Pembacaan Alkitab: Mrk. 7:24-30
Doa baca: “Lalu
Yesus berkata kepadanya: 'Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
anjing.' ” (Mrk. 7:27)
Tuhan sebagai Roti yang Merawat
Kata Yunani “oikonomia,”
berasal dari akar kata yang berarti membagikan makanan. Suatu contoh, Yusuf
membagikan makanan di Mesir. Sebagai orang yang membagikan makanan kepada orang
lain, ia adalah seorang pengurus rumah tangga yang baik, yang melaksanakan
tugas kepengurusan rumah tangga. Pekerjaan kepengurusan rumah tangga ini adalah
oikonomia, penyaluran suplai makanan.
Kita bisa mengatakan bahwa
Tuhan Yesus adalah Yusuf yang sejati. Dalam Markus 7, kita nampak Dia
menyalurkan diri-Nya sebagai roti, sebagai makanan yang bergizi. Ia menyalurkan
diri-Nya sendiri sebagai unsur suplai hayat untuk mengenyangkan orang-orang
yang lapar.
Banyak orang yang menerima
manfaat dari ministri Tuhan tidak menyadari bahwa ketika Ia melayani mereka, Ia
sedang merawat mereka. Demikian pula, banyak orang Kristen hari ini tidak tahu
bahwa Tuhan ingin menyalurkan diri-Nya sendiri sebagai roti. Sebagian orang
Kristen menjunjung tinggi penyembuhan dan mukjizat-mukjizat. Akan tetapi,
pernahkah Anda mendengar bahwa penyembuhan sejati dan mukjizat sejati tidak lain
ialah agar Tuhan dapat merawat orang-orang yang lapar? Sebenarnya, Ia tidak
melakukan mukjizat, melainkan sedang menyalurkan diri-Nya sendiri sebagai roti,
sebagai suplai makanan.
Pernahkah Anda menyadari
bahwa Injil Markus menyatakan Tuhan Yesus sebagai roti kita? Karena catatan
Injil ini bersifat progresif, yakni maju selangkah demi selangkah dan naik
setahap demi setahap, akhirnya sampailah kita pada perkara penting yakni Tuhan
Yesus sebagai roti kita. Jika kita tidak memiliki firman Tuhan perihal diri-Nya
sebagai roti anak-anak, kita tidak akan mengerti bahwa dalam pelayanan
Injil-Nya, Ia menyalurkan diri-Nya sendiri sebagai roti kita
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 22
No comments:
Post a Comment