadari hal ini ketika mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan. Kita semua harus nampak bahwa meja perjamuan itu melambangkan Kristus hari ini adalah Melkisedek kita, yang menyuplai kita dengan roti dan anggur. Saya katakan sekali lagi, inilah pangkal keselamatan kekal kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 28

No comments: