Hitstat

11 August 2015

Ibrani - Minggu 12 Selasa



Pembacaan Alkitab: Mat. 25:15


Kita tidak hanya telah dilahirkan kembali sehingga mendapatkan hayat Allah dan menjadi anak‑anak Allah, tetapi juga telah diberi talenta untuk melayani Tuhan sebagai hamba‑Nya. Dari perumpamaan talenta kita nampak bahwa talenta diberikan menurut kemampuan hamba‑hamba itu "Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing‑masing menurut kesanggupannya." (Mat. 25:15). Kita semua memiliki beberapa kemampuan dan talenta yang diberikan menurut kemampuan kita. Rasul Paulus memiliki kemampuan besar, dan banyak talenta diberikan kepadanya. Saudara Watchman Nee juga memiliki kemampuan besar, ia juga menerima banyak talenta. Namun, semua kemampuan alamiah kita harus dibereskan dahulu oleh kematian Kristus, baru dapat dibawa ke dalam kebangkitan untuk bekerja sama dengan talenta pemberian Tuhan itu. Kemampuan alamiah kita sering kali merupakan hambatan bagi kegunaan kita dalam tangan Tuhan. Dalam pekerjaan Tuhan, hanya kemampuan yang sudah dibangkitkanlah yang dapat mengimbangi talenta yang Tuhan berikan.

Kita tidak boleh memaafkan diri sendiri dengan berkata, "Puji Tuhan, aku tidak memiliki banyak kemampuan dan talenta, maka aku tidak perlu berbuat banyak." Entah kita diberi lima talenta, dua talenta, atau satu talenta, prinsipnya sama, yaitu kita harus mendapatkan lima, dua, dan satu talenta lain untuk Tuhan. Kalaupun Anda hanya diberi satu talenta, Anda tidak dapat memakai hal itu sebagai alasan untuk malas. Menurut perumpamaan ini, yang paling berbahaya bukan mereka yang menerima banyak talenta, melainkan yang menerima satu talenta. Hamba yang menerima satu talenta mencoba berdalih, tetapi malah menerima teguran dan hukuman. Banyak guru Alkitab golongan fundamental, termasuk C.I. Scofield mengatakan bahwa hamba yang menerima satu talenta adalah orang Kristen palsu. Seperti telah kita katakan dalam berita yang lalu, guru‑guru fundamental itu adalah golongan Calvin, yang terpaksa mengatakan demikian, karena mereka tidak dapat mencocokkan firman Allah tersebut dengan ajaran sekali beroleh selamat akan selamat selama­lamanya. Karena mereka tidak memahami mengapa seorang Kristen ada kemungkinan dilempar dalam kegelapan, maka mereka terpaksa mengatakan bahwa hamba yang malas, yang menerima satu talenta itu, adalah orang Kristen palsu. Golongan Calvin tidak nampak masalah pahala dan ganjaran. Namun wahyu firman kudus‑Nya memperlihatkan kepada kita bahwa tidak hanya ada karunia keselamatan kekal oleh iman, tetapi juga ada balasan dalam suatu masa sesuai dengan pekerjaan tiap orang, baik pahala atau hukuman. Pahala itu adalah perhentian hari Sabat dalam Kerajaan Seribu Tahun. Untuk dapat memasuki perhentian hari Sabat ini, kita perlu setelah beroleh selamat selamanya karena iman, hidup dengan berjaga‑jaga seperti gadis bijak itu, dan bekerja dengan setia seperti hamba yang baik itu. Jika tidak, kita akan kehilangan perhentian hari Sabat dalam Kerajaan Seribu Tahun yang akan datang, dan akan menderita ganjaran.

Kalau kita hanya memiliki kemampuan, kita tidak dapat bekerja bagi Tuhan. Selain kemampuan, kita harus pula beroleh talenta (karunia) dari Tuhan. Bila kita telah diberi talenta, kita harus menerapkannya. Hanya dengan menerapkan talenta barulah kita memperoleh faedah. Faedah berasal dari anugerah Allah, sedang datangnya anugerah berdasarkan penerapan kita terhadap talenta, berdasarkan fungsi dan latihan kita. Jika kita tidak menerapkan talenta, anugerah tidak akan datang; sebab anugerah datang berdasarkan latihan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 23

No comments: