Hitstat

12 November 2015

Ibrani - Minggu 25 Kamis



Pembacaan Alkitab: Ibr. 12:1


Dalam berita ini kita akan melihat masalah perlombaan orang Kristen. Seumur hidup orang Kristen adalah suatu perlombaan. Semua orang Kristen yang telah diselamatkan harus berlari dalam perlombaan ini untuk mendapatkan pahala (1 Kor. 9:24). Pahala ini bukan keselamatan dalam pengertian yang umum (Ef. 2:8; 1 Kor. 3:15), melainkan suatu pahala dalam pengertian yang khusus (Ibr. 10:35; 1 Kor. 3:14). Rasul Paulus telah berlari dan mendapatkan pahala itu (1 Kor. 9:26‑27; Flp. 3:13‑14; 2 Tim‑4:7‑8). Boleh dikatakan ia adalah satu‑satunya orang yang mengibaratkan hidup orang Kristen seperti perlombaan. Dalam Surat Ibrani, ia menyuruh kaum beriman Ibrani berlari dalam perlombaan ini, katanya, "Berlomba (berlari) dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita" (Ibr. 12: 1).

Perlombaan adalah suatu jalan, perjalanan. Karena Kristus adalah jalan (Yoh. 14:6), maka Ia juga perlombaan. Jadi, perlombaan yang kita tempuh adalah Kristus. Jalan kita adalah perlombaan kita. Ini bukan dua hal, yang satu jalan, yang satu lagi perlombaan. Tidak, jalan yang kita tempuh adalah perlombaan.

Dalam alam semesta Allah telah menyediakan satu jalan yang unik untuk kita tempuh. Jalan ini tanpa awal pun tanpa akhir, tidak berkesudahan, dari kekekalan sampai kekekalan. Mulai dari Kejadian 1 hingga Wahyu 22 hanya ada satu jalan, yaitu Kristus. Sebelum Kristus dinyatakan, Allah telah memakai banyak lambang untuk menunjukkan bahwa Kristus adalah jalan Allah; antara lain yang paling menonjol ialah Kemah Pertemuan. Seperti telah kita lihat, Kemah Pertemuan mempunyai tiga bagian: pelataran luar, tempat kudus, dan tempat maha kudus. Dalam ketiga bagian itu terdapat satu jalan, dimulai dari mezbah, melewati bejana pembasuhan, meja roti sajian, kaki pelita, mezbah pembakaran ukupan, Ialu membawa kita masuk ke dalam tabut perjanjian, tempat hukum hayat berada. Jalan dalam Kemah Pertemuan adalah sebuah gambaran dari Kristus adalah jalan kita yang unik.

Kejadian 1 dan 2 mewahyukan bahwa kehendak Allah ialah agar manusia yang diciptakan menurut gambar‑Nya itu dapat berjalan di jalan‑Nya. Menurut 2 Korintus 4:4 dan Kolose 1:15, gambar Allah ialah Kristus. Jadi, manusia diciptakan menurut gambar Allah berarti menurut Kristus; manusia diciptakan menurut Kristus supaya manusia berjalan di jalan Allah, yaitu Kristus. Dalam Kejadian 2 manusia ditempatkan di depan pohon hayat, yang menandakan Kristus adalah hayat kita. Karena itu, manusia tidak hanya diciptakan menurut Kristus, tetapi juga ditetapkan untuk menerima Kristus sebagai hayatnya. Jika manusia berbuat demikian, ia segera berjalan di jalan Allah. Akan tetapi, setelah manusia diciptakan, sebelum berjalan di jalan Allah yang unik ini, Iblis telah datang menyelewengkan manusia dari jalan Allah, sehingga manusia berpaling kepada hal‑hal yang di luar Kristus. Namun, karena belas kasihan Allah, Dia datang mendirikan satu jalan penebusan, agar manusia yang telah diselewengkan dapat dikembalikan ke jalan Allah. Habel mengikuti jalan ini, tetapi Kain tidak. Habel telah dikembalikan ke jalan Allah, namun Kain tertipu oleh Iblis lebih lanjut, sehingga ia tidak pernah kembali ke jalan Allah yang semula. Di kemudian hari, Allah menyuruh bani Israel mendirikan Kemah Pertemuan. Pada Kemah Pertemuan terdapat sebuah jalan yang jelas, yang memungkinkan orang dosa memasuki realitas apa adanya Allah. Ketika orang Israel dipanggil oleh Allah, mereka asalnya sebagai orang dosa yang yang menyeleweng meninggalkan jalan Allah. Tetapi Allah menunjukkan Kemah Pertemuan kepada mereka, yang di dalamnya ada sebuah jalan yang dimulai dari mezbah di pelataran luar kepada titik terakhir di tempat maha kudus, yaitu kenikmatan atas unsur Allah, hukum hayat. Setiap hal di jalan ini menunjukkan aspek‑aspek Kristus. Jadi, bagi manusia jalan untuk mencapai Allah tidak lain ialah Kristus sendiri.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 50

No comments: