Hitstat

04 August 2018

Markus - Minggu 8 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:1-34
Doa baca: “Lalu Ia berkata lagi: ‘Perhatikanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.’" (Mrk. 4:24)


Pelita yang memancarkan terang menunjukkan pelayanan Injil Hamba-Penyelamat, bukan hanya menaburkan hayat ke dalam orang-orang yang dilayani-Nya, tetapi juga membawakan terang kepada mereka. Karena itu, pelayanan ilahi yang demikian menghasilkan kaum beriman seperti bintang-bintang (Flp. 2:15) dan gereja-gereja sebagai kaki pelita (Why. 1:20), yang bersinar dalam zaman gelap ini sebagai kesaksian-Nya, dan rampung dalam Yerusalem Baru dengan ciri-ciri khusus hayat dan terang (Why. 22:1-2).

Markus 4:24-25 mengatakan, “Lalu Ia berkata lagi, 'Perhatikanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.’” Dalam Markus 4:24, tentang ukuran ini diterapkan pada cara kita mendengarkan firman Tuhan. Berapa banyak yang dapat Tuhan berikan kepada kita tergantung kepada ukuran pendengaran kita.

Dalam Markus 4:26-29 kita mempunyai perumpamaan tentang benih. Ayat 26 menyatakan, “Lalu kata Yesus, 'Beginilah hal Kerajaan Allah itu: Seumpama orang yang menaburkan benih di tanah.'” Kerajaan Allah adalah realitas gereja yang dihasilkan oleh hayat kebangkitan Kristus melalui Injil (1 Kor. 4:15). Kelahiran kembali adalah jalan masuk ke dalam kerajaan (Yoh. 3:5), dan pertumbuhan hayat ilahi dalam kaum beriman adalah perkembangan kerajaan (2 Ptr. 1:3-11). Benih dalam Markus 4:26 adalah benih hayat ilahi (1 Yoh. 3:9) yang ditaburkan ke dalam kaum beriman Hamba-Penyelamat. Penaburan benih di sini menunjukkan bahwa Kerajaan Allah, yang merupakan hasil dan sasaran dari Injil HambaPenyelamat, dan gereja dalam zaman ini (Rm. 14:17), adalah perkara hayat, yaitu perkara hayat Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 15

No comments: