Hitstat

13 November 2015

Ibrani - Minggu 25 Jumat



Pembacaan Alkitab: Ibr. 12:1


Anda berjalan di atas jalan atau berlari dalam perlombaan? Kalau kita berjalan di atas jalan, pada suatu hari kita akan menyimpang keluar dari jalan. Kalau kita berjalan perlahan‑lahan, kita akan diselewengkan oleh jalan yang lain. Tetapi jika kita berlari dalam perlombaan, tentu kita tidak ada waktu menoleh ke kiri atau ke kanan, melainkan hanya menatapkan mata pada sasaran, kita tidak akan diselewengkan. Paulus mempunyai pendorong yang hebat sekali untuk berlomba‑lomba dalam perlombaan dengan sekuat tenaga, ia tidak lagi mempunyai waktu untuk melihat keadaan sekitarnya atau memikirkan urusan lain. Meskipun Paulus mungkin tidak pernah bimbang, tetapi sebagai model kaum beriman Ibrani, ia pasti pernah memikirkan latar belakangnya. Saya percaya, setelah ia rebah oleh Tuhan di jalan menuju Damsyik, ia terkenang akan hidupnya dalam agama Yahudi. Boleh jadi ia berkata, "Aku memiliki begitu banyak barang yang baik. Apakah Bait Allah itu salah? Apakah imamat itu keliru? Bukankah semua itu ditetapkan oleh Allah sendiri?" Jika Paulus tidak pernah memikirkan latar belakang agamanya, mustahillah ia dapat menulis Galatia 1, Filipi 3, dan seluruh Surat Ibrani sedemikian jelasnya. Andaikata ia bukan seorang model kaum beriman Ibrani, yang mengalami semua hal tersebut, ia tidak mungkin dapat membantu orang Kristen Ibrani yang bimbang itu. Akan tetapi, karena ia pernah mengalami keadaan yang serupa dan menderita sakit yang sama, maka ia telah menjadi seorang pasien yang berpengalaman. Peribahasa mengatakan bahwa seorang pasien yang berpengalaman bisa menjadi seorang dokter yang baik. Paulus benar‑benar telah menjadi seorang dokter yang baik, yang dapat menyembuhkan orang-orang yang terancam bahaya menjadi pincang. Ia sendiri pernah berada dalam bahaya yang sama, tetapi Ia telah beroleh kesembuhan. Karena itu, akhirnya ia tahu bagaimana menyembuhkan orang Kristen Ibrani yang bimbang dan dapat memberi mereka obat yang tepat. Dalam. Surat Ibrani, Paulus telah memberikan obat‑obat mujarab kepada mereka yang pincang, agar mereka boleh dibawa kembali dan dapat menempuh perlombaan itu.

Kehendak Allah ialah menaruh kita ke dalam Kristus dan menggarapkan Kristus ke dalam diri kita, membuat Kristus menjadi standar kita dan membuat kita menjadi reproduksi standar tersebut. Hasilnya ialah kita disempurnakan dan dimuliakan. Ketika Surat Ibrani ditulis, banyak orang beriman Ibrani sedang mengenangkan latar belakang mereka dan berjalan perlahan‑lahan di jalan ini atau bahkan berhenti. Mereka berada dalam bahaya diselewengkan oleh Bait Allah, imamat, dan kurban‑kurban persembahan. Mereka berada dalam bahaya berhenti, atau mundur ke belakang kembali lagi ke agama Yahudi tanpa maju ke tempat maha kudus. Ini berarti mereka sedang dalam bahaya menyimpang dari sasaran Allah menuju sesuatu yang diperalat musuh untuk menyelewengkan umat Allah dari jalan‑Nya. Karena itu, setelah penulis memakai sebelas pasal. menerangkan dengan jelas tentang jalan itu kepada kaum beriman Ibrani, ia seolah‑olah berkata lagi, "Berlarilah dalam perlombaan ini! Jangan berdiri mematung, jangan menoleh ke belakang, jangan melihat ke kanan atau ke kiri! Bahkan jangan berjalan, berlarilah!" Kita harus berlari dalam perlombaan ini. Jangan membuang‑buang waktu lagi untuk memandang keadaan sekitar kita, berdiri mematung, atau berjalan perlahan‑lahan. Kita harus berlari.

Dikatakan dalam Ibrani 12:1, "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." Para pelari perlombaan menanggalkan segala hal berat yang tidak perlu, segala beban yang merintangi, sehingga tak ada yang dapat merintangi mereka untuk memenangkan perlombaan itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 50

No comments: