Hitstat

25 August 2015

Ibrani - Minggu 14 Selasa



Pembacaan Alkitab: Ibr. 4:14-15


Ibrani 4:14 memberi tahu kita bahwa Yesus, Putra Allah adalah Imam Besar Agung. Menurut pengalaman kita, kata agung di sini berarti sempurna, menakjubkan, mulia, dan sangat terhormat. Hari ini Kristus adalah Imam Besar yang sempurna, menakjubkan, mulia, dan sangat terhormat. Perkataan manusia tidak dapat menggambarkan‑Nya dengan sepenuhnya. Walau kita tidak dapat menemukan perkataan yang tepat untuk melukiskan‑Nya, tetapi dari pengalaman berada di atas bahu dan dada‑Nya di tempat maha kudus itu, kita mengetahui bahwa Ia adalah Imam Besar ajaib yang agung.

Keagungan Kristus, Imam Besar kita, pertama terletak pada persona‑Nya. Ia adalah Putra Allah, Allah sendiri (1:5, 8), Ia juga Anak Manusia, manusia sendiri (2:6). Sebagai Allah dan Manusia, Ia memiliki sifat ilahi dan sifat insani. Ia tidak hanya mengetahui perkara Allah dan manusia, Ia pun berada dalam perkara Allah dan manusia. Tidak pernah ada seorang imam besar yang seperti Dia.

Kedua, keagungan Kristus, Imam Besar kita, terletak pada pekerjaan‑Nya. Ia telah menjadi kurban pendamaian dan menyucikan dosa manusia (1:3; 2:17). Ia telah menghapus dosa dan membereskan problem dosa. Ia telah mengecap rasa maut tidak saja untuk manusia tetapi juga untuk segala sesuatu (2:9). Demi kematian‑Nya, Ia telah menaklukkan maut itu sendiri. Maut tidak berdaya menahan‑Nya (Kis. 2:24, 27). Ia pun telah memusnahkan Iblis, yang berkuasa atas maut itu (2:14). Dengan mengalahkan Iblis dan maut, Ia telah membebaskan kita dari perhambaan maut (2:15). Penderitaan‑Nya telah menyempumakan‑Nya menjadi Pemimpin keselamatan kita (2:10). Setelah menyelesaikan peperangan, Ia lalu masuk ke dalam kemuliaan. Sebagai Perintis, Ia membawa kita di jalan yang sama menuju kemuliaan. Ia kini sedang melayani rumah Allah seperti yang dilakukan oleh Musa (3:5‑6). Sama dengan Yosua, Ia pun sedang memimpin kita memasuki perhentian (4:8‑9). Ia telah mengaruniakan kepada kita perhentian hari Sabat zaman gereja, dan Ia akan membawa kita memasuki perhentian hari Sabat zaman kerajaan kelak. Sebagai Imam Besar kita, Ia sungguh agung dalam segala pekerjaan‑Nya yang ajaib dan unggul, yang tidak pernah dilakukan oleh Imam‑imam Besar Perjanjian Lama yang mana pun.

Keagungan Kristus, Imam Besar kita, juga terletak pada pencapaian‑Nya. Karena tingginya pencapaian‑Nya itu, Ia telah memasuki tempat maha kudus di surga dan dimahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan (6:20; 9:24; 2:9). Tidak ada seorang Imam Besar yang pencapaiannya dapat mengungguli Dia.

Kristus, Imam Besar kita yang agung atas persona­Nya, pekerjaan‑Nya, dan pencapaian‑Nya kini telah melin­tasi semua langit (4:14). Setelah Ia disalibkan dan sebelum dibangkitkan, Kristus pernah berjalan‑jalan meninjau alam maut. Walau saat itu Iblis dengan seluruh kuasa mautnya berusaha menawan‑Nya, ketika Ia bangkit, Ia keluar dari liang kubur (Kis. 2:24, 27). Kemudian, ketika Ia naik ke surga, Ia menaklukkan gaya tarik bumi. Walau setan dengan sekuat tenaga menghalangi‑Nya meninggalkan bumi, namun Ia dengan ajaib "lepas landas" meninggalkan bumi, naik ke surga. Ketika Ia melintasi angkasa, roh‑roh jahat, penguasa dan pemerintah di angkasa berusaha menangkap-Nya, agar Ia tidak dapat naik ke atas, namun mereka justru ditawan atau dilucuti oleh‑Nya, bahkan dijadikan tontonan umum, yaitu dipertontonkan kepada alam semesta. Setelah itu, Yesus, Imam Besar kita, sekarang duduk di atas takhta di sebelah kanan Allah, menikmati perhentian. Namun Ia pun mengharapkan agar segenap anggota Tubuh‑Nya juga memasuki perhentian‑Nya. Jalan untuk memasuki perhentian‑Nya ialah mengalami Kristus sebagai Imam Besar.

Sebagai Imam Besar kita, Kristus telah dicobai dalam segala hal, seperti kita, hanya saja Ia tidak berbuat dosa (4:15). Karena Ia sendiri telah dicobai, maka Ia bersyarat dan berkekuatan untuk menolong mereka yang sedang dicobai (2:18). Sewaktu Ia menderita segala pencobaan, Ia tidak tercemar oleh dosa. Ia benar‑benar telah diperlengkapi untuk menolong kita melewati pencobaan dan melindungi kita dari setiap gangguan dosa.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 27

No comments: