Pembacaan
Alkitab: Mrk. 6:1-56
Doa baca: “Kemudian Yesus berkata kepada mereka: 'Seorang nabi dihormati di
mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di
rumahnya.” (Mrk. 6:4)
Penolakan dan Kebencian
Dunia
Jangan mengira kita akan
disambut jika kita menginjil, menyajikan kebenaran, dan menyuplaikan hayat.
Tidak, seperti Yohanes Pembaptis, Tuhan Yesus, dan murid-murid-Nya, kita pun
harus siap ditolak. Setelah Tuhan ditolak oleh orang-orang Nazaret, Ia mengutus
kedua belas murid-Nya. Setelah kedua belas murid itu diutus, Yohanes Pembaptis,
pelopor Injil, mati martir.
Bagaimana Yohanes Pembaptis
bisa dihukum mati? Hukuman itu terlaksana atas permohonan Herodias. Markus
6:17-19 memberi tahu kita bahwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan
membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, istri Filipus,
saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai istri. Herodes telah
berzina dengan Herodias, istri saudaranya, dan wanita tersebut membenci Yohanes
Pembaptis. Yohanes dibunuh oleh kegelapan politik, oleh kegelapan orang-orang
yang berkuasa. Jadi, akibat kebencian, kegelapan, dan hawa nafsu, dibunuhlah
pelopor Injil yang benar dan suci itu. Ini merupakan lukisan yang jelas tentang
penolakan dunia terhadap Injil.
Dalam Markus 4:35—5:43 ada
gambaran masyarakat saat ini. Menurut gambar itu, masyarakat penuh dengan
pemberontakan, setan-setan, usaha najis, penyakit, dan maut. Dalam Markus
6:1-29 ada gambar lain, gambar tentang penolakan, ketidakadilan, dan kebencian
terhadap Injil dan orang-orang yang terlibat dalam Injil. Karena keadaannya
demikian, janganlah berharap disambut oleh dunia. Jangan sekali-kali berharap
dihormati dan dipandang. Tidak ada hal seperti itu bagi orang-orang yang
melayani Tuhan dengan menginjil. Jika kita setia kepada Tuhan dalam
ministri-Nya, kita akan diremehkan dan menderita karena ditolak, diperlakukan
dengan tidak adil, dibenci, dan bahkan mati martir. Namun, janganlah kecewa karena
penolakan dan kebencian dunia. Sebaliknya kita harus terdorong karenanya...
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 19
No comments:
Post a Comment