Hitstat

28 August 2015

Ibrani - Minggu 14 Jumat



Pembacaan Alkitab: Ibr. 7:1-3


Bila kita ingin mengerti hal‑hal dalam Alkitab, haruslah kita meneliti asal usulnya, yaitu melihat di mana hal itu dikatakan dalam Alkitab untuk kali pertama. Sebab pada penampilannya yang pertama terkandung prinsip azasi hal tersebut. Walaupun Surat Ibrani mengatakan tentang Melkisedek, bila kita ingin mengenalnya, kita perlu memeriksa Kejadian 14, yakni tempat Melkisedek dan masalah imamat disebut untuk kali pertama. Ibrani 7 mengembalikan kita ke Kejadian 14, yakni ketika Melkisedek, raja kebenaran dan raja damai bertemu dengan Abraham yang baru mengalahkan raja-raja. Meskipun Melkisedek adalah seorang raja, tetapi pada waktu itu ia tidak datang dengan status raja, melainkan sebagai imam Allah yang Mahatinggi dengan membawa roti dan anggur. Hal ini maknanya sangat dalam. Dalam Alkitab roti menyatakan suplai hayat. Tuhan Yesus berkata, "Akulah roti hidup" (Yoh. 6:35), berarti Ia adalah roti yang turun dari surga untuk mengaruniakan hayat kepada kita. Dalam Alkitab anggur melambangkan darah yang menggenapkan penebusan, untuk meleraikan haus kita. Sebagai manusia yang jatuh, kita berada di bawah hukuman Allah. Api hukuman keadilan Allah membakar di dalam kita sehingga kita merasa haus. Karena kehausan kita berasal dari hukuman Allah, maka air dunia tidak mungkin meleraikannya. Kehausan kita hanya dapat dileraikan oleh air hayat. Anggur bukan air, melainkan cairan hayati, yang berasal dari buah anggur, yakni suatu benda berhayat. Maka Tuhan Yesus memilih anggur sebagai lambang darah penebusan-Nya, kata-Nya, "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah‑Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa‑dosa" (Mat. 26:27‑28). Kedatangan Melkisedek dengan menyuplaikan roti dan anggur kepada Abraham, bapa kaum terpanggil, melambangkan kedatangan Kristus sebagai Allah yang telah melalui proses, menyuplaikan diri‑Nya ke dalam kita. Ia melalui proses di atas salib sehingga menjadi suplai hayat kita dan anggur penebusan untuk meleraikan kehausan kita di bawah hukuman Allah. Dialah Allah Penebus, yang menyalurkan diri‑Nya ke dalam kita, menjadi suplai dan kepuasan kita.

Pada hari Paskah, orang harus membubuhkan darah dan memakan roti tidak beragi. Roti dan anggur yang diberikan kepada kita berasal dari hari Paskah. Ini berarti Kristus, Imam Besar kita hari ini menyuplaikan hasil penebusan‑Nya ke dalam kita. Ia mati bagi kita, mempersembahkan tubuh‑Nya, dan mengalirkan darah‑Nya. Semuanya itu telah dilakukan‑Nya sebelum Ia kembali kepada Allah Bapa. Menurut Surat Ibrani, Kristus mempersembahkan diri‑Nya hanya satu kali sebagai kurban penghapus dosa dan telah membereskan masalah dosa untuk selamanya. Kemudian Ia membawa darah‑Nya sendiri ke dalam tempat yang maha kudus di surga dan memercikkannya di hadirat Allah, sehingga penebusan pun genaplah. Kini, ditinjau dari segi penebusan, Kristus tidak perlu berbuat apa‑apa lagi. Kini Ia duduk di sebelah kanan Allah. Namun, Ia tetap perlu menjadi Imam Besar kita, bukan datang kepada Allah, melainkan datang kepada kita. Kedatangan‑Nya bukan untuk menanggulangi dosa‑dosa kita, tetapi menyuplaikan roti dan anggur, yakni diri‑Nya sendiri yang telah melalui proses kematian dan kebangkitan, menjadi suplai dan kepuasan kita. Hal ini jauh melampaui penebusan.

Surat Ibrani juga mewahyukan, meskipun Kristus Sang Sabat ini telah menggenapkan pekerjaan penebusan, namun Ia sangat aktif sebagai Imam Besar kita, yaitu menyuplaikan diri‑Nya yang telah melalui proses menjadi roti dan anggur, ke dalam kita bagi keperluan sehari‑bari kita. Karena itu, Kristus menjadi Imam Besar bukan menurut aturan Harun, melainkan menurut aturan Melkisedek. Hari ini Ia bukan Imam Besar yang mempersembahkan kurban-kurban, melainkan yang menyuplaikan roti dan anggur. Haleluya! Kita memiliki kebenaran dan damai, namun kebenaran dan damai saja tidak dapat memuaskan kita, kita masih perlu sesuatu untuk makan dan minum. Kita perlu suplai untuk sehari‑hari. Maka atas dasar kebenaran dan damai Allah, Melkisedek kita menyuplaikan roti dan anggur untuk kita makan dan minum. Ia telah menebus kita, kini Ia sedang merawat kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 2, Berita 28

No comments: