Hitstat

09 November 2015

Ibrani - Minggu 25 Senin



Pembacaan Alkitab: Ibr. 12:1-2


Dalam berita ini kita akan melihat Pemulai dan Penyempurna iman (12:2). Kaum saleh perjanjian lama hanya sebagai saksi‑saksi iman. Seorang pun tidak ada yang menjadi pemulai, sumber, penyempurna, atau penggenap iman. Hanya Yesuslah sebagai Pemulai dan Penyempurna iman. Istilah "yang memimpin" dalam ayat 2 boleh diterjemahkan sebagai Pemulai, Pemrakarsa, Pendahulu, Panglima, Perintis, atau Pelopor; dalam bahasa aslinya sama dengan kata "Perintis" yang tercantum dalam 2:10. Yesus adalah Pemulai iman; Dia adalah Pemrakarsa, Pendahulu, Sumber, dan Penyebab iman. Dia juga adalah Pemimpin dan Panglima iman. Jika gelar‑gelar ini kita gabungkan, kita, akan mendapatkan suatu definisi lengkap dari Yesus sebagai Pemulai iman.

Kita perlu Yesus menjadi Pemulai iman, sebab menurut manusia alamiah kita, kita sendiri tidak memiliki kemampuan untuk percaya, berdasarkan diri sendiri kita tidak memiliki iman. Iman yang olehnya kita diselamatkan adalah iman yang mustika yang kita, peroleh dari Allah (2 Ptr. 1:1). Ketika kita menengadah kepada Yesus, Dia sebagai "Roh pemberi‑hayat" (1 Kor. 15:45), mentransfusi kita dengan diri‑Nya sendiri, dengan unsur iman‑Nya. Demikianlah dengan spontan ada suatu iman timbul di dalam diri kita, dan kita mempunyai iman untuk percaya kepada-Nya. Iman ini bukan berasal dari diri kita sendiri, melainkan berasal dari Dia yang menyalurkan diri‑Nya sendiri sebagai unsur percaya ke dalam kita, agar Dia yang percaya bagi kita. Jadi Tuhan sendiri yang menjadi iman kita. Kita hidup oleh Dia sebagai iman kita, yaitu kita hidup oleh iman‑Nya (Gal. 2:20), bukan oleh diri kita sendiri.

Sebagai Perintis dan Pelopor, Yesus telah membukakan jalan iman. Kalau Anda membaca lagi keempat kitab Injil, Anda akan nampak bahwa kehidupan‑Nya adalah kehidupan yang selalu membukakan jalan, yakni kehidupan yang membukakan jalan iman. Ke mana saja Ia pergi, seolah‑olah ada gunung dan sungai yang menghalang‑halangi-Nya. Tetapi setapak demi setapak, Ia membukakan jalan iman itu. Jika kita membaca keempat kitab Injil dengan pandangan ini, kita akan nampak bahwa Yesus yang adalah Perintis iman, selalu membukakan jalan iman, meratakan semua jurang dan menggeser semua bukit, seperti membangun jalan raya bebas hambatan. Karena Dia telah membukakan jalan iman, Ia pun menjadi Perintis dan Pelopor di atas jalan iman ini.

Sebagai Pencipta dan sumber iman, Yesus juga adalah Pemimpin, Perintis dan Pelopor iman. Dia telah membuka jalan iman dan menjadi Perintis, memimpin sebagai Pelopor pada jalan ini. Karena itu, Dia dapat membawa kita mengikuti jejak‑jejak kaki‑Nya menempuh jalan iman. Saat kita memandang Dia sebagai Pemulai iman dalam hidup‑Nya dan dalam penempuhan‑Nya di bumi, dan sebagai Penyempurna iman dalam kemuliaan‑Nya dan di takhta‑Nya di surga, Dia mentransfusi dan bahkan menginfus kita dengan iman yang telah Dia mulai dan Dia sempurnakan.

Yesus menjadi Penyempurna iman, terutama dalam kemuliaan‑Nya dan di atas takhta‑Nya di surga. Ia duduk di atas takhta dalam kemuliaan, untuk menggenapkan iman yang Ia prakarsai ketika Ia di bumi. Sebagai Penggenap dan Penyempurna iman, Ia akan menggenapkan dan menyem­purnakan iman yang telah diprakarsai‑Nya itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 49

No comments: